Peristiwa 13 Januari: Jatuhnya Pesawat Air Florida di Washington DC
Hari ini, pada tahun 1982, pesawat Air Florida penerbangan 90 mengalami kecelakaan di sungai Potomac, Washington DC, Amerika Serikat. Pesawat jenis Boeing 737-222 dengan kode register N62AF itu menewaskan 78 orang. Adapun peristiwa naas itu terjadi hanya berjarak 3,2 kilometer dari Gedung Putih.
Hari ini 13 Januari, pada tahun 1982 silam, pesawat Air Florida penerbangan 90 mengalami kecelakaan di sungai Potomac, Washington DC, Amerika Serikat. Pesawat jenis Boeing 737-222 dengan kode register N62AF itu menewaskan 78 orang. Adapun peristiwa nahas itu terjadi hanya berjarak 3,2 kilometer dari Gedung Putih.
Melansir dari History, pesawat yang terbang dari Bandara Washington di Virginia itu, menghantam jembatan 14th Street Bridge dan menabrak tujuh kendaraan yang ada di sana. Hingga akhirnya, pesawat tersebut jatuh ke sungai Potomac yang permukaannya dilapisi es beku.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Apa yang terjadi pada Airul Harahap di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? Salah seorang pengurus ponpes itu, Ustaz Ahmad Karimudin menyatakan mereka mendapat laporan bahwa santri itu tersengat listrik.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
Kecelakaan yang menimpa Air Florida tersebut dipicu akibat gagal mempertahankan ketinggian. Sehingga, pesawat yang dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood itu, mengalami kecelakaan maut dan menelan korban jiwa.
Lantas, apa sebenarnya penyebab jatuhnya pesawat Air Florida? Simak selengkapnya yang dirangkum dari History:
Penyebab Kecelakaan
©2013 Merdeka.com
Pesawat Air Florida terbang dari Bandara Washington di Arlington, Virginia, dengan 7 penumpang dan 5 awak di dalamnya. Sebelumnya, bandara ditutup sebentar kerena salju menyelimuti Washington. Setelah bandara dibuka kembali, lapisan es yang ada pada pesawat dihilangkan dengan bahan kimia anti beku.
Meski telah dihilangkan lapisan esnya, pesawat tersebut masih kesulitan untuk bergerak. Sehingga, ketika berada di landasan pacu, pesawat terpaksa harus menunggu 45 menit untuk lepas landas.
Pilot pesawat Air Florida saat itu, Larry Wheaton, tidak ingin menunda penerbangan lebih lama. Oleh karena itu, pilot tersebut tidak melakukan penghilangan lapisan es kembali. Bahkan, pilot tersebut gagal menghidupkan sistem penghilangan lapisan es pesawat.
Jumlah Korban Kecelakaan
USA Today
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pilot memutuskan untuk lepas landas. Saat pesawat mencapai ujung landasan, ia hanya mampu terbang beberapa ratus kaki saja. Tak lama setelah lepas landas atau sekitar tiga puluh detik, pesawat Air Florida menghantam jembatan di atas Sungai Potomac, berjarak kurang dari satu mil dari landasan pacu.
Saat menabrak jembatan di atas Sungai Potomac, tujuh kendaraan yang sedang melintas juga terkena pesawat jenis Boeing 737 tersebut. Seperti dikutip dari History, ada 73 orang tewas akibat benturan, hanya menyisakan enam orang yang selamat di sungai itu. Selain itu, empat pengendara yang sedang melintas juga turut menjadi korban atau tewas dalam kecelakaan tersebut.
Sosok Pahlawan di Balik Kecelakaan Pesawat Air Florida
pinterest.com
Kecelakaan yang menimpa pesawat Air Florida pada 13 Januari 1982 silam, menjadi peristiwa tragis yang menimpa warga Amerika Serikat. Mereka yang menyaksikan kecelakaan maut tersebut mungkin akan berpikir tidak ada penumpang yang selamat. Pasalnya, sebanyak 74 penumpang dan lima awak pesawat perlahan menghilang ke dalam air.
Namun, ternyata satu demi satu, enam penyintas berhasil muncul ke permukaan air. Seperti dikutip dari NBC News, mereka harus bersusah payah berenang, melewati sahabat, teman duduk, bahkan keluarga yang sudah meninggal dunia. Bahkan, mereka juga sadar, jika tidak segera dievakuasi, akan segera tenggelam dan bergabung dengan para korban.
Tak lama kemudian, terjadi keajaiban dari peristiwa tersebut, sebuah helikopter penyelamat datang di langit yang mulai gelap. Helikopter tersebut menjatuhkan pelampung di dekat seorang penyintas, lalu mengangkatnya dari air. Setelah itu, giliran seorang pria yang menerima pelampung itu, namun justru diserahkan kepada seorang perempuan.
Berkali-kali pria yang sama menerima pelampung, namun lebih memilih untuk menyerahkan ke orang lain. Padahal ia tahu benar, mungkin pelampung tersebut menjadi satu-satunya kesempatan terakhirnya untuk bertahan hidup. Saat helikopter mengangkat penyintas terakhir, mereka tidak menemukan pria misterius tersebut.
Belakangan diketahui, pria tersebut bernama Arland Williams Jr. Pria berusia 46 tahun tersebut, satu-satunya orang yang berhasil keluar dari pesawat, namun tidak lolos dari Sungai Potomac. Untuk menghormati dan menghargai jasanya, Presiden Ronald Reagan, memberinya penghargaan Williams the Coast Guard's Gold Lifesaving Medal secara anumerta dalam sebuah upacara di Oval Office.