Polemik Mudik Lebaran Saat Wabah Corona, Ini Kata Pakar Transportasi UGM
Pakar transportasi UGM, Prof. Ahmad Munawar mengemukakan pendapat tentang polemik mudik yang berkembang di tengah masyarakat. Menurutnya pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk melarang pemudik pulang kampung pada hari raya Idul Fitri.
Isu mudik di tengah wabah Corona menjadi polemik tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Di satu sisi mudik merupakan suatu budaya tahunan untuk menjaga tali silaturahmi dengan keluarga. Tapi di sisi lain, adanya wabah Corona membuat mudik menjadi hal yang harus diantisipasi karena bisa membuat penyebaran virus meluas.
Kamis (2/4) juru bicara presiden, Fajroel Rachman pun mengatakan tak ada larangan resmi bagi masyarakat untuk mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hanya saja pemudik wajib isolasi diri selama 14 hari.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Lain halnya dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku resah karena warganya yang sudah lansia terkena Covid-19 setelah didatangi anaknya dari Jakarta.
Melihat hal tersebut, pakar transportasi UGM, Prof. Ahmad Munawar mengemukakan pendapat tentang polemik mudik yang berkembang di tengah masyarakat. Menurutnya pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk melarang pemudik pulang kampung pada hari raya Idul Fitri.
Pemerintah Perlu Tindak Tegas
2020 Merdeka.com
Mengenai polemik mudik, Prof. Ahmad Munawar mengatakan pemerintah perlu memberi tindakan tegas bagi orang-orang yang nekat mudik. Bahkan kalau perlu, pemerintah perlu memberhentikan sementara operasional angkutan umum seperti pesawat, kereta api, dan bus antar kota.
Selain itu pemerintah juga perlu menutup akses jalan arteri dan jalan tol. Penutupan kedua akses jalan itu perlu dilakukan. "Meski mereka menggunakan kendaraan pribadi, penyebaran bisa saja terjadi di rest area," ujar Munawar dikutip dari ANTARA pada Senin (6/4).
Isolasi 14 Hari Tidak Akan Berjalan Lancar
2020 Merdeka.com
Munawar juga mengkritisi imbauan wajib isolasi 14 hari yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, isolasi 14 hari tidak akan berjalan lancar karena jumlah pemudik yang mencapai jutaan.
Selain itu memberi kelonggaran bagi pemudik justru akan memberatkan pemerintah daerah. Isolasi ini membuat pemerintah yang daerahnya banyak menjadi sasaran mudik harus mempersiapkan ratusan bahkan ribuan peralatan serta fasilitas.
"Hal ini justru akan memberatkan mereka. Jika mereka tidak siap justru akan membuat pandemi tersebut makin tersebar," jelas Munawar.
Nyawa Manusia Lebih Penting dari pada Kestabilan Ekonomi
2015 Merdeka.com/imam buhori
Selain meminta pemerintah untuk bertindak tegas, Munawar juga meminta pemerintah untuk mempertimbangan secara serius soal kesehatan rakyat.
Menurutnya, penurunan ekonomi memang tidak bisa dihindari pada saat terjadi wabah seperti ini. Tapi hal itu tidak lebih penting dari pada nyawa rakyat.
"Presiden Ghana, Nana Akufo Addo, ketika menerapkan Lockdown di negaranya menyampaikan sebuah pidato bahwa ekonomi bisa diperbaiki kembali, tapi rakyat yang meninggal tidak bisa dihidupkan kembali," ujar Munawar dikutip ANTARA pada Senin (6/4).