Sempat Sindir Pegawai Bongkar Borok Dinas Damkar Depok, Kini Wakil Wali Kota Bilang Terima Kasih dan Janji Berbenah
Imam kini mengucapkan terima kasih kepada Sandy karena sudah mengungkapkan apa yang terjadi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.
Usai menyebut Sandy Butar Butar tidak memiliki etika, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono justru kini berbalik sikap. Imam kini mengucapkan terima kasih kepada Sandy karena sudah mengungkapkan apa yang terjadi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.
"Ucapkan terima kasih ya kepada Bang sandy yang sudah memberitahu kepada kami, baik di media sosial maupun lewat surat ya," kata Imam saat meninjau lokasi gereja terbakar di Jalan Raya Bogor, Jumat (26/7).
Imam mengaku sudah memberi tanggapan atas apa yang diungkapkan Sandy dan viral di media sosial. Untuk hal teknis akan diserahkan pada dinas terkait.
"Kami sudah tanggapi ya, InsyaAllah penjelasannya dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, bang Adnan (kepala dinas)," ujar Imam.
Imam mengatakan, jika memang tidak ada anggaran pemeliharaan, maka akan diajukan melalui ke pos anggaran biaya tidak terduga (BTT) atau anggaran biaya tambahan (ABT). Ke depan, menurut Imam, Pemkot Depok akan melakukan evaluasi.
"Kami akan evaluasi, dan saya juga biasa ketemu dengan teman-teman untuk bisa menyampaikan hal-hal yang biasa mereka ajadi temuan, kaya misalkan saya ketemu dengan teman-teman guru-guru," kata Imam.
Imam mengaku menyadari bahwa pentingnya mendengarkan aspirasi dari anak buah. Hal itu dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja.
"Termasuk juga nanti kalau teman-teman Damkar kumpul, pengen curhat, kami insyaAllah siap," kata Imam.
Dalam kesempatan itu, Imam juga mendengarkan langsung keluhan dari seorang jemaat gereja yang mengatakan adanya kendala sehingga api terlambat dipadamkan. Saat kejadian pompa mesin mati selama 20 menit dan menyebabkan gereja ludes terbakar.
"Pemadam datang tapi kendala selangnya, jadi sudah telat (untuk memadamkan). Masukan kami kepada Wakil Wali Kota tolongnya diperbaiki birokrasi, biar jangan seperti ini,” kata salah seorang jemaat kepada Imam.
Imam pun berjanji akan melakukan perbaikan. Dikatakan, untuk perbaikan gereja dapat diambil dari ABPD Kota Depok. Namun harus dipastikan mengenai status tanah.
“Kami datang berkunjung untuk memberikan support kepada yang kena musibah bahwa kami pemerintah hadir ditengah-tengah warga yang sedang mengalami kesulitan atau musibah. Kita memang melihat status tanahnya nanti. Kalau memang status tanahnya miliki jemaat, milik yayasan kita bisa bantu. Kalau nanti miliknya bukan, dari instansi lain, maka harus penyerahan fasos fasum nya. Jadi kita lihat statusnya dulu. Jadi kalau rumah ibadah yang sudah clear tentang status tanahnya kami bisa bantu. Bisa Rp100 juta, Rp200 juta, Rp300 juta, itu kami bisa lakukan bantuan. Tapi dengan proses mekanisme APBD,” kata Imam.
Untuk sementara ibadah di gereja tersebut akan menggunakan tenda sampai nanti dilakukan pebaikan. Tenda yang diberikan dari Dinas Sosial Kota Depok.
“Hari ini Dinas Sosial bawa juga tenda buat ibadah sementara dengan menggunakan tenda itu. Lalu juga nanti ada Dinas Pemadam Kebakaran yang ikut hadir, Dinas Rumkim. Prinsipnya pemerintah Kota Depok itu bisa membantu terhadap rumah-rumah ibadah seperti masjid, mushola, gereja, pura yang ingin dibangun. Bahkan bukan sekedar membantu pembangunan, tapi kami juga memberikan IMB nya,” pungkasnya.