Pasar di Gunungkidul Ini Menjual Semua Jajanan Serba Seribu Rupiah, Begini Kisahnya
Pasar Kuliner Argomidang yang berada di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul bisa dibilang berbeda dari pasar-pasar pada umumnya. Di sana, semua barang dihargai seribu rupiah saja.
Pasar Kuliner Argomidang yang berada di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul bisa dibilang berbeda dari pasar-pasar pada umumnya. Di sana, semua barang dihargai seribu rupiah saja.
Dilansir dari Liputan6.com pada Selasa (4/5), awal tercetusnya ide untuk membuat pasar serba seribu rupiah itu bermula dari kepedulian warga mengadakan sedekah Jumat. Sedekah itu dikumpulkan untuk disumbangkan kepada para pedagang di Pasar Argomidang yang selama pandemi omzetnya menurun drastis.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Berawal dari donasi itulah kini kegiatan itu melahirkan pasar serba seribu rupiah. Lalu bagaimana pasar itu beroperasi?
Memberi Semangat kepada Pedagang
©2021 Liputan6.com
Sularno, salah satu tokoh pencetus dan pengelola pasar serba seribu Argomidang mengatakan, pada awalnya pasar itu didirikan untuk membantu dan memberi semangat para pedagang di kawasan Argomidang. Selain itu, keberadaan pasar tersebut diharapkan mampu memberikan alternatif kuliner murah bagi masyarakat selama bulan Ramadan.
Dengan donasi yang diberikan warga saat sedekah Jumat, Sularno dan kawan-kawan mempunyai ide untuk membuat suatu konsep pasar yang unik, untuk itulah kemudian tercetus pendirian pasar serba seribu.
“Menu yang kami jual cukup beragam, mulai dari bakso, sosis bakar, aneka siomay, jajanan tradisional, dan minuman. Semuanya serba seribu,” kata Sularno.
Mendapat Sambutan Antusias
Pasar Kuliner Argomidang buka seminggu sekali. Dengan harga seribu rupiah, jajanan pasar yang dijual di sana bisa dikatakan lebih murah dibandingkan dengan jajanan pasar di tempat lain.
Sularno mengungkapkan, inovasi yang ia lakukan bersama kawan-kawannya mendapat sambutan yang antusias. Setiap pasar dibuka, banyak pengunjung yang mengajak serta keluarganya untuk berbuka puasa.
Namun selama masa pandemi ini, pengunjung yang ingin merasakan murahnya kuliner di tempat itu harus mematuhi protokol kesehatan.
“Kami juga membuka pasar ini dengan maksud menekan penyebaran pandemi. Karena dengan adanya pasar ini masyarakat sekitar khususnya di Bejiharjo tidak perlu jauh-jauh untuk berbelanja,” imbuh Sularno.
Akan Dikemas Lebih Menarik
Salah satu pengunjung Pasar Argomidang, Tari Aji, mengungkapkan dia tertarik mengunjungi pasar itu karena harga makanan yang murah dan menunya yang beragam. Menurutnya, dengan kupon yang dibeli dengan harga Rp2.000, ia dapat mendapatkan jajanan senilai Rp8.000.
Perihal antusiasme warga di pasar yang ia kelola, Sularno mengatakan bahwa ke depannya pasar itu akan dikemas dengan lebih menarik.
“Selepas Ramadan, konsep ini akan kami olah kembali agar menarik dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas,” tutup Sularno.