7 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional, Ketahui Agar Tak Salah Paham
Agar Anda mengerti apa perbedaan di antara keduanya, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 7 perbedaan bank syariah dan konvensional.
Banyak dari kita yang hingga saat ini masih belum mengetahui perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Dua jenis perbankan ini diterapkan di Indonesia dengan menawarkan fasilitas dan program yang berbeda kepada para nasabah.
Dulunya bank syariah belum begitu populer di Indonesia. Namun saat ini kita bisa melihat perkembangan dari beberapa bank syariah yang sangat pesat, baik dari sisi nasabah, aset, dan juga pegawainya. Salah satu faktor penentu pertumbuhan bank syariah adalah karena memang banyak penduduk beragama Islam di Indonesia meminta layanan perbankan tersebut.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Baik bank syariah ataupun konvensional, saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan memiliki banyak nasabah. Agar Anda mengerti apa perbedaan di antara keduanya, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 7 perbedaan bank syariah dan konvensional, yang dilansir dari Maxmanroe.com.
1. Perbedaan Hukum yang Digunakan
Perbedaan bank syariah dan konvensional yang pertama adalah dilihat dari hukum yang digunakan. Pada bank syariah, semua akad atau transaksi harus sesuai dengan prinsip syariah Islam, berdasarkan al-quran dan hadis yang telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hukum yang diberlakukan pada bank syariah di antaranya;
· Akad al-mudharabah (bagi hasil)
· Al-musyarakah (perkongsian)
· Al-musaqat (kerja sama tani)
· Al-ba’i (bagi hasil)
· Al-ijarah (sewa-menyewa)
· Al-wakalah (keagenan).
Sedangkan pada bank konvensional, semua transaksi dan perjanjian dibuat dengan dasar hukum-hukum positif yang berlaku di Indonesia. Hukum yang digunakan adalah hukum perdata dan hukum pidana.
2. Perbedaan dari Sisi Investasi
©©2014 Merdeka.com
Perbedaan bank syariah dan konvensional yang berikutnya adalah dari segi investasi. Pada bank syariah, seseorang bisa meminjam dana usaha dari bank apabila jenis usaha yang dijalankannya halal dari sudut pandang Islam. Beberapa usaha tersebut di antaranya, perdagangan, peternakan, pertanian, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada bank konvensional, seseorang diperbolehkan meminjam dana dari bank untuk jenis usaha yang diizinkan atas hukum positif yang berlaku di Indonesia. Usaha yang dianggap tidak halal tapi bila diakui hukum positif di Indonesia tetap bisa meminjam dana dari bank konvensional.
3. Perbedaan dari Segi Orientasi
Perbedaan bank syariah dan konvensional berikutnya adalah dapat dilihat dari segi orientasinya.
Bank syariah berorientasi pada profit, kemakmuran, dan kebahagiaan dunia akhirat. Sedangkan bank konvensional lebih cenderung mengutamakan untuk mendapatkan keuntungan atau profit oriented.
4. Perbedaan dari Segi Keuntungan
Perbedaan bank syariah dan konvensional berikutnya adalah dari sistem pembagian keuntungan.
Bank syariah menerapkan sistem pembagian keuntungan sesuai dengan akad yang telah disepakati sejak awal oleh kedua belah pihak. Tentu saja bank syariah menganalisis kemungkinan untung dan rugi dari usaha yang akan diberikan pembiayaan. Jika usaha tersebut dianggap tidak menguntungkan maka bank syariah akan menolak pengajuan pinjaman nasabah.
Pada bank konvensional menerapkan sistem bunga tetap atau bunga mengambang pada semua pinjaman kepada nasabahnya. Dengan kata lain, pihak bank konvensional menganggap bahwa usaha yang akan diberikan pinjaman dana akan selalu untung.
5. Perbedaan dari Segi Hubungan Nasabah dengan Pihak Bank
©2019 therichest.com
Perbedaan bank syariah dan konvensional yang berikutnya adalah dilihat dari segi hubungan nasabah dengan pihak bank.
Bank syariah akan memperlakukan nasabah mereka layaknya mitra dengan ikatan perjanjian yang transparan. Itulah alasannya mengapa banyak nasabah bank syariah yang mengaku punya hubungan emosional dengan pihak bank pemberi fasilitas pembiayaan.
Berbeda halnya dengan bank konvensional yang memperlakukan hubungan mereka dengan nasabah sebagai kreditur dan debitur. Jika pembayaran kredit oleh debitur lancar, maka pihak bank akan memberikan keterangan lancar. Namun, jika pembayaran pinjaman macet maka pihak bank akan menagih, bahkan bisa berujung pada penyitaan aset yang diagunkan.
6. Perbedaan dari Segi Pengawasan
Perbedaan bank syariah dan konvensional yang berikutnya adalah dapat dilihat dari sisi pengawasan.
Pada bank syariah, semua proses pengawasan dan transaksinya berada dalam pengawasan Dewan Pengawas yang di antaranya terdiri dari beberapa ulama dan ahli ekonomi yang mengerti tentang fiqih muamalah.
Sedangkan pada bank konvensional tidak ada Dewan Pengawas. Namun, setiap transaksi yang dilakukan pada bank konvensional harus berdasarkan hukum-hukum positif yang berlaku di Indonesia.
7. Perbedaan dalam Hal Cicilan dan Promosi
Perbedaan bank syariah dan konvensional yang terakhir adalah dilihat dari segi cicilan dan promosinya.
Bank syariah menerapkan sistem cicilan dengan besaran tetap berdasarkan keuntungan bank yang sudah disepakati kedua belah pihak. Selain itu, isi dari promosi bank syariah harus disampaikan dengan jelas dan transparan. Misalnya promo wisata dari bank syariah untuk nasabah pengguna kartu kredit syariah. Di dalam promosi dijelaskan mengenai biaya yang harus dan tidak harus dibayarkan oleh nasabah kartu kredit.
Berbeda dengan bank konvensional yang punya banyak program promosi yang tujuannya untuk memikat nasabah mereka. Misalnya promosi suku bunga tetap atau fixed rate selama periode tertentu, sampai akhirnya memberlakukan suku bunga berfluktuasi atau floating rate kepada nasabah.