Tak Hanya Perdamaian, Pakar UGM Lihat Ini dalam Kunjungan Jokowi ke Rusia-Ukraina
Bagi pakar UGM, Riza Noer Arfani, kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia tak hanya dilihat sebagai misi perdamaian, namun juga demi pemulihan ekonomi global.
Pada akhir Juni lalu, Presiden Jokowi berkunjung ke dua negara yang tengah berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia. Jokowi datang ke dua negara itu dalam misi perdamaian sekaligus memberikan undangan untuk hadir ke Konferensi G20 pada November 2022 nanti.
Bagi pakar perdagangan dunia dan politik internasional UGM, Riza Noer Arfani, kunjungan itu tak hanya dilihat sebagai misi perdamaian, namun juga guna pemulihan ekonomi global.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Kalau tidak ada langkah-langkah terobosan terhadap perang ini kemungkinan harga minyak akan terus naik. Kalau dibiarkan bisa menimbulkan resesi global dan stagflasi. Lalu menimbulkan fenomena inflasi yang tinggi dibarengi dengan kemandekan ekonomi,” kata Riza, mengutip dari ANTARA pada Sabtu (2/7). Berikut selengkapnya:
Dampak Perang
(Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Riza mengatakan, ada tiga sektor yang terdampak apabila perang berlangsung lama, yaitu sektor pangan, energi, dan kesehatan. Ketiga sektor ini akan mengancam negara-negara berkembang.
Pada sektor pangan misalnya, terganggunya sektor pangan akan membuat harga bahan pokok naik. Pada sektor energi, perang tersebut menyebabkan gejolak harga minyak. Pada sektor kesehatan, terjadinya perang akan berpengaruh pada distribusi vaksin.
Riza mengatakan, ada situasi geopolitik sebenarnya tidak akan berpengaruh pada negara-negara Asia kecuali kalau perang itu berlanjut dengan persenjataan nuklir.
“Itu efek beratnya mungkin bisa memicu perang dunia ketiga. Akan tetapi proyeksi itu agak jauh karena ini lebih banyak dibatasi dampaknya agar secara geografis tidak sampai meluas ke kawasan lain,” kata Riza.
Juru Damai yang Tulus
(Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menurut Riza, Jokowi disebut sebagai juru damai yang tulus dan tidak memiliki kepentingan selain agar kedua negara segera berdamai. Baginya, posisi tersebut berbeda dengan negara-negara lain yang tergabung dalam aliansi militer yang syarat kepentingan.
“Turki pernah, Israel pernah, Prancis juga pernah. Tetapi mereka tidak tulus karena mereka memihak. Oleh karena itu, dipandang dari sisi Rusia mereka tidak netral. Kita dalam posisi yang netral dan dari sejak awal kita memiliki konsistensi sikap yang seperti itu,” kata Riza.