Redflag Anak Mengalami Speech Delay: Tanda, Penyebab, dan Solusinya
Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara.
Pentingnya momen pertama kali anak bisa berbicara bagi orangtua merupakan suatu kebahagiaan tak terkira. Namun, tak jarang ada anak yang mengalami keterlambatan bicara atau yang dikenal dengan istilah speech delay.
Redflag Anak Mengalami Speech Delay: Tanda, Penyebab, dan Solusinya
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja redflag anak mengalami speech delay, termasuk penyebabnya, dampak jangka panjangnya, dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh orangtua untuk mengatasi masalah ini.
Apa itu Speech Delay?
Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara.
Meski umum terjadi pada tahap perkembangan balita, kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari orangtua. Berikut adalah beberapa redflag yang dapat membantu orangtua mendeteksi apakah anak mereka mengalami speech delay.
-
Bagaimana cara mendeteksi anak terlambat bicara? Anak yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay dapat dideteksi berdasarkan kemampuan berbicaranya yang lebih lambat daripada teman seusianya.
-
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah speech delay? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua untuk mencegah keterlambatan bicara pada anak (speech delay). Stimulasi yang tepat dapat memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan kemampuan berbicara anak, terutama pada fase perkembangan otak yang paling penting.
-
Apa ciri khas anak yang terlambat bicara? Contoh ciri khas anak yang mengalami keterlambatan bicara adalah kecenderungan anak untuk mengucapkan kata-kata yang tidak jelas dan tepat sehingga menyebabkan miskomunikasi antara anak dan orang lain serta kecenderungan anak yang hanya memberikan respons nonverbal terhadap stimulus (Istiqlal, 2021).
-
Mengapa anak terlambat bicara bisa jadi masalah di masa depan? Dalam keadaan seperti ini, orang tua atau pengasuh anak diharapkan dapat memberi perhatian lebih karena keterlambatan berbicara dapat memengaruhi kehidupan anak di masa mendatang.
-
Apa saja penyebab anak sulit bicara? Faktor intrinsik merupakan penyebab dari speech delay tipe sekunder. Faktor ini disebabkan oleh gangguan internal yang meliputi kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, serta keterlambatan perkembangan atau maturation delay.
-
Bagaimana cara untuk mencegah Gangguan Perkembangan Bahasa pada anak? Berbicara Secara Aktif dengan Anak: Ajak anak berbicara sejak dini, bahkan saat mereka masih bayi. Berbicara secara aktif dan sering dengan anak dapat membantu mereka mengenal suara, kata, dan pola bahasa. Semakin sering mereka mendengar bahasa, semakin cepat mereka akan memahami dan belajar menggunakannya.
Redflag Anak Mengalami Speech Delay
1. Keterbatasan Gerakan Mulut dan Lidah
Masalah pada struktur mulut, seperti lidah atau langit-langit mulut, dapat menjadi penyebab utama speech delay. Anak mungkin kesulitan mengontrol otot dan bagian mulutnya saat berbicara, yang dapat terlihat dari kurangnya gerakan bibir, lidah, atau rahang saat mengeluarkan kata-kata.
2. Gangguan Mengendalikan Gerakan (Apraksia)
Apraksia adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan anak untuk mengendalikan gerakan. Hal ini disebabkan oleh cedera atau kelainan pada lobus parietal di otak.
Tanda-tanda apraksia melibatkan ketidakaktifan dalam mengoceh saat kecil, kesulitan membentuk kalimat, kesulitan mengunyah atau menelan, serta pengulangan kata-kata.
3. Gangguan Pendengaran dan Infeksi Telinga
Masalah pendengaran, baik akibat gangguan pendengaran umum atau infeksi telinga kronik, dapat menyebabkan anak sulit memahami dan menirukan kata-kata dengan lancar. Oleh karena itu, pemeriksaan audiolog menjadi penting saat menghadapi kasus speech delay pada anak.
Beberapa kondisi kesehatan, seperti langit-langit mulut sumbing atau frenulum yang pendek, dapat memengaruhi kemampuan bicara anak. Konsultasikan dengan dokter gigi jika ditemukan kondisi ini pada anak.
4. Kondisi Kesehatan Terkait Mulut
5. Masalah Perkembangan
Beberapa kondisi masalah perkembangan, seperti cerebral palsy, cedera otak traumatis, atau kondisi otot yang kurang sempurna, dapat menjadi penyebab anak terlambat bicara. Dalam beberapa kasus, terlambat bicara juga dapat menjadi tanda awal autisme.
Menentukan apakah anak mengalami speech delay dapat menjadi tugas yang rumit bagi orangtua. Namun, beberapa tanda dapat membantu dalam mendeteksinya sesuai dengan usia anak.
Usia Berapa Anak Dikatakan Mengalami Speech Delay?
- Usia 2 Bulan:
Jika bayi tidak mengeluarkan suara, bergumam, atau berceloteh di usia 2 bulan, itu dapat menjadi tanda awal speech delay.
- Usia 18 Bulan:
Anak seharusnya sudah bisa mengucapkan kata sederhana seperti "mama", "papa", atau "dadah" pada usia 18 bulan. Jika belum, ini bisa menjadi tanda keterlambatan bicara.
- Usia 2 Tahun:
Anak usia 2 tahun seharusnya sudah bisa menyebutkan sekitar 50 kata dan mencoba menggabungkan dua kata. Jika anak belum mencapai tahap ini, perlu diwaspadai sebagai tanda speech delay.
- Usia 2 Tahun 6 Bulan:
Anak seharusnya sudah bisa menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kalimat pada usia ini. Jika belum, ini bisa menjadi tanda speech delay.
- Usia 3 Tahun:
Pada usia 3 tahun, anak seharusnya sudah bisa mengucapkan sekitar 200 kata, menyebutkan namanya, dan bertanya. Jika anak tidak mencapai tahap ini, perlu dicurigai sebagai tanda speech delay.
- Usia 4 Tahun Ke Atas:
Anak usia 4 tahun ke atas seharusnya sudah bisa mengenali lawan kata, mengulang kata, dan memiliki kemampuan menghitung sederhana. Jika anak tidak mencapai hal tersebut, ini bisa menjadi tanda awal speech delay.
Ketika kondisi speech delay tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan anak.
Dampak Jangka Panjang Anak Terlambat Bicara
1. Sulit Bersosialisasi dan Rentan Masalah Kejiwaan
Anak dengan speech delay biasanya mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan merespon interaksi sosial dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan masalah kejiwaan, seperti fobia sosial dan gangguan emosional.
2. Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan yang Cocok
Anak yang mengalami terlambat bicara cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan mereka. Hal ini dapat menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka saat dewasa.
3. Prestasi Akademik Buruk
Terlambat bicara dapat menyebabkan kesulitan dalam keterampilan membaca, menulis, dan belajar secara umum. Anak mungkin kesulitan berpartisipasi dalam kegiatan belajar di sekolah dan meraih prestasi akademik yang memuaskan.
Meskipun speech delay dapat menimbulkan keprihatinan, ada langkah-langkah yang dapat diambil oleh orangtua untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara
1. Perhatikan Gerak Tangan Anak
Melatih anak untuk berbicara dapat dimulai dengan memperhatikan gerakan tangan mereka. Orangtua dapat merespons setiap gerakan dengan menggunakan kata-kata yang sesuai.
2. Gunakan Kosa Kata yang Sebenarnya
Orangtua perlu menggunakan kosa kata yang sebenarnya, bukan ikut-ikutan menggunakan bahasa bayi. Hal ini membantu anak memperluas kosakata mereka dan mempercepat kemampuan berbicara.
3. Sering Bercerita dan Bertanya pada Anak
Bercerita dan bertanya pada anak dapat merangsang kemampuan berbicara mereka. Orangtua dapat membacakan buku cerita atau mengajak anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka sehari-hari.
4. Selalu Respon Ucapan Anak
Memberikan respons terhadap setiap ucapan anak dapat meningkatkan kemampuan berbicara mereka. Orangtua tidak perlu mengoreksi setiap kata, namun memberikan respon yang positif dan mendukung.
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menghambat komunikasi dua arah. Orangtua perlu mengurangi waktu anak menggunakan gadget dan lebih fokus pada interaksi langsung untuk merangsang kemampuan berbicara.
5. Kurangi Frekuensi Menatap Layar
6. Terapi untuk Infeksi Pendengaran
Jika speech delay disebabkan oleh infeksi pendengaran, perlu dilakukan terapi untuk mengobati infeksi tersebut. Berkonsultasi dengan dokter secara rutin juga penting untuk memantau perkembangan anak.
7. Berkonsultasi dengan Dokter
Ketika orangtua mendeteksi tanda-tanda speech delay, segera berkonsultasi dengan dokter. Tes pendengaran mungkin diperlukan, dan jika diperlukan, dokter akan merujuk anak ke terapis wicara.
Dengan memberikan dukungan dan melibatkan anak dalam aktivitas yang merangsang kemampuan berbicara, orangtua dapat membantu anak mengatasi speech delay dan mencapai perkembangan yang optimal.