Viral di Medsos, Ini 5 Fakta Cekcok Insiden Mobil Damkar vs Avanza di Gunungkidul
Usai viral di medsos, pihak kepolisian kemudian mempertemukan pengemudi Avanza dan pihak pemadam kebakaran. Tak hanya itu, polisi juga menghadirkan pihak TNI karena pengemudi Avanza mengaku memiliki “backing” seorang perwira tinggi.
Pada Jumat (14/5) lalu, viral sebuah berita tentang sebuah mobil Toyota Avanza B 1642 KIM yang dikemudikan Ahmad Ngirfani (26), warga Jetis, Sleman mengalami kecelakaan dan terserempet mobil pemadam kebakaran yang tengah menjalankan tugas.
Usai viral di medsos, pihak kepolisian kemudian mempertemukan pengemudi Avanza dan pihak pemadam kebakaran. Tak hanya itu, polisi juga menghadirkan pihak TNI karena pengemudi Avanza mengaku memiliki “backing” seorang perwira tinggi.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Namun kedua belah pihak memilih menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. Pihak mobil pemadam kebakaran bersedia memberikan ganti rugi sebesar Rp130 ribu kepada pengemudi Avanza.
Namun pengemudi Avanza menolak uang ganti rugi sebesar itu. Dia menerangkan, setelah dihitung-hitung lagi, kerugian atas kerusakan mobilnya mencapai lebih dari Rp1 juta.
Lalu bagaimana penyelesaian dari kasus kecelakaan yang pelik itu?
Kronologi Kasus
Ilustrasi shutterstock.com
Galih, kakak dari pengemudi mobil itu, mengatakan saat peristiwa itu terjadi, dia berada di depan mobil Avanza milik adiknya. Saat itu, dia dan adiknya yang tergabung dalam iringan 5 rombongan mobil hendak berbelok ke arah kanan menuju sebuah warung makan. Galih berada di urutan nomor empat dan adiknya berada di urutan terakhir.
Saat lampu sen mobil paling depan sudah menyala sebagai tanda akan berbelok, mobil tersebut urung berbelok karena harus menunggu iring-iringan mobil pemadam kebakaran beserta ambulans. Saat itulah Galih dan adiknya mengaku tidak mendengar suara sirine mobil kebakaran itu. Galih mengaku tidak sedang membunyikan musik di dalam mobil.
Sementara itu, Ahmad Ngirfani juga mengaku sudah berhenti di lajur kiri dan tidak menjorok ke jalur berlawanan. Dia mengaku heran kenapa masih terserempet mobil pemadam kebakaran.
“Kami sudah berhenti di sebelah kiri bahkan tidak ke tengah tapi condong ke kiri. Tetapi masih tersenggol,” kata Ahmad dikutip dari Liputan6.com pada Senin (17/5).
Sudah Menjalankan Prosedur
©2021 Merdeka.com
Sementara itu, Jarwan, sang pengemudi mobil pemadam kebakaran, mengaku sudah menjalankan prosedur ketika mengemudi dalam kendaraan darurat. Tak hanya sirine yang dibunyikan, ia juga sudah menyalakan lampu utama, lampu rotary, dan lampu kedip kiri kanan.
Jarwan mengaku harus mengambil lajur kanan karena sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam keadaan darurat mengejar sampai lokasi kebakaran. Namun kebetulan saat itu di lajur tersebut ada lima mobil berjejer menuju sebuah warung makan.
“Jarak 20 meter sebelum melewati rombongan itu saya memang sudah mengambil lajur kanan untuk menyalip. Dari depan arah berlawanan sudah berhenti karena mendengar sirine kami. Saya malah tidak tahu kalau telah menyerempet,” kata Jarwan dikutip dari Liputan6.com.
Backing Perwira TNI
©2021 Liputan6.com
Saat cekcok insiden tersebut, Galih mengatakan bahwa ibunya spontan menyebut sosok P yang merupakan perwira tinggi TNI. Kini, perwira itu bekerja di Korem 072/ PMK Yogyakarta. Namun Galih mengatakan, sebenarnya perwira tersebut tidak mem-backing keluarganya dalam kasus tersebut.
“Saya sebenarnya tidak begitu tahu sosok pak P ini. Mungkin karena ibu saya bekerja sebagai PNS di sana,” kata Galih.
Telat Bayar Pajak
Otosia.com
Fakta lainnya yang terungkap dalam peristiwa itu adalah soal mobil Avanza B 1642 KIM yang dikemudikan Ahmad Ngirfani ternyata telat membayar pajak. Mengenai hal tersebut, Ahmad sebenarnya berencana balik nama mobil tersebut atas namanya sendiri. Namun karena kreditnya belum lunas, maka dia memprioritaskan untuk membayar cicilannya terlebih dahulu.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus mengatakan bahwa pihaknya baru melihat kalau mobil tersebut telat membayar pajak dari unggahan warganet. Namun pihaknya tidak bisa serta merta menilang kendaraan tersebut jika tidak ada operasi patuh.
Penyelesaian Kasus
©2021 Liputan6.com
Menanggapi kerugian yang diperkirakan mencapai Rp1 juta, pihak pengemudi mobil pemadam kebakaran tidak bersedia jika harus membayar sebesar biaya yang disebutkan. Agar terjadi titik temu, maka kesepakatan ganti rugi adalah sebesar 50 persen dari total kerugian. Kedua belah pihak sepakat atas jumlah uang sebesar Rp500 ribu sebagai biaya kerugian.
Bahkan pihak kepolisian berinisiatif membantu mengganti spion mobil Toyota Avanza tersebut dengan alasan kemanusiaan di mana petugas pemadam kebakaran hanya menjalankan tugas yang telah menjadi kewajibannya.
“Jadi kita malah memberikan spion baru,” kata Kanit Laka Lantas Polres Gunungkidul, Ipda Anton Prasetya, dikutip dari Liputan6.com.