3 Keputusan Jokowi Usai Kunjungi Lokasi APG Gunung Semeru, Bakal Relokasi Warga
Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Ini sejumlah keputusan yang diambilnya.
Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Setelah berkeliling, Presiden Jokowi menetapkan beberapa keputusan berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi di lapangan.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan hasil kunjungan Presiden Joko Widodo melalui akun Instagram pribadinya @thoriqul.haq, Selasa (7/12).
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang menjadi cerita seram dari jalan Gunung Gelap? Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam. Konon, di era 1980-an, kawasan ini dijadikan tempat pembuangan mayat.
"Terima kasih Pak Presiden dan ada beberapa keputusan yang sudah ditetapkan," tulis Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu.
Keputusan Presiden
View this post on Instagram
Beberapa keputusan Presiden Joko Widodo yang sudah ditetapkan yakni pembangunan kembali Jembatan Gladak Perak dengan jangka waktu sembilan bulan. Pembangunan jembatan baru itu akan dilakukan dengan mengubah pondasi konstruksi menggunakan desain jembatan yang lebih aman.
"Kemudian juga akan dibangun jembatan gantung sebagai jembatan sementara untuk penghubung Kecamatan Candipuro - Kecamatan Pronojiwo yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda tiga," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Selain itu, akan dilakukan pembangunan jalan pintas antarkecamatan yakni Kecamatan Pasirian-Tempursari sebagai akses kendaraan roda empat menuju Kecamatan Pronojiwo.
Relokasi Warga Terdampak
"Keputusan yang lain yakni melakukan relokasi (pindah tempat) kawasan permukiman yang terkena awan panas guguran di lahan Perhutani di desa setempat atau kawasan yang berdekatan dari permukiman warga asal," lanjutnya.
Tercatat sebanyak 60 KK di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro bakal direlokasi. Relokasi itu membutuhkan lahan sekitar 3 hektare di Desa Sumberwuluh dan Desa Penanggal.
Kemudian sebanyak 217 KK di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro bakal direlokasi di lahan seluas 10 hektare di Desa Penanggal.
Terakhir, sebanyak 330 KK di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo bakal direlokasi di lahan seluas 15,4 hektare di Desa Oro-oro Ombo.
Pembangunan Jembatan Gladak Perak
©2021 Merdeka.com/Instagram @infojember
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyatakan pihaknya akan membangun kembali jembatan Gladak Perak di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan berbeda.
Menurut dugaannya, faktor rusaknya jembatan Gladak Perak ialah pondasi yang sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin, ditambah pengaruh awan panas guguran Gunung Semeru.
"Untuk itu, kami akan melakukan konstruksi ulang struktur bangunan jembatan Gladak Perak agar nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah," terangnya.