Viral Pegawai Bongkar Borok Dinas Damkar Depok, Rem Mobil Hingga Alat Kerja Rusak tapi Tak Kunjung Diperbaiki
Buntut pengakuannya, pegawai dan sejumlah rekannya dipanggil atasannya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok tengah disorot. Bermula dari pengakuan pegawainya atas nama Sandi Butar Butar yang membongkar borok insitusi tersebut.
Dia menyebut sejumlah alat penunjang kerja damkar Depok mengalami kerusakan . Dalam sebuah video, Sandi mengungkap dua alat pemotong pohon mengalami rusak dan belum juga diperbaiki. Kemudian juga rem tangan mobil pemadam rusak dan mengancam keselamatan jiwa operator mobil yang mengendarai.
Sandi berani mengungkap hal itu ke publik karena kesal. Sebab, sudah sejak lama pengajuan untuk perbaikan dan pembelian alat disampaikan, namun tidak juga direalisasi.
"Assalamualaikum wrwb, selamat datang room tour di kantor pemadam kebakaran Kota Depok. Ya, silakan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali, setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi chain saw (gergaji mesin) kami rusak," katanya dalam video yang dilihat merdeka.com, Senin (22/7).
Dia juga curhat kerusakan pada armada pemadam kebakaran untuk UPT Cimanggis Jalan Raya Bogor. Rem tangan mobil Damkar itu rusak dan kerap membuat personel cemas ketika bertolak menuju titik pemadaman. Kondisi rem blong ini sudah diketahui petugas lain. Namun mereka hanya bisa diam saja.
Buntut membongkar aib Damkar Depok dan viral di media sosial, Sandi dan beberapa temannya mendapatkan surat dari pimpinan dan dipanggil.
"Untuk para pejabat Dinas Pemadam Kebakaran, anda harus berjiwa besar dan berjiwa satria, untuk tidak memanggil teman-teman saya," ujarnya.
Sandi meminta agar dilakukan pemeriksaan terbuka di dinas tersebut. Sehingga masyarakat bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya. Sandi meminta agar dilakukan penegakan hukum jika ditemukan adanya pelanggaran.
"Untuk penegak hukum, tolong periksa bidang operasional, dan bidang sarana prasarana Damkar Depok. Saya ingin pemeriksaan tersebut terbuka, undang media dan masyarakat dan kumpulkan kami anggota di lapangan tinggal menjawab ya atau tidak. Apabila terbukti pejabat itu melakukan penyelewenangan langsung tangkap, tidak ada pemeriksaan tertutup, semuanya harus terbuka,” tegasnya.
Sandi mengaku siap menanggung risiko atas tindakannya tersebut. Dia mengaku tidak akan mundur walaupun dianggap sebagai pengkhianat.
“Saya lebih baik dicap jadi penghianat dinas dan kota, dari pada saya dicap jadi penghianat negara mendukung para koruptor,” akunya.
Pegawai Dikirim Surat Pemanggilan
Dikonfirmasi terpisah, Kepala DPKP Kota Depok DPKP, Adnan Mahyudin mengakui ada unit yang rusak dari 29 mobil pemadam.
“Kami mengakui bahwa ada dua mobil yang mengalami kerusakan dan sedang menunggu sparepart,” katanya.
Dia berdalih, mobil milik DPKP Kota Depok merupakan kendaraan karoseri sehingga berbeda dengan mobil pada umumnya. Untuk melakukan perbaikan harus sesuai dengan rakitan karoseri sehingga tidak dapat melakukan perbaikan secepat mungkin.
“Jadi barangnya kita memesan dulu, jadi harus menunggu rentan waktu yang tidak sebentar,” ungkapnya.
Terkait dengan tindakan Sandi yang membongkar permasalahan ke publik, pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan. Selain Sandi, ada beberapa pegawai juga yang dipanggil.
“Ya kita telah berikan surat pemanggilan, hanya memberikan pembinaan," ujar Kadis DPKP.