Viral Puncak Gunung Telomoyo Dipadati Pemotor, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Nukan karena letusannya atau peristiwa alam yang terjadi di sana, Gunung Telomoyo menjadi ramai diperbincangkan publik karena banyaknya premotor yang memadati puncak gunung itu. Tak ketinggalan, peristiwa itu juga menjadi sorotan tokoh-tokoh publik salah satunya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Gunung Telomoyo berada di perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung itu memiliki ketinggian 1.894 mdpl.
Gunung ini cukup unik. Bila pada gunung-gunung lainnya para pendaki harus mendaki menuju puncak gunung dengan berjalan kaki, di Gunung Telomoyo, mereka bisa menggapai puncak gunung dengan motor pribadi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Namun, bukan karena letusannya atau peristiwa alam yang terjadi di sana, Gunung Telomoyo menjadi ramai diperbincangkan publik karena banyaknya pemotor yang memadati puncak gunung itu.
Tak ketinggalan, peristiwa itu juga menjadi sorotan tokoh-tokoh publik tak terkecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Apalagi, kepadatan itu terjadi saat masih dalam suasana pandemi COVID-19. Berikut selengkapnya:
Viralnya Puncak Telomoyo
©2020 merdeka.com
Puncak Gunung Telomoyo menjadi viral setelah tersebar video yang merekam kemacetan di sana. Dalam video berdurasi 20 detik itu, tampak banyak pemotor yang harus berdesakan untuk menuju ke puncak gunung itu. Viralnya video kemacetan di Puncak Telomoyo diposting oleh akun Twitter @jawafess pada Minggu (19/7).
Efek Trend Negeri Di Atas Awan
©2020 merdeka.com
Atas kejadian itu, Ganjar Pranowo langsung menelpon pengelola Puncak Telomoyo untuk menutup tempat wisata itu. Menurut Ganjar, tempat itu bisa dipadati banyak wisatawan yang datang dengan motor karena lagi nge-trend nya negeri di atas awan.
“Itu saya cek kemarin, ternyata gara-gara ada yang membuat vlog negeri di atas awan. Pemandangannya kan bagus. Langsung direspon masyarakat dan semua datang. Saya langsung minta ditutup dan memang sudah ditutup untuk dilakukan evaluasi,” kata Ganjar Pranowo dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (23/7).
Ganjar: Masyarakat Kurang Piknik
©2020 merdeka.com
Selain itu, Ganjar meyakini banyaknya pemotor yang memadati puncak Telomoyo disebabkan karena masyarakat yang sudah bosan di rumah. Oleh karena itu mereka ingin segera piknik dan menikmati pemandangan.
“Istilahnya mereka kurang piknik. Maka kalau melihat apa yang beredar di medsos, langsung menarik orang dan ingin datang. Kalau ini nggak dijaga, kan bahaya,” terang Ganjar.
Harus Kantongi Izin
©2020 merdeka.com
Ganjar mengatakan agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Ia meminta tempat wisata yang akan dibuka harus sudah mengantongi izin dari pemerintah.
“Setelah ini nggak boleh sembarangan membuka destinasi wisata. Kalau mau dibuka, ya harus izin dulu. Agar semuanya bisa dikontrol dengan baik khususnya protokol kesehatannya,” ungkap Ganjar.
Harus Diatur
©2020 merdeka.com
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa semua tempat wisata harus mengontrol pengunjung yang datang apabila ingin beroperasi kembali. Selain itu, kapasitas tampung, protokol kesehatan, serta sarana prasarananya juga harus disiapkan.
“Tidak boleh datang berbondong-bondong begitu. Semua harus diatur. Maka saya minta seluruh daerah menjaga masing-masing, khususnya pengelola wisata,” kata Ganjar Pranowo.