Rusunawa di Bantul Ogah Lockdown Meski 4 Orang Meninggal karena COVID, Ini Faktanya
sebanyak empat anggota keluarga yang tinggal di Rusunawa Sewon, Bantul meninggal dunia karena terkena COVID-19. Kejadian itu tak lantas membuat rusunawa memberlakukan lockdown. Mereka mengaku tak sanggup menanggung biaya hidup penghuninya yang sebanyak 400 kepala keluarga.
Dilansir dari Liputan6.com pada Jumat (30/7), sebanyak empat anggota keluarga yang tinggal di sebuah rusunawa di Bantul meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Keempatnya meninggal di waktu yang hampir bersamaan.
Namun, kejadian itu tak lantas membuat Rusunawan Sewon, Bantul, tempat meninggalnya keempat pasien COVID-19, ambil tindakan. Pengelola rusunawa mengatakan ia tak mau melakukan lockdown karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Kalau kami lockdown, bagaimana nanti mereka bekerja? Rata-rata di sini kan masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Kepala UPDT dan Permakaman Dinas PUPR Bantul, Ari Mursukapti.
Berikut selengkapnya:
Sudah Lakukan Pembatasan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Terkait penularan COVID-19 di rusunawa yang berujung pada meninggalnya 4 orang dalam satu keluarga, Ari mengatakan kalau pihak rusunawa sudah memberlakukan protokol kesehatan. Ia pun menolak melakukan lockdown walaupun hanya di lantai tempat 4 anggota keluarga itu meninggal dunia
Ari menjelaskan, kalau rusunawa itu dilakukan “lockdown”, pihaknya harus menyediakan bantuan minimal makan kepada 400 kepala keluarga. Akhirnya dia mengambil kebijakan yang aman secara finansial.
“Kami sudah lakukan pembatasan. Tak boleh kumpul-kumpul, 5 M. Tapi namanya orang banyak ya seperti itulah, ada yang patuh ada yang tidak,” terang Ari dikutip dari Liputan6.com.
Tanggapan Anggota DPRD
Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Bantul, Arni Tyas Palupi mengaku telah mendengar informasi terkait adanya warga rusunawa yang meninggal dunia. Dia secara informal sudah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bobot Arifianto. Namun hingga berita ini diturunkan pihaknya belum mendapatkan keterangan secara resmi.
Arni menjelaskan, seharusnya pihak pengelola rusunawa menyediakan dua kamar khusus untuk ruang isolasi. Dua kamar yang selama ini digunakan untuk tamu yang ingin menginap di rusunawa itu untuk sementara bisa dialihkan jadi ruang isolasi.