Pedagang Pasar Johar Lakukan Protes ke Pemkot Semarang, Kirim Karangan Bunga
Pada Jumat (3/11) kemarin, sejumlah karangan bunga terpampang di depan kantor Dinas Perdagangan Pemkot Semarang. Rupanya, karangan bunga itu merupakan wujud protes dari para pedagang Pasar Johar yang tak puas dengan penempatan mereka setelah bangunan itu selesai direnovasi.
Pada Jumat (3/11) kemarin, sejumlah karangan bunga terpampang di depan kantor Dinas Perdagangan Pemkot Semarang. Karangan bunga itu dibuat oleh para pedagang Pasar Johar.
Aksi meletakkan karangan bunga itu merupakan bentuk protes dari para pedagang Pasar Johar. Mereka menyampaikan keberatan terhadap penempatan lapak jualan mereka di pasar karena dinilai tidak adil.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Hal itulah yang diungkapkan Sri Wahyuni. Dia mengungkapkan sebelum Pasar Johar terbakar beberapa tahun lalu, dia menempati lapak di lantai 1. Namun saat renovasi pasar sudah selesai, ia ditempatkan di lapak lantai 2. Tak hanya itu, dia juga mengatakan kalau para pedagang yang lapaknya tidak ikut terbakar justru mendapat lapak di lantai satu.
Lalu bagaimana tanggapan pihak lain terhadap permasalahan ini? berikut selengkapnya:
Terlempar dari Lokasi Awal
©2017 Merdeka.com/parwito
Kuasa hukum pendamping pedagang Pasar Johar dari LBH Buser Indonesia, Didik Agus, mengatakan bahwa ada sekitar 400 pedagang yang terlempar dari lokasi awal mereka berdagang.
“Permasalahannya adalah masih ada yang belum dapat lapak serta terlempar dari lapak yang seharusnya mereka dapatkan,” kata Didik dikutip dari ANTARA pada Jumat (3/12).
Dia mengatakan, data para pedagang yang bermasalah itu kemudian diserahkan pada Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Dinilai Wajar
©2015 Merdeka.com
Kepala Dinas Pemkot Semarang, Fravarta Sadman mengatakan bahwa para pedagang yang tidak puas dengan pengundian lapak itu merupakan suatu hal yang wajar. Namun yang pasti, proses penataan pedagang Pasar Johar tersebut akan terus dievaluasi.
Ia mengatakan, sesuai peraturan daerah, jika lapak di pasar tradisional tidak ditempati dalam kurun waktu tiga bulan, maka pemerintah daerah berhak menarik kembali lapak tersebut untuk dialihkan ke pedagang lain.
Tanggapan Wali Kota Semarang
©2020 Merdeka.com
Sementara itu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebut kalau pihaknya akan mengatur pedagang yang berhak menempati Pasar Johar. Ia menjelaskan, hasil dari revitalisasi pasar saat ini tidak seluas pada saat sebelum terbakar.
Oleh karena itu, salah satu solusi untuk dapat mengakomodasi seluruh pedagang adalah dengan cara mengundi. Nantinya pedagang yang belum memperoleh lapak akan diakomodasikan untuk menempati blok lainnya
“Kalau tetap tidak mau pindah ya silakan. Yang mau masuk kan banyak. Nanti diberikan kepada yang mau,” kata pria yang akrab disapa Hendi itu.