3 Proses Oogenis Serta Hormon yang Berpengaruh, Jaga Sistem Reproduksi
Begitu menakjubkannya tubuh perempuan, sel telur mereka bahkan sudah ada jauh sebelum masuk ke usia produktif. Menariknya, proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi dalam beberapa tahap.
Di balik terciptanya seorang manusia, terdapat tahapan panjang. Tahapan ini melibatkan pembentukan sel sperma dan sel telur melalui proses yang disebut spermatogenesis dan oogenesis. Hingga akhirnya saling menemukan satu sama lain. Bagaimanakah prosesnya?
Hal tersebut semuanya bermula dari proses gametogenesis. Ini merupakan proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Sebelum saling bertemu dalam proses pembuahan, kedua sel kelamin ini perlu melalui proses pematangan untuk akhirnya dilepaskan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Proses pematangan spermatozoa dinamakan spermatogenesis dan sel telur disebut oogenesis. Keduanya memiliki beberapa tahapan dalam prosesnya, yaitu tahap perbanyakan, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk.
Begitu menakjubkannya tubuh perempuan, sel telur mereka bahkan sudah ada jauh sebelum masuk ke usia produktif. Menariknya, proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi dalam beberapa tahap. Ketika proses pembentukan ini tuntas, maka sel telur siap dibuahi ketika masuk masa ovulasi.
Agar kamu lebih mengetahui mengenai proses dari oogenesis, berikut 3 proses oogenis serta hormon yang berpengaruh dan tahapannya yang dilansir dari Sehatq.com.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi. Dalam kelenjar ini, dihasilkan gamet (sel germinal) untuk proses pembentukan sel telur selanjutnya. Beberapa tahapan dari proses oogenesis ini antara lain:
- Fase Penggandaan
Ketika masa perkembangan janin, beberapa sel yang ada di dalam sel telur perempuan berukuran lebih besar ketimbang yang lain. Sel-sel ini kemudian membelah diri (mitosis) menghasilkan jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium).
- Fase Pertumbuhan
Proses oogenesis selanjutnya adalah fase pertumbuhan atau growth phase, yaitu fase yang paling lama. Pada tahap ini, sel induk telur berkembang menjadi sel telur yang lebih besar atau disebut dengan oosit primer. Oosit dengan ukuran lebih kecil akan menjadi badan polar pertama.
Oosit primer memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk telur, yaitu 23 pasang kromosom dan badan polar pertama. Kemudian, oosit sekunder akan kembali mengalami mitosis membentuk badan polar kedua dan ootid. Pada masa pubertas, bisa ditemukan sekitar 60.000 hingga 80.000 folikel primer di tiap sel telur.
- Fase Pematangan
Proses oogenesis berikutnya memasuki tahapan fase pematangan, yaitu ketika meiosis I sudah terpenuhi. Saat berada dalam tahap ini, dua sel haploid terbentuk dalam folikel, namun ukurannya berbeda.
Satu sel anak akan membentuk badan kutub, sementara sel anak lainnya masuk dalam tahap meiosis II. Kemudian, badan kutub akan membentuk dua badan kutub ketika oosit sekunder berada di tahap metafase meiosis kedua.
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa proses pembentukan sel telur dimulai lewat meiosis (pembelahan yang menghasilkan 4 gamet) dan mitosis (pembelahan yang menghasilkan 2 sel anak identik). Apabila setelah proses degenerasi ootid tidak ada proses pembuahan, maka siklus pembentukan sel telur akan diulang kembali sejak awal. Tandanya, lapisan rahim akan dilepaskan dan perempuan akan mengalami menstruasi.
Hormon yang Berpengaruh
Dalam proses oogenesis terdapat beberapa hormon yang akan berpengaruh dalam proses ini. Tetapi, pada setiap orang, proses pembentukan sel telur bisa berlangsung berbeda dari yang lain. Beberapa hormon yang berpengaruh antara lain:
1. Luteinizing Hormone (homon LH)
Hormon LH berfungsi mengatur sikus menstruasi dan juga ovulasi pada tubuh perempuan. Tak hanya itu, hormon LH juga merangsang pelepasan sel telur.
2. Follicle Stimulating Hormone (hormon FSH)
Selain hormon LH, hormon FSH juga dikenal sebagai hormon penting untuk reproduksi. Ketika sel telur siap dibuahi, hormon FSH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
3. Hormon Estrogen dan Progesteron
Hormon estrogen akan sangat penting untuk membantu perkembangan reproduksi. Lalu, hormon progesteron yang akan bekerja untuk menebalkan dinding rahim sehingga sel telur tersebut dapat berkembang.
Fase Setelah Oogenesis
Setelah terjadi oogenesis, terdapat fase dimana adanya proses pembentukan sel telur, yaitu ovulasi. Normalnya, ovulasi terjadi sekitar 12 hari setelah hari pertama haid. Namun, rentang harinya bisa berbeda antara tiap perempuan. Siklus menstruasi rata-rata berkisr 28 hari. Fase-fase ini meliputi:
1. Fase Folikuler
Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi. Selama fase ini, hormon seperti FSH dan LH akan dilepaskan dan merangsang pertumbuhan sekitar 15-20 sel telur di dalam cangkangnya.
2. Ovulasi
Fase ketika perempuan berada dalam masa paling subur, berlangsung selama 28 hingga 48 jam. Sel telur yang telah matang bergerak ke arah tuba falopi dan pada fase inilah bisa terjadi pembuahan saat sperma bertemu sel telur.
3. Fase Luteal
Fase ketiga adalah kondisi ketika sel telur matang tidak dibuahi sehingga produksi hormon akan berhenti. Kemudian, sel telur akan larut perlahan dalam waktu 24 jam. Begitu pula halnya dengan lapisan rahim, juga akan luruh sehingga terjadi menstruasi.