3 Fakta Menarik SIMERONA, Sistem Informasi untuk Hindari Zona Bahaya COVID-19
Simerona merupakan sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan masyarakat untuk menghindari zona merah atau daerah bahaya yang terpapar COVID-19.
Ketua Grup Riset Geoinformatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) Malang, Fatwa Ramdani membuat Sistem Informasi Persebaran Virus Corona (Simerona). Simerona merupakan sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan masyarakat untuk menghindari zona merah atau daerah bahaya yang terpapar COVID-19.
Dikutip dari Antara, Simerona berguna sebagai informasi pendukung dalam penanganan pandemi COVID-19 di Jawa Timur. Fatwa Ramdani menjelaskan bahwasanya Simerona adalah peta pendukung yang tidak dapat dijadikan landasan utama dalam pencegahan COVID-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Peta Zona Bahaya COVID-19
2020 Merdeka.com/hindari-covid-19.com
Simerona dapat diakses di https://hindari-covid-19.com/. Sistem informasi ini menampilkan peta yang memvisualisasikan zona merah COVID-19. Peta ini didasarkan pada moda transportasi seperti kereta api, pesawat, kapal laut, dan bus yang datanya diperoleh dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Data tersebut kemudian dibandingkan dengan data kepadatan penduduk yang bersumber dari Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) yang berada di bawah naungan PBB. Hasil yang diperoleh konsisten dengan peta COVID-19 yang dikeluarkan Kominfo Jawa Timur, yakni menunjukkan daerah dengan kepadatan penduduk tinggi memiliki banyak suspect COVID-19.
Karantina Wilayah Sebagian
2020 Merdeka.com/instagram @jatimpemprov
Dikutip dari Antara, berdasar data temuan Simerona, upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah dinilai sudah tepat. Kendatipun demikian, pemberlakuan physical distancing akan lebih baik apabila diimbangi dengan pemberlakukan karantian wilayah sebagian atau lockdown partial.
Karantina wilayah sebagian antara lain dapat dilakukan dengan cara menutup akses ke kawasan zona merah yang potensial menjadi tempat penyebaran COVID-19.
Data Terbaru Kasus COVID-19 di Kota Malang
2020 Merdeka.com/instagram @jatimpemprov
Per Minggu (5/4), di Kota Malang ada 5 kasus positif COVID-19. Sebanyak 3 orang dinyatakan sembuh, sementara 2 orang lainnya masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit.
Sementara itu, korban meninggal sebanyak 3 orang yang statusnya masih Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan sehat sebanyak 13 orang, sedangkan PDP yang masih menjalani perawatan sebanyak 33 orang.
Jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 359 orang dengan rincian 290 orang masih dalam pemantauan dan 69 orang telah selesai dipantau, sebagaimana dikutip dari Antara.