6 Wisata Religi di Bulan Ramadhan, Sambangi untuk Tambah Pengetahuan tentang Islam
Wisata religi di bulan Ramadhan juga bisa menjadi kegiatan menunggu ngabuburit yang berkualitas. Anda bahkan bisa berbuka puasa di sekitar destinasi wisata untuk memupuk pengalaman berharga dan menyenangkan kala bulan Ramadhan. Ini daftar tempat wisata religi pilihan khusus untuk Anda.
Mengunjungi tempat wisata religi Islami di bulan suci Ramadhan adalah kegiatan yang dapat Anda lakukan bersama keluarga. Selain untuk liburan, Anda juga bisa menambah pengetahuan akan budaya dan agama Islam yang ada di suatu daerah.
Wisata religi di bulan Ramadhan juga bisa menjadi kegiatan menunggu ngabuburit yang berkualitas. Anda bahkan bisa berbuka puasa di sekitar destinasi wisata untuk memupuk pengalaman berharga dan menyenangkan kala bulan Ramadan.
-
Apa saja jenis tempat wisata religi yang ada di Bangka Belitung? Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini. Pulau Sumatra bukan hanya kaya dengan hasil alamnya saja, tetapi juga potensi pariwisatanya yang besar juga ada di tempat ini. Meskipun Danau Toba menjadi ikon pariwisata Sumatra, bukan berarti spot wisata lainnya tidak menarik untuk dikunjungi.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata religi di Aceh? Aceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau. Salah satu daya tarik utama adalah Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.
-
Mengapa Masjid Agung Kota Kediri menjadi tempat wisata religi? Sebagai destinasi wisata religi dan budaya, Masjid Agung Kediri memainkan peran penting dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang Islam di kota tersebut.
-
Bagaimana Masjid Al Ittihad menjadi ikon wisata religi? Masjid Al Ittihad menjadi salah satu ikon wisata religi yang ada di Kota Tangerang. Desain bangunannya unik, dengan motif pagoda besar yang terlihat mencolok dari kejauhan.
-
Candi apa yang terkenal dengan corak Buddha dan menjadi destinasi wisata sejarah dan religi favorit di Indonesia? Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sekaligus religi favorit di Indonesia.Bahkan saat Hari Raya Waisak tiba, akan ada ribuan umat Buddha yang datang dari penjuru dunia untuk berkumpul dan bersembahyang di sana.
-
Kenapa Masjid Agung Surakarta menjadi tempat wisata religi yang berbeda? Selain dapat beribadah, di sini Anda juga dapat merasakan sensasi wisata religi yang berbeda.
Masing-masing kota di Indonesia umumnya memiliki destinasi wisata religi. Berikut ini adalah rekomendasi tempat-tempat wisata religi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yang dapat Anda pilih untuk dikunjungi. Semoga membantu!
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Wisata religi di bulan Ramadhan yang pertama adalah Masjid Agung Jawa Tengah. Berlokasi di kota Semarang, Jawa Tengah, masjid agung ini cukup terkenal dan menjadi salah satu objek wisata unggulan di Semarang.
Masjid Agung Jawa Tengah mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare, diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006.
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar-pilar bergaya koloseum Roma di Romawi ini dihiasi kaligrafi yang terukir indah menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul dan ada tulisan dua kalimat syahadat di gerbangnya. Pada sebuah bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“.
Masjid Agung Jawa Tengah tak hanya dirancang sebagai tempat ibadah. Seperti yang disebut sebelumnya, masjid ini juga berfungsi sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang hal ini, Masjid Agung pun dilengkapi dengan fasilitas penginapan berkapasitas 23 kamar untuk para peziarah yang ingin bermalam.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya mencapai 99 meter. Di bagian dasar menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam) dan pemancar TVKU. Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 digunakan untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.
©Instagram/sieble - Instagram/whety02
2. Masjid Istiqlal
Rekomendasi wisata religi di bulan Ramadhan yang kedua adalah Masjid Istiqlal. Masjid ini terletak di kota Jakarta, dan menjadi salah satu kebanggaan umat Islam baik yang ada di ibukota maupun Indonesia secara keseluruhan.
Pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan.
Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional yang dapat menjadi sebuah tempat kebanggan warga Jakarta sekaligus tempat untuk beribadah.
Masjid Istiqlal dibangun selama 17 tahu. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978 yang ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.
Masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas jamaah. Masjid ini memiliki gaya arsitektur formalisme baru dan internasional dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan utama masjid Istiqlal terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utamanya dimahkotai oleh satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Minaret tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 Jemaah.
3. Masjid Agung Demak
Wisata religi di bulan Ramadhan yang ketiga adalah Masjid Agung Demak. Berlokasi di pusat kota Demak, Jawa Tengah, Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua yang ada di wilayah ini. Masjid Agung Demak adalah masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Walisongo pada abad ke-15 Masehi.
Masjid ini termasuk dalam salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Berada tepat di alun-alun dan pusat keramaian Demak, masjid ini tak sulit untuk ditemukan.
Menurut legenda masyarakat, Masjid Agung Demak dahulu adalah tempat berkumpulnya Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa. Raden Patah bersama dengan Walisongo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet yang bermakna Sirno Ilang kerthaning bumi.
Mengutip laman pariwisata.demakkab.go.id, secara filosofis bulus menggambarkan tahun pembangunan Masjid Agung Demak yaitu 1401 Saka. Dari sisi arsitektur, Masjid Agung Demak memiliki simbol arsitektur tradisional Indonesia yang khas dengan atap berbentuk linmas yang bersusun tiga merupakan gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan.
Empat tiang utama di dalam masjid yang disebut Saka Tatal/Saka Guru, yang dibuat secara langsung oleh para Walisongo. Masing-masing di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, dan sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga.
4. Masjid Baiturrahman Banda Aceh
©2022 Merdeka.com/alfath asmunda
Rekomendasi wisata religi di bulan Ramadhan yang ke empat adalah Masjid Baiturrahman Banda Aceh. Sebagai salah satu destinasi wisata religi terfavorit di Indonesia, Masjid Baiturrahman Banda Aceh atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Baiturrahman memang merupakan masjid yang kaya akan nilai sejarah.
Dibangun pada tahun 1879, Masjid Baiturrahman Banda Aceh merupakan simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid megah ini juga merupakan landmark Kota Banda Aceh sejak era Kesultanan Aceh dan selamat dari bencana gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 silam.
Masjid ini dibangun sejak abad 17 dan selalu ramai dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri, terutama dari negara Malaysia. Dengan pembangunan lanskap, infrasruktur, serta perluasan area masjid yang terus dikembangkan, akan memperkuat keberadaan masjid ini ke depannya untuk menjadi pusat pengembangan Islam di Indonesia.
5. Masjid Cheng Ho Palembang
Wisata religi di bulan Ramadhan yang kelima adalah Masjid Cheng Ho Palembang. Memiliki nama asli Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang, ini adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jakabaring Palembang. Masjid ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatera Selatan, serta para tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.
Masjid Cheng Ho dibangun dengan perpaduan unsur Tiongkok, Melayu dan Nusantara. Nama masjid ini tak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho. Beliau adalah sosok yang tak bisa dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang.
Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Fungsi masjid Cheng Ho berkembang lebih dari sekadar tempat ibadah, melainkan tempat untuk menghelat kegiatan-kegiatan agama dan kemasyarakatan, dan tujuan wisata yang menarik para pengunjung tak hanya dalam negeri melainkan juga dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, Taiwan dan bahkan Rusia.
6. Masjid Islamic Center Samarinda
Rekomendasi wisata religi di bulan Ramadhan yang ke enam adalah Masjid Islamic Center Samarinda. Terletak di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur, Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Lokasi masjid ini dulunya merupakan area penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Masjid Islamic Center Samarinda mengadopsi gaya arsitektur khas Turki dengan kombinasi unsur Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia. Perpaduan aneka gaya arsitektur tersebut dapat dilihat dari kubah yang mengadopsi model kubah Masjid Haghia Sophia di Istanbul, Turki dan penempatan gerbang-gerbang tinggi nan megah ala Eropa kuno, dan desain menara yang terinspirasi oleh menara Masjid Nabawi, Madinah.
Masjid ini terletak persis di depan Sungai Mahakam, memiliki tujuh minaret dan satu kubah besar. Minaret utama masjid ini mencapai 99 meter, yang mengacu pada asmaulhusna, atau 99 nama Allah. Minaret utama terdiri dari bangunan dengan 15 lantai dan setiap lantai memiliki ketinggian rata-rata 6 meter. Sedangkan anak tangga dari lantai dasar ke lantai utama masjid berjumlah 33 anak tangga yang dimaknai sebagai sepertiga jumlah biji tasbih.