Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara. Longsor itu terjadi jam 3 pagi saat banyak orang masih tidur. Sebanyak 10 rumah terkena longsoran itu.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Dalam video yang diunggah pada Rabu (29/2), kanal YouTube Brent Sastro mengunjungi lokasi bencana itu.
Walaupun longsor melanda desa mereka, namun aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa. Seorang warga mencari rumput untuk pakan kambingnya.
Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding. Puing-puing berserakan di mana-mana.
Tampak seorang ibu-ibu sedang mengumpulkan puing-puing rumah yang masih bisa terselamatkan. Ibu Tarjo, menceritakan sebelum terjadi longsor, ia mendengar suara atap seng bergemuruh.
Selain Ibu Tarjo, di lokasi longsor beberapa anak-anak sedang bermain. Ibu Tarjo mengatakan, ia belum tahu akan direlokasi ke mana.
Ibu Tarjo sekarang berusia 60 tahun. Ia tinggal di Dusun Sigadung sejak kecil.
Longsor tak hanya menimpa rumah-rumah warga, namun juga pepohonan yang tumbuh di sekitar tanah itu. Diperkirakan tebing yang longsor tingginya mencapai 50 meter. Tak cukup sampai di sini, mereka pun dibayang-bayangi bencana longsor susulan.
Salah seorang anak kecil mengajak pemilik kanal YouTube Brent Sastro untuk menuju ke suatu tempat. Mereka berjalan melewati perkampungan, lalu perkebunan, melalui jalan setapak kecil yang berada di tepi tebing.
Bocah itu terus berjalan melewati jalan setapak melintasi lebatnya pohon-pohon salak.
- Rumahnya Seluas 6.000 Meter, Begini Potret Ruang Kerja Pasha Ungu di Bogor - Ada Rooftop dengan View Gunung
- Banjir dan Tanah Longsor di Nias Barat, 4.000 Warga dan 1.000 Rumah Terdampak
- Korban Longsor di Lumajang Dievakuasi dari Kedalaman 20 Meter, 3 Penambang Pasir Masih Hilang
- Potret Rumah Lala Pengasuh Rafathar di Kampung Halaman yang Luasnya 1.200 Meter, Kini Punya Rumah Mewah di Jakarta
Setelah melewati kebun salak itu, sampailah mereka di suatu tempat. Ternyata itu merupakan puncak dari tebing yang longsor.
“Ya Allah, kaki saya gemeteran,” ucap pemilik kanal YouTube Brent Sastro.
Dari puncak tebing, besarnya longsor itu tampak nyata. Tanah itu longsor cukup jauh dari puncak tebing, melewati sebagian perkampungan penduduk, lalu terus ke bawah membelah pepohonan, hingga sampai di tepian Sungai Merawu yang berada di dasar lembah.