Kenapa Anak Hiperaktif Terlambat Bicara? Ini Kata Psikolog
Speech Delay merupakan alah satu tanda anak menglami ADHD. Perlu perhatian dari orangtua untuk mengetahui kondisi anak terlebih jika anak mulai terlambat bicara
Kenapa Anak Hiperaktif Terlambat Bicara? Ini Kata Psikolog
Anak hiperaktif terlambat bicara adalah kondisi yang sering ditemui dan menjadi perhatian orang tua. Namun, sebelum membahas lebih lanjut, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan anak hiperaktif.
Anak-anak dengan ADHD cenderung memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, yang bisa berdampak negatif pada prestasi mereka di sekolah.
Anak hiperaktif biasanya mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yang merupakan gangguan mental yang memengaruhi perilaku anak.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada penyebab khusus mengapa anak hiperaktif terlambat bicara? Menurut Jane Cindy Linardi, seorang Psikolog dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, tidak ada penyebab khusus yang bisa dikaitkan dengan kondisi ini.
-
Apa itu speech delay pada anak? Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara. Meski umum terjadi pada tahap perkembangan balita, kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari orangtua.
-
Apa ciri khas anak yang terlambat bicara? Contoh ciri khas anak yang mengalami keterlambatan bicara adalah kecenderungan anak untuk mengucapkan kata-kata yang tidak jelas dan tepat sehingga menyebabkan miskomunikasi antara anak dan orang lain serta kecenderungan anak yang hanya memberikan respons nonverbal terhadap stimulus (Istiqlal, 2021).
-
Kenapa anak terlambat bicara bisa berdampak buruk? Ketika kondisi speech delay tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan anak.
-
Apa saja penyebab anak sulit bicara? Faktor intrinsik merupakan penyebab dari speech delay tipe sekunder. Faktor ini disebabkan oleh gangguan internal yang meliputi kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, serta keterlambatan perkembangan atau maturation delay.
-
Mengapa anak terlambat bicara bisa jadi masalah di masa depan? Dalam keadaan seperti ini, orang tua atau pengasuh anak diharapkan dapat memberi perhatian lebih karena keterlambatan berbicara dapat memengaruhi kehidupan anak di masa mendatang.
-
Kenapa anak sulit bicara? Kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh yang permisif, misalnya menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, tetapi hanya melalui gestur.
Terlambat bicara pada anak bukanlah suatu diagnosa, melainkan merupakan tanda awal yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab keterlambatan bicara pada anak, seperti kurangnya stimulasi dari orang tua atau masalah kesehatan lainnya.
Jane Cindy Linardi juga menjelaskan bahwa keterlambatan bicara bisa terkait dengan kondisi gangguan seperti ADHD atau bahkan autisme. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa keterlambatan bicara bukanlah masalah yang sepele dan perlu segera diperiksa lebih lanjut.
Diagnosis ADHD biasanya dilakukan melalui wawancara dengan orang tua dan observasi perilaku anak. Terdapat beberapa gejala yang harus dipenuhi oleh seorang anak sebelum dapat didiagnosis mengalami ADHD.
Sementara itu, ADHD merupakan gangguan bawaan yang sudah ada sejak anak dilahirkan, disebabkan oleh gangguan pada perkembangan saraf.
Tidak semua anak hiperaktif akan mengalami terlambat bicara, namun ada beberapa patokan yang bisa membantu orang tua untuk mengenali apakah anak mereka mengalami keterlambatan bicara. Misalnya, jika pada usia 6 bulan anak belum menengok saat dipanggil, hal ini sebaiknya diperhatikan.
Apakah Semua Anak Hiperaktif Akan Mengalami Terlambat Bicara?
Begitu juga jika pada usia 12 hingga 14 bulan belum ada kata pertama yang diucapkan oleh anak, ini juga perlu menjadi perhatian.
Pada usia 2 tahun hingga 2 setengah tahun, anak seharusnya sudah bisa mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata. Jika hal ini belum tercapai, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau terapis bicara untuk melakukan program terapi yang sesuai.
Untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak dengan kondisi hiperaktif, diperlukan terapi bicara yang sesuai.
Namun, terapi ini tidak cukup untuk anak dengan ADHD. Terapi lain seperti terapi sensori integrasi bisa membantu menurunkan tingkat hiperaktivitas anak dan meningkatkan fokus mereka.
Anak dengan ADHD mungkin terlihat seperti anak-anak pada umumnya dalam banyak aspek. Namun, ada beberapa ciri khas yang membedakan mereka.
Anak ADHD cenderung mudah terdistraksi oleh stimulus di sekitarnya, baik itu suara teman yang berbicara atau objek-objek visual seperti buku dan pensil.
Mereka juga memiliki ketahanan yang pendek dalam mempertahankan perhatian, sehingga sulit untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Anak ADHD juga cenderung kurang menyukai tugas-tugas yang memerlukan perhatian mental yang lebih lama, seperti membaca.
Selain itu, anak ADHD seringkali bergerak atau melakukan fidgeting, yaitu gerakan berulang pada kaki dan tangan yang tidak bertujuan. Mereka mungkin sering berdiri dari kursi atau melakukan gerakan-gerakan kecil saat duduk.
Ciri-ciri awal anak dengan ADHD seringkali termasuk keterlambatan perkembangan bicara. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak dengan ADHD mengalami hal ini.
Gejala awal keterlambatan bicara adalah pentingnya orang tua untuk memeriksa anak mereka jika hingga usia tertentu anak masih belum mencapai perkembangan bicara yang seharusnya.
Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan di Rumah?
Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak-anak dengan ADHD atau keterlambatan bicara. Mereka dapat bekerja sama dengan terapis untuk merancang program khusus yang bisa dilakukan di rumah.
Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak-anak dengan ADHD atau keterlambatan bicara. Mereka dapat bekerja sama dengan terapis untuk merancang program khusus yang bisa dilakukan di rumah.
Program ini dapat melibatkan berbagai aktivitas yang sesuai dengan kondisi anak, seperti latihan penguasaan kosa kata, komunikasi dua arah yang intensif, dan mengurangi penggunaan gadget atau televisi pada anak.
Dalam kasus terapi sensori integrasi, program di rumah bisa mencakup aktivitas fisik seperti bermain bola, jogging, atau berenang, yang dapat membantu mengurangi tingkat hiperaktivitas anak dan meningkatkan fokus mereka.
Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, anak-anak ini memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan berhasil seperti anak-anak lainnya.