3 Fakta tentang Gunung Semeru yang Kini Berstatus Waspada, Kerap Makan Korban
Merdeka.com menghimpun fakta-fakta mengenai Gunung Semeru yang kini berstatus waspada. Hal ini lantaran gunung setinggi 7.676 meter tersebut meluncurkan guguran lava pijar.
Salah satu gunung tertinggi di Indonesia terletak di Jawa Timur. Gunung Semeru menjadi gunung tertinggi ketiga setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian, Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Akhir Februari 2020, Gunung Semeru berstatus waspada. Hal ini lantaran gunung setinggi 7.676 meter tersebut meluncurkan guguran lava pijar. Tidak tanggung-tanggung dari Jumat (28/2), guguran lava pijar di Gunung Semeru sudah terjadi sebanyak tujuh kali.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Apa hubungan antara burung gagak hitam dan kematian di Jawa Timur? Dalam Primbon Jawa, burung gagak hitam erat kaitannya dengan kematian. Konon katanya, apabila terdengar bunyi kicauan burung tersebut menjelang waktu ibadah magrib, maka akan menjadi pertanda kematian.
-
Kapan Gunung Talamau terakhir kali meletus? Meski Gunung Talamau sudah termasuk gunung yang sudah tidak aktif. Apabila menengok sejarahnya, gunung ini sempat meletus pada tahun 1869 silam.
Merdeka.com menghimpun fakta-fakta mengenai Gunung Semeru yang kini berstatus waspada. Masyarakat perlu memperhatikan dan terus memantau kondisi terkini Gunung Semeru. Hal ini berlaku bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung ataupun para wisatawan yang berniat mendaki Gunung Semeru.
Gas Beracun yang Mematikan
2020 Merdeka.com/phinemo.com
Tahun 1969, Soe Hok Gie dan Idhan Dhavantari Lubis, dua pemuda yang juga aktivis pergerakan mahasiswa meninggal di Gunung Semeru. Penyebab keduanya meninggal diduga karena menghirup asap beracun di Gunung Semeru.
Tahun 1994, lahar panas mengalir di lereng selatan Gunung Semeru. Akibat aliran lahar panas ini, beberapa orang menjadi korban. Pada November 1997, Gunung Semeru Meletus sebanyak 2.990 kali.
Setiap 15-30 menit terjadi letusan di puncak gunung Semeru. Tinggi letusan bisa mencapai 300-800 meter. Letusan berupa asap putih, kelabu, sampai hitam. Pada setiap letusan, material yang keluar antara lain abu, pasir, kerikil, dan batu-batu panas yang menyala.
Riwayat Aktivitas Gunung Semeru
2020 Merdeka.com/brilio.net
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mencatat gempa vulkanik dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru pada Juni 2006. Pada Januari 2020, Gunung Semeru tercatat telah mengalami letusan kelima di tahun 2020.
Akhir Februari 2020, Gunung Semeru kembali dinyatakan berstatus waspada. Hal ini lantaran adanya guguran lava pijar yang terjadi sejak Jumat (28/2). Berdasarkan pengamatan petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang ada tujuh kali guguran lava. Hasil itu berdasarkan pada periode pengamatan 29 Februari 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan membenarkan bahwasanya terjadi guguran lava pijar sebayak tujuh kali. Jarak luncur lava pijar itu diperkirakan 200 sampai 1.000 meter dari pusat guguran.
Berstatus Waspada
2014 Merdeka.com/Chandra
Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinyatakan pada level II atau waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer. Selain itu, wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng Selatan-Tenggara kawah aktif juga perlu dihindari. Pasalnya wilayah tersebut merupakan alur luncuran awan panas.
Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai gugurnya kubah laba di Kawah Jonggring Saloko Gunung Semeru karen di kawasan ini lava pijar dapat meluncur sewaktu-waktu.