Apakah Sinusitis Menular? Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Sinusitis dapat menyerang siapa saja dan sering menimbulkan gejala hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala.
Sinusitis dapat menyerang siapa saja dan sering menimbulkan gejala hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala.
Apakah Sinusitis Menular? Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dan bisa juga dipicu oleh alergi atau polusi udara.
Sinusitis dapat menyerang siapa saja dan sering kali menimbulkan gejala seperti hidung tersumbat, nyeri di wajah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang lebih parah, sinusitis dapat menyebabkan demam dan kelelahan.
Penyakit ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan durasinya: akut dan kronis. Sinusitis akut berlangsung kurang dari empat minggu dan sering kali berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan atas seperti flu.
Di sisi lain, sinusitis kronis berlangsung lebih dari 12 minggu dan mungkin memerlukan penanganan medis yang lebih intensif.
Diagnosis sinusitis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, dan dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menggunakan CT scan atau endoskopi hidung.
Memahami penyebab, gejala, dan metode pengobatan sinusitis sangat penting agar penderita dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dilansir dari berbagai sumber, simak penjelasannya.
Penyebab Sinusitis
Infeksi Virus
Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek, sering kali menjadi pemicu utama sinusitis akut. Virus dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada lapisan sinus, yang menghambat aliran lendir dan menyebabkan infeksi.
Infeksi Bakteri
Jika sinus yang terinfeksi oleh virus tidak sembuh dalam waktu 10-14 hari, infeksi bakteri sekunder dapat terjadi. Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae adalah penyebab umum sinusitis bakteri.
Alergi
Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, atau alergen lainnya dapat menyebabkan peradangan pada sinus dan memicu sinusitis. Rinitis alergi, atau hay fever, sering kali berkaitan dengan sinusitis.
Paparan terhadap polusi udara, asap rokok, dan bahan kimia iritan dapat mengiritasi lapisan sinus dan memicu peradangan serta sinusitis.
Masalah Anatomi
Kelainan struktural pada hidung, seperti septum yang bengkok (deviasi septum), polip hidung, atau kelainan bawaan lainnya, dapat menghambat aliran lendir dari sinus dan menyebabkan sinusitis kronis. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti asma, fibrosis kistik, dan gangguan imun, dapat meningkatkan risiko terkena sinusitis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi sinus.
Infeksi Jamur
Pada beberapa kasus, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Sinusitis jamur bisa akut atau kronis dan memerlukan pengobatan khusus.
Apakah Sinusitis Menular?
Sinusitis sendiri bukanlah penyakit yang menular, namun infeksi yang menyebabkannya bisa menular.Sinusitis adalah peradangan pada sinus yang sering kali disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Saat seseorang terkena sinusitis akibat infeksi virus, misalnya, virus tersebut dapat menyebar ke orang lain melalui droplet saat batuk, bersin, atau berbicara.
Jadi, meskipun sinusitisnya tidak menular, penyebab infeksinya bisa.
Ketika virus ini masuk ke dalam sinus dan menyebabkan peradangan, hasilnya adalah sinusitis.
Dalam hal ini, virus yang menyebabkan sinusitis dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti melalui udara atau permukaan yang terkontaminasi. Bakteri yang menyebabkan sinusitis juga bisa menular, meskipun biasanya penularannya tidak semudah virus.
Misalnya, bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, yang sering menjadi penyebab sinusitis bakteri, dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Namun, tidak semua orang yang terkena bakteri ini akan mengembangkan sinusitis; faktor lain seperti kekebalan tubuh dan kondisi kesehatan umum juga berperan.
Demikian juga, iritasi akibat polusi udara atau asap rokok dapat memicu sinusitis tanpa risiko penularan.
Gejala Sinusitis
Nyeri dan Tekanan pada Wajah. Salah satu gejala utama sinusitis adalah nyeri atau tekanan di sekitar sinus yang terletak di sekitar hidung, mata, dahi, dan pipi. Rasa sakit ini sering kali meningkat saat membungkuk atau berbaring.
Hidung Tersumbat. Sinusitis biasanya menyebabkan hidung tersumbat atau sulit bernapas melalui hidung. Hal ini terjadi karena peradangan dan pembengkakan pada lapisan sinus menghalangi aliran udara.
Lendir Kental. Penderita sinusitis sering kali mengalami produksi lendir yang kental dan berwarna kuning atau hijau. Lendir ini bisa mengalir keluar melalui hidung (ingus) atau turun ke tenggorokan (postnasal drip).
Sakit Kepala. Sinusitis dapat menyebabkan sakit kepala, terutama di daerah dahi dan sekitar mata. Sakit kepala ini biasanya bertambah parah saat penderita bangun tidur atau membungkuk.
Batuk. Batuk yang disebabkan oleh lendir yang mengalir ke tenggorokan (postnasal drip) adalah gejala umum sinusitis. Batuk ini sering kali lebih buruk pada malam hari atau saat berbaring.
Bau Mulut (Halitosis). Lendir yang mengalir ke tenggorokan dan infeksi pada sinus dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa. Sinusitis dapat mengganggu fungsi indra penciuman dan perasa, sehingga penderita mungkin mengalami penurunan kemampuan mencium bau dan merasakan makanan. Kelelahan. Rasa lelah dan lemah umum dialami oleh penderita sinusitis, terutama jika kondisi ini berlangsung lama atau menyebabkan gangguan tidur.
Sakit Telinga dan Gigi. Sinusitis dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke telinga atau gigi, terutama gigi atas, karena tekanan yang meningkat di daerah sinus.
Gejala-gejala ini bisa muncul secara bersamaan atau bervariasi tergantung pada individu dan penyebab sinusitis. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut selama lebih dari beberapa hari atau gejala semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Cara Mengatasi Sinusitis
Mengatasi sinusitis melibatkan berbagai pendekatan yang dapat disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sinusitis:Pengobatan Medis
- Dekongestan: Obat dekongestan dapat membantu mengurangi pembengkakan pada saluran hidung dan memudahkan pernapasan. Obat ini tersedia dalam bentuk semprotan hidung atau tablet.
- Antibiotik: Jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Penggunaan antibiotik harus dilakukan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi antibiotik.
- Antihistamin: Jika sinusitis dipicu oleh alergi, antihistamin dapat membantu mengurangi reaksi alergi dan meredakan gejala.
- Kortikosteroid: Obat kortikosteroid, baik dalam bentuk semprotan hidung atau tablet, dapat mengurangi peradangan pada sinus dan membantu meredakan gejala.
- Inhalasi Uap: Menghirup uap dari air panas dapat membantu melembapkan dan membuka saluran hidung yang tersumbat. Tambahkan beberapa tetes minyak esensial, seperti minyak eucalyptus atau peppermint, untuk efek yang lebih menenangkan.
- Kompres Hangat: Menempelkan kompres hangat pada wajah dapat membantu mengurangi nyeri dan tekanan pada sinus.
- Cuci Hidung dengan Larutan Salin: Membilas hidung dengan larutan garam dapat membantu membersihkan lendir dan iritasi dari sinus. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan neti pot atau semprotan salin.
- Minum Banyak Cairan: Minum banyak air dapat membantu mengencerkan lendir dan memudahkan pengeluarannya dari tubuh.