6 Tanda Awal Keterlambatan Pertumbuhan Anak yang Perlu Diperhatikan Orangtua
Sejumlah tanda pertumbuhan anak yang lambat perlu dikenali oleh orangtua.
Orangtua memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk menyadari apakah perkembangan anak terlambat atau tidak.
6 Tanda Awal Keterlambatan Pertumbuhan Anak yang Perlu Diperhatikan Orangtua
Perkembangan anak itu melibatkan banyak hal, seperti keterampilan motorik kasar dan halus, juga kemampuan bahasa dan cara berkomunikasi. Pada tiap usia anak, terdapat tahapan yang seharusnya sudah dilewati oleh anak.Keterlambatan pertumbuhan anak itu terjadi saat anak tidak berkembang sesuai dengan tonggak perkembangan yang diharapkan untuk usianya. Ini masalah penting yang perlu perhatian dan intervensi segera.
Ketika orangtua bisa mengenali tanda-tanda awal keterlambatan ini, kita bisa membantu kesehatan anak kita untuk tumbuh dengan baik. Dilansir dari Healtshots, berikut sejumlah tanda awal keterlambatan pertumbuhan anak yang penting dikenali orangtua.
-
Apa yang penting untuk pertumbuhan anak? Berat badan ideal yang dimiliki anak sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
-
Bagaimana tumbuh kembang anak? Pada masa ini, anak mengalami perkembangan otak, tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan yang sangat pesat dan signifikan.
-
Apa kesalahan parenting yang bisa menghambat perkembangan anak? Melibatkan Anak pada Terlalu Banyak Kegiatan Meski kegiatan-kegiatan ini baik untuk perkembangan anak, terlalu banyak aktivitas bisa mengganggu pola tidur anak dan kesehatan mental mereka.
-
Bagaimana cara orang tua mengetahui anak terlambat motorik? Tahapan perkembangan motorik anak harus dipahami oleh setiap orang tua agar mereka dapat mengenali apabila ada yang tidak sesuai dengan tahapan usia anak.
-
Bagaimana cara mendeteksi anak terlambat bicara? Anak yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay dapat dideteksi berdasarkan kemampuan berbicaranya yang lebih lambat daripada teman seusianya.
-
Tanda apa anak butuh perhatian? Anak yang biasanya ceria dan mudah bergaul bisa tiba-tiba menjadi pendiam atau cemas di sekitar orang lain.
Keterlambatan Motorik Kasar
- Tidak bisa berguling pada usia 7 bulan: Biasanya anak sudah bisa berguling atau merangkak di usia ini.
- Belum bisa duduk sendiri pada usia 10 bulan: Ini pertanda penting menandakan kekuatan tubuh inti dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh.
- Belum bisa berjalan pada usia 18 bulan: Berjalan sendiri adalah kemampuan besar yang jika terlambat perlu diperhatikan.
Keterlambatan Motorik Halus
- Sering mengepal tangan setelah 6 bulan: Kalau anak terus mengepal tangan, ini bisa jadi pertanda kesulitan dalam perkembangan keterampilan gerak halus.
- Belum menggunakan jari dengan baik pada usia 18 bulan: Penggunaan jari yang baik itu penting untuk gerakan tangan yang halus.
Kesulitan Sosial dan Emosional
- Tidak tersenyum pada usia 4 bulan: Menunjukkan reaksi sosial adalah bagian penting dari perkembangan emosi.
- Tidak bermain pura-pura pada usia 24 bulan: Bermain pura-pura menunjukkan perkembangan pikiran dan cara berinteraksi sosial.
- Tidak menjaga kontak mata: Kesulitan menjaga kontak mata saat berinteraksi bisa jadi tanda khusus.
Kesulitan dalam Bahasa dan Komunikasi
- Tidak mengoceh, menunjuk, atau memberi isyarat pada usia 12 bulan: Kemampuan berkomunikasi awal sangat penting untuk perkembangan bahasa.
- Belum menggunakan dua kata pada usia 24 bulan: Kemajuan bahasa perlu diperhatikan, kalau ada keterlambatan, bisa jadi tanda masalah.
Masalah Perilaku dan Perhatian
- Menunjukkan agresi: Masalah perilaku yang sering muncul, seperti tantrum hebat atau sikap agresif.
- Selalu meminta perhatian: Kesulitan dalam mempertahankan perhatian atau fokus pada sesuatu sesuai dengan usia mereka.
Kesulitan Belajar
- Tidak bisa mempelajari hal-hal dasar: Kesulitan dalam memahami hal-hal sederhana seperti angka, huruf, atau warna.
- Kesulitan mengikuti instruksi: Kesulitan memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan.
Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua?
- Catat kemajuan perkembangan anak secara teratur.
- Diskusikan kekhawatiran dengan dokter anak saat kunjungan vaksinasi atau kunjungan rutin.
- Hindari membuat asumsi sendiri. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum mengasumsikan masalah perkembangan.
Walau tahapan perkembangan anak bisa berbeda-beda, orangtua harus waspada dalam mengenali tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan. Konsultasi secara rutin dengan dokter anak juga perlu dilakukan.