Tanda Hyperlexia pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Hyperlexia adalah kemampuan membaca anak yang melampaui kewajaran.
Hyperlexia adalah kemampuan membaca anak yang melampaui kewajaran.
Tanda Hyperlexia pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Proses melatih anak untuk belajar membaca memang tidak mudah. Bahkan, tak jarang membutuhkan waktu dan kesabaran hingga anak bisa membaca secara mandiri. Namun, dalam beberapa kondisi terdapat anak yang memilki kemampuan membaca melebihi anak-anak di usianya.
Bukan tidak mungkin, anak dapat belajar membaca secara autodidak bahkan bisa lancar melebihi apa yang diharapkan. Meski begitu, kemampuan ini menjadi masalah jika anak tersebut pandai membaca namun kesulitan memahami apa yang mereka baca. Perlu diwaspadai bahwa ini adalah salah satu tanda hyperlexia.
Jika anak Anda memiliki kecenderungan pada kondisi ini, maka perlu dipahami lebih jauh seperti apa tanda hyperlexia. Selain itu, perlu juga dipahami jenis-jenis hyperlexia dan bagaimana cara mengobati kondisi ini pada anak. Dilansir dari laman WebMD, berikut kami merangkum tanda hyperlexia pada anak dan cara mengatasinya, penting untuk disimak.
Mengenal Hyperlexia
Sebelum mengetahui jenis dan tanda hyperlexia, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan hyperlexia.
-
Di mana bisa terlihat gejala Hiperaktif ADHD pada anak? Para orang tua sebenarnya dapat dengan mudah mengenali gejala hiperaktif ADHD pada anak. Khususnya dengan memperhatikan beberapa sebagai berikut: Anak sulit berfokus pada aktivitas dan menjadi mudah terganggu. Rentang perhatian yang rendah saat bermain atau mengerjakan tugas sekolah. Anak menjadi gelisah dan kesulitan duduk diam. Selalu membutuhkan gerakan atau sering berlarian. Berbicara berlebihan dan menyela orang lain.
-
Bagaimana ciri-ciri ADHD pada bayi? Temperamen bayi yang lebih sulit diatur atau ditenangkan serta kemampuan bicara yang lebih lambat terutama antara usia 9 hingga 18 bulan Bayi mungkin menunjukkan tanda keterlambatan motorik antara usia 9 hingga 18 bulan
-
Apa ciri khas anak dengan ADHD? Anak ADHD mungkin terlihat seperti anak-anak pada umumnya dalam banyak aspek. Namun, ada beberapa ciri khas yang membedakan mereka. Mereka juga memiliki ketahanan yang pendek dalam mempertahankan perhatian, sehingga sulit untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Anak ADHD juga cenderung kurang menyukai tugas-tugas yang memerlukan perhatian mental yang lebih lama, seperti membaca.
-
Mengapa ADHD bisa memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi? Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
-
Di mana ADHD bisa terlihat pada anak? Gejala ADHD dapat terlihat sejak usia dini, namun seringkali tidak terdiagnosis dengan cepat karena dianggap sebagai perilaku anak yang biasa.
-
Kenapa anak bisa mengalami ADHD? ADHD biasanya tidak disebabkan oleh hanya satu penyebab saja. Terkumpulnya beragam faktor bisa jadi penyebab anak mengalami ADHD.
Hyperlexia adalah suatu kondisi ketika seorang anak mulai mampu membaca sejak dini dan secara mengejutkan melebihi kemampuan dari anak-anak lain di usianya.
Kondisi ini sering kali disertai dengan ketertarikan obsesif pada huruf dan angka yang berkembang sejak bayi. Banyak kasus hyperlexia merupakan bagian dari gangguan spectrum autisme, namun tidak semua memiliki kondisi tersebut.
Ini dianggap sebagai keterampilan unik yang tidak dimiliki banyak anak. Meski begitu, kondisi ini cukup mengganggu proses pemahaman anak pada apa yang mereka baca. Dengan begitu, perlu terapi khusus untuk membantu anak mengatasi kondisi ini.
Jenis dan Tanda Hyperlexia
Berikutnya, akan dijelaskan beberapa jenis dan tanda hyperlexia. Terdapat tiga jenis hyperlexia, yaitu hyperlexia I, hiperlexia II, dan huperlexia III. Berikut tanda hyperlexia berdasarkan jenisnya:
Hyperlexia I
Kondisi hyperlexia yang terjadi ketika anak-anak tanpa disabilitas mampu belajar membaca sejak dini dan kemampuannya jauh di atas tingkat yang diharapkan. Namun, biasanya kondisi ini hanya sementara dan bukan suatu kelainan, sehingga tidak memerlukan diagnosis khusus.
Hyerlexia II
Jenis hiperleksia ini terjadi pada anak autis. Mereka sering terobsesi dengan angka dan huruf, dan cenderung lebih memilih buku dan huruf magnetis dibandingkan jenis mainan lainnya. Mereka juga sering mengingat nomor-nomor penting seperti plat nomor dan tanggal lahir. Anak-anak ini biasanya memiliki tanda-tanda autisme yang lebih khas, seperti menghindari kontak mata dan kasih sayang serta peka terhadap rangsangan sensorik.
Tipe ini seperti hyperlexia II, namun gejalanya berkurang seiring berjalannya waktu dan akhirnya hilang. Anak-anak dengan hiperleksia III cenderung memiliki pemahaman membaca yang luar biasa, namun perkembangan bahasa verbal mereka mungkin tertinggal. Berbeda dengan anak autis, anak hiperleksia III mudah melakukan kontak, supel, dan penuh kasih sayang.
Cara Mengobati Hyperlexia
Setelah memahami jenis dan tanda hyperlexia, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengobati kondisi hyperlexia pada anak.
Dari penjelasan di atas, dari ketiga jenis hyperlexia, hanya hyperlexia II dan III yang membutuhkan perawatan, sebab hyperlexia I bukan sebuah kelainan.
Terapi Wicara dan Bahasa
Cara mengobati kondisi hyperlexia pada anak bisa menggunakan terapi wicara dan bahasa. Terapi wicara dan bahasa dapat membantu
meningkatkan keterampilan bahasa dan sosial anak penderita hyperlexia.
Kemampuan membaca tingkat lanjut mereka digunakan untuk membantu mengembangkan dan memperbaiki kelemahan yang mereka miliki, yang mungkin mencakup interaksi sosial dan pemahaman.
Setiap anak memiliki rencana perawatannya yang berbeda-beda, bisa disesuaikan dengankebutuhannya. Beberapa perawatan ini meliputi:
• Keterampilan sosial
• Keterampilan bahasa tingkat tinggi
• Memahami bahasa lisan
• Menulis dan berbicara
Beberapa strategi yang digunakan terapis untuk melatih keterampilan ini antara lain:
• Metode visual untuk mendukung pemahaman
• Jadwal dan garis waktu visual
• Permainan asosiasi untuk mengajarkan hubungan kata
• Cerita sosial
• Prediksi sebab dan akibat
• Strategi untuk orang tua dan guru