Air Terjun Sedudo Tak Tutup Usai Longsor Telan Korban Jiwa, BPDB Nganjuk Ungkap Ini
Tanah longsor yang terjadi di kawasan wisata Air Terjun Sedudo, Kabupaten Ngajuk, Jawa Timur menelan korban jiwa. Meski demikian, BPBD Nganjuk memutuskan tidak menutup wisata tersebut.
Detik-detik kawasan wisata Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengalami longsor pada Selasa (14/2) terekam dalam video amatir yang kemudian beredar luas di media sosial.
Sebelum material longsor jatuh, tampak beberapa wisatawan tengah asyik bermain di bawah aliran air terjun. Tak berapa lama, material longsor terjun bebas ke bawah hingga menimpa seorang wisatawan yang kemudian meninggal dunia.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu Jurig Jarian? Dalam bahasa Sunda, Jurig berarti hantu dan Jarian adalah tempat yang kotor. Sesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor seperti tempat sampah.
Korban merupakan Agus Setyawan (43), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Agus datang berwisata bersama tujuh orang rombongan yang berangkat dari Surabaya menuju Nganjuk pada Selasa.
Kronologi Kejadian
©2015 Merdeka.com
Rombongan wisatawan itu sampai di lokasi wisata Air Terjun Sedudo pada Selasa siang sekitar pukul 14.00 WIB. Sesampainya di sana, korban bersama dua rekannya mandi di bawah pancuran air terjun. Nahas, tidak berapa lama kemudian terjadi tanah longsor. Pohon cemara dan batu yang berada di atas bukit ikut terjatuh dan menimpa mereka.
Dua rekan korban berhasil menghindar dari lokasi, namun korban tidak ditemukan. Saat dicari ternyata korban tenggelam tertimpa pohon. Korban kemudian dibawa ke lokasi yang lebih aman, lalu ke puskesmas. Namun yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, Abdul Wakid menuturkan, kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Usai menerima laporan bencana longsor yang menelan korban jiwa di lokasi wisata Air Terjun Sedudo, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.
Sementara itu, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan segera membawa jenazah ke rumah duka di Kabupaten Sumenep.
Masih Ada Potensi Bencana
Meskipun bencana longsor yang terjadi di kawasan wisata Air Terjun Sedudo menelan korban jiwa, BPBD Kabupaten Nganjuk tidak menutup lokasi wisata tersebut.
"Kami tidak tutup lokasi wisata Sedudo. Tadi juga ada aktivitas bersih-bersih di sekitar lokasi wisata," ujar Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakid, Rabu (16/2/2023).
Wakid mengungkapkan, hampir setiap hari Kabupaten Nganjuk dilanda hujan. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga mewaspadai bencana hidrometeorologi dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sekarang ini di Nganjuk ada bencana hidrometeorologi. Untuk masyarakat hati-hati, tidak hanya di wilayah Sedudo tapi hampir seluruh Kabupaten Nganjuk," imbaunya, dikutip dari Antara.
BPBD Kabupaten Nganjuk mengatakan bahwa potensi bencana hidrometeorologi masih ada hingga kini. Selain tanah longsor di kawasan wisata Air Terjun Sedudo, sebelumnya juga terjadi banjir.