Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia, Ini Kisah Inspiratif Witjaksono Asal Pati
Terlahir dari keluarga sederhana tak membuat Witjaksono takut untuk bercita-cita tinggi. Sejak kecil ia sudah terbiasa bekerja guna membantu keluarga. Sempat mengalami masa pasang surut, ia sukses mengembangkan usahanya. Kini ia termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia.
Terlahir dari keluarga sederhana tak membuat Witjaksono takut untuk bercita-cita tinggi. Sejak kecil ia dan keluarganya sering di-bully karena miskin. Namun ia dididik oleh orang tuanya untuk selalu bekerja keras demi hidup. Bahkan saat usia 6-7 tahun, Witjaksono sudah mencari uang sendiri dengan memelihara ikan hias dan menjualnya ke anak-anak orang kaya.
Karena terbiasa bekerja, memasuki bangku SMP-SMA Witjaksono mulai bertekad untuk memiliki usaha sendiri. Mulailah ia bekerja apapun agar menghasilkan uang, seperti menjaga warnet dan berjualan. Bahkan saat menjadi mahasiswa, ia harus membiayai kuliahnya sendiri mengingat orang tuanya yang kurang mampu.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Heru Budi menyampaikan pesan kepada Camat dan Lurah se-Jakarta? "Foto sudah diatur, tidak boleh tanda-tanda mirip atau sama. Itu juga ada survei lho. Pak Lurah paling jauh itu dipantau juga. Malah kita netral kan enak. Datang, duduk, ya kerja bantu warga bereskan program-program kerja," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
Sempat bekerja sebagai Account Officer di sebuah bank dan perusahaan teknologi setelah lulus kuliah, akhirnya Witjaksono memutuskan untuk berbisnis sendiri. Lalu bagaimana perjuangan pria yang akrab disapa Witjak dalam merintis bisnisnya hingga akhirnya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia? Berikut selengkapnya:
Melihat Cara Kerja Orang Sukses
©2021 Kapanlagi.com
Selama bekerja di bank, ia memanfaatkan pekerjaannya itu untuk memperoleh relasi yang banyak. Setiap bertemu klien, Witjaksono selalu berpikir kira-kira potensi apa yang bisa ia kerjakan bersama kliennya itu suatu hari nanti. Sampai suatu saat ia terinspirasi oleh sosok Sandiaga Uno yang sukses dalam membangun bisnis di Indonesia.
“Gue benchmark-nya adalah melihat orang sukses, gue pelajari. Jadi melihat Astra bagaimana, lihat Indofood bagaimana, gue pelajari juga histori mereka, pembukuan mereka, gue pelajari strategi mereka,” terang Witjak, mengutip dari kanal YouTube Coach Yudi Candra.
Selain bekerja di bank, dia memanfaatkan waktu lainnya untuk bergabung di bisnis rekannya, perusahaan packaging dan perusahaan periklanan.
Keluar dari Bank
©2021 Kapanlagi.com
Selama bekerja di bank, kinerja Witjak cukup bagus. Bahkan dia pernah mendapatkan penghargaan “the best achievement” dan dijanjikan promosi jabatan. Namun saat promosi jabatan tiba, ia ternyata tak jadi dipromosikan. Ia pun memilih mundur dan fokus mengelola perusahaan periklanan bersama temannya.
Seiring waktu, ia dan rekan-rekannya berhasil mengangkat status perusahaan dari perusahaan pribadi menjadi CV pada 2008, lalu dari CV menjadi PT pada tahun 2011. Di tahun 2014, Witjaksono berhasil melakukan pencatatan saham perusahaan pertamanya. Lalu setahun kemudian dia kembali melakukan pencatatan saham kedua.
Hingga saat ini, ia berhasil membawahi 25 hingga 30 perusahaan dengan valuasi hampir Rp10 triliun.
Terlilit Utang Triliunan Rupiah
©2021 Kapanlagi.com
Namun cobaan kembali muncul tatkala Witjaksono terlilit utang hingga Rp1,3 triliun. Waktu itu tahun 2015, saat ia sedang menikmati liburan tahun baru bersama keluarga, Witjak tiba-tiba mendapat telepon bahwa salah satu pabriknya mengalami kebakaran. Ia mengatakan, dalam semalam itu pula ia kehilangan aset sebesar Rp600 miliar.
Demi tidak memecat karyawannya yang saat itu mencapai 1.000 orang, Witjaksono rela mengeluarkan uang dari tabungannya hingga ludes. Apesnya hingga tabungannya habis ia masih didemo karyawan. Tak hanya itu, ia pun mengalami konflik internal perusahaan. Di saat itulah ia mengalami titik terendah dalam hidupnya.
Bangkit
©2021 Kapanlagi.com
Di titik terendah itu, Witjaksono dipaksa keluar oleh teman-teman partner perusahaannya. Di titik itu pula ia menguatkan diri dengan rajin puasa Senin Kamis dan melaksanakan salat tahajjud.
“Waktu gue ditinggalin, itu titik survival gue. Baru Allah kasih jalan. Datanglah orang-orang yang loyal,” kata Witjaksono, mengutip dari kanal YouTube Coach Yudi Candra.
Di saat itu pula lah, datang orang-orang yang masih loyal terhadapnya. Dari mereka, Witjaksono mendapat pekerjaan baru dari jual beli aset. Setelah utang lunas dalam waktu 3,5 tahun, barulah orang-orang datang untuk menawarkan kerja sama. Kepercayaan untuk membangun bisnis akhirnya muncul lagi.
Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
©2021 Kapanlagi.com
Kini, Witjaksono sukses bersama PT Dua Putera Utama Makmur Tbk (DPUM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut. Dari perusahaannya itu, ia memiliki aset di atas Rp1,6 triliun dan memiliki 4.000 karyawan. Atas prestasinya ini, PBNU mengangkatnya menjadi Ketua Serikat Nelayan Nadlatul Ulama (SNNU).
Tak hanya itu, ia pun masuk dalam daftar orang yang disebut-sebut terkaya se-Indonesia. Hal inilah yang dinyatakan langsung oleh Presiden Jokowi.
“Saya tahu ada nama Budi Hartono dari Djarum, Iwan dari Sritek, Budi Santoso di Suara Merdeka, Soleh Dahlan dari Dafam, dan Witjaksono asal Pati yang ikannya banyak banget,” ujar Jokowi dalam sebuah acara sosialisasi tax amnesty di Jawa Tengah, mengutip dari tokohinspiratif.id.