Makin Lantang Suara Petugas Damkar Jawab Wakil Wali Kota Depok, Sentil Pembisik 'Marmut Berkepala Naga'
Seorang petugas damkar Depok berani singgung wakil wali kota yang kritik video viral tentang kerusakan alat dan mobil damkar.
Makin Lantang Suara Petugas Damkar Jawab Wakil Wali Kota Depok, Sentil Pembisik 'Marmut Berkepala Naga'
Seorang petugas damkar merespons tanggapan dari Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono perihal video viral rusaknya mobil pemadam kebakaran di Kota Depok.
Petugas damkar yang bernama Sandi Butar Butar itu menyayangkan tanggapan dari Wakil Wali Kota yang justru malah menyentil sang petugas damkar.
Imam Budi dalam pernyataannya mengatakan jika masalah yang ada di dalam instansi seharusnya diselesaikan secara internal dan bukan diviralkan di media sosial.Mendengar pernyataan itu, petugas damkar, Sandi pun menanggapi balik dengan semakin tegas.
Ia bicara banyak hal tentang transparansi dan bahkan menyinggung perihal marmut berkepala naga. Bagaimana tanggapannya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Petugas Damkar Tanggapi Wakil Wali Kota Depok
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @kabarnegri memperlihatkan seorang petugas damkar bernama Sandi yang memberikan pertanyaan perihal tanggapan wakil wali kota Depok tentang kerusakan alat dan mobil damkar. Ia mengatakan jika penting untuk mengungkapkan masalah tersebut ke publik karena mereka bekerja dengan uang rakyat.
Bahkan, petugas damkar itu menyinggung tentang sebuah undang-undang yaitu UU tentang Transparansi Anggaran No 17 Tahun 2003.
“Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,”
kata petugas damkar.
-
Bagaimana reaksi warga Demak saat sumur meluber? 'Terus saya keluar, nyari orang-orang. Mereka langsung ke sini, langsung diviralkan. Biasanya nggak pernah,' kata Siti Aminah, pemilik sumur tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (18/9).
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa yang membakar di Depok? Ciri pelaku pun sudah diketahui dan terekam CCTV milik warga. Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Mengapa warga Depok ngubek empang? Tradisi ngubek empang jadi ajang silaturahmi khas warga Depok setiap tahunnya.
“Terus juga istilah kata, pak jangan dengerin orang yang bisikin bapak. Kasihan pak, bapak elektabilitasnya menurun, pak, jadinya. Yang bisikin bapak jangan mau, pak. Istilahnya bapak di-seblokin,” lanjut Sandi petugas damkar.
Selain itu, petugas tersebut juga mengatakan agar wakil wali kota Depok harus berhati-hati dengan marmut berkepala naga. Sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang kecil tapi tidak bisa dianggap sepele.
“Itu mah marmut kepala naga. Istilah kata nih marmut nih badan kecil kepalanya naga bisa ngegigit sama bisa nyembur juga. Hati-hati sama orang yang mamut kepala naga. Mohon maaf pak Imam, ini kan kita instansi pemerintah,” jelas petugas damkar.
tentang kerusakan alat damkar. Ia meminta kepada petugas damkar agar tidak membawa masalah internal keluar karena bisa diselesaikan di dalam terlebih dahulu.
“Kalau ada masalah, tidak usah dibawa keluar karena ini kan memang lembaga, sebaiknya memang diselesaikan di dalam dulus, sebuah etikalah ya,” kata Imam dikutip dari Liputan6.
“Apalagi sudah digaji oleh negara, digaji oleh Pemerintah Kota Depok, sebaiknya sesuatu yang kurang di dalam, kita perbaiki bersama-sama, jangan dibuat dikeluarin ya,”
lanjutnya.