Penerbit Buku di Solo Ini Bertahan Lebih dari Enam Dekade, Begini Kisahnya
Penerbit buku Tiga Serangkai didirikan pada 28 September 1958. Kini setelah 6 dekade berlalu, penerbit buku ini masih bisa bertahan di tengah arus zaman. Lalu bagaimana kisahnya?
Penerbit buku Tiga Serangkai didirikan pada 28 September 1958. Pendiriannya dirintis oleh beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di Wuryantoro, Wonogiri.
Tujuan didirikannya penerbit ini adalah untuk menghasilkan buku tentang Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Umum, juga sebagai bentuk tanggung jawab para guru yang ingin melihat siswa-siswi mereka berhasil dalam penelitian.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Seiring waktu, Tiga Serangkai kini telah berusia 62 tahun dan telah bertahan hingga enam dekade. Kini, penerbit itu masih konsisten menerbitkan buku-buku sekolah melalui prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami bersyukur Tiga Serangkai berhasil melewati berbagai dinamika dan perubahan bangsa ini dan tetap fokus terhadap dunia pendidikan di Indonesia,” kata Eny Rahma Zaenah, CEO PT Tiga Serangkai, dikutip dari Liputan6.com pada Jumat (27/3).
Berikut selengkapnya:
Sejarah Berdirinya Tiga Serangkai
©2021 Liputan6.com
Penerbit Tiga Serangkai didirikan pada 28 September 1958 di Wuryantoro, Wonogiri oleh pasangan guru H. Abdullah Marzuki (alm) dan istrinya Hj. Siti Aminah. Pada tahun 1972, mereka memindahkan operasinya ke Solo dan mengembangkan perusahaan percetakan dan penerbitannya dengan lebih baik. Pada tahun 1980 hingga 1987, perusahaan itu mulai membeli dan menggunakan mesin modern sehingga mereka dapat memproduksi buku secara lebih efisien.
Pada 14 Desember 1990, H. Abdullah Marzuki meninggal dunia dan mewariskan penerbitan itu pada keluarganya. Siti Aminah Marzuki kemudian menjalankan usaha penerbitan itu bersama anak-anaknya dan terus memperluas bisnis mereka ke seluruh negeri.
Pada tahun 2003, usaha penerbit Tiga Serangkai telah memperluas sektor bisnis mereka tidak hanya pada penerbitan, namun juga distribusi dan ritel. Sejak tahun 2007, Tiga Serangkai telah memperluas bisnis mereka ke seluruh dunia dan kualitas produknya telah diakui di tingkat internasional.
Selalu Lakukan Inovasi
Perubahan cepat yang terjadi dewasa ini membuat Penerbit Tiga Serangkai berinisiatif untuk melakukan inovasi agar tetap dapat melahirkan buku-buku terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, perubahan digital dianggap penerbit itu sebagai tantangan sekaligus peluang yang bisa dioptimalkan.
“Pengalaman selama 62 tahun telah menjadikan Tiga Serangkai semakin matang. Kami pastikan di tengah berbagai perubahan ini, komitmen Tiga Serangkai terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia tidak akan pernah berubah,” kata Eny.
Peran bagi Dunia Pendidikan Indonesia
Kini, buku-buku yang diterbitkan Tiga Serangkai telah mewarnai hampir seluruh sekolah di Indonesia mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan sederajat di seluruh Indonesia. Mereka telah didukung oleh lebih dari 3.300 penulis aktif dan editor yang telah tersertifikasi nasional oleh pemerintah dengan berbagai latar belakang pendidikan dan keilmuan.
Setiap tahunnya, Tiga Serangkai menerbitkan lebih dari 1.000 judul buku dari berbagai mata pelajaran. Penerbit itupun telah memiliki 42 kantor cabang di seluruh Indonesia.