Bagaimana Cara Beriman Kepada Nabi dan Rasul? Simak Jawabannya
Beriman kepada nabi dan rasul menjadi bagian integral dari cara beragama umat muslim.
Beriman kepada nabi dan rasul menjadi bagian integral dari cara beragama umat muslim.
Bagaimana Cara Beriman Kepada Nabi dan Rasul? Simak Jawabannya
Bagi seorang Muslim mengimani Rasul adalah suatu kewajiban. Dengan ajaran yang telah disampaikannya, seorang Rasul membimbing umat menuju jalan yang benar, yakni jalan Allah SWT. Ajaran Rasul itulah yang akan membawa manusia selamat di dunia maupun di akhirat.
Perintah untuk beriman kepada Rasul telah dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 136 berikut:
يٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُوْٓااٰمِنُوْابِاللّٰهِوَرَسُوْلِهٖوَالْكِتٰبِالَّذِيْنَزَّلَعَلٰىرَسُوْلِهٖوَالْكِتٰبِالَّذِيْٓاَنْزَلَمِنْقَبْلُۗوَمَنْيَّكْفُرْبِاللّٰهِوَمَلٰۤىِٕكَتِهٖوَكُتُبِهٖوَرُسُلِهٖوَالْيَوْمِالْاٰخِرِفَقَدْضَلَّضَلٰلًاۢبَعِيْدًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. An-Nisa: 136).
Nah, berikut beberapa cara beriman kepada Nabi dan Rasul yang telah merdeka.com rangkum dari Liputan 6 dan Dream. Simak selengkapnya.
Cara Beriman Kepada Nabi dan Rasul yang Dapat Dilakukan
Percaya Bahwa Rasul Adalah Utusan Allah SWT
Cara beriman kepada Nabi dan Rasul yang pertama adalah mempercayai bahwa Rasul adalah utusan Allah SWT. Di mana Rasul menjadi manusia yang diutus Allah SWT untuk membawa manusia ke jalan Allah SWT agar selama di dunia dan akhirat. Hal ini seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat Al-Baqarah ayat 285 berikut: اٰمَنَالرَّسُوْلُبِمَآاُنْزِلَاِلَيْهِمِنْرَّبِّهٖوَالْمُؤْمِنُوْنَۗكُلٌّاٰمَنَبِاللّٰهِوَمَلٰۤىِٕكَتِهٖوَكُتُبِهٖوَرُسُلِهٖۗلَانُفَرِّقُبَيْنَاَحَدٍمِّنْرُّسُلِهٖۗوَقَالُوْاسَمِعْنَاوَاَطَعْنَاغُفْرَانَكَرَبَّنَاوَاِلَيْكَالْمَصِيْرُ
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285).
Cara beriman kepada Nabi dan Rasul yang kedua adalah dengan percaya pada ajaran yang dibawa olehnya. Di mana ajaran yang dibawa tersebut adalah agama yang berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat haruslah menerima semua ajaran yang dibawa Rasul, tanpa harus memilih. Hal ini seperti dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 13 berikut:
۞شَرَعَلَكُمْمِّنَالدِّيْنِمَاوَصّٰىبِهٖنُوْحًاوَّالَّذِيْٓاَوْحَيْنَآاِلَيْكَوَمَاوَصَّيْنَابِهٖٓاِبْرٰهِيْمَوَمُوْسٰىوَعِيْسٰٓىاَنْاَقِيْمُواالدِّيْنَوَلَاتَتَفَرَّقُوْافِيْهِۗكَبُرَعَلَىالْمُشْرِكِيْنَمَاتَدْعُوْهُمْاِلَيْهِۗاَللّٰهُيَجْتَبِيْٓاِلَيْهِمَنْيَّشَاۤءُوَيَهْدِيْٓاِلَيْهِمَنْيُّنِيْبُۗ
Artinya: “diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).” (QS. Asy-Syura: 13).
Sudah menjadi kewajiban untuk selalu percaya pada semua Rasul. Baik itu Rasul yang sudah kamu ketahui namanya maupun yang belum diketahui. Meskipun yang diketahui selama ini jumlah Nabi dan Rasul adalah 25, namun keseluruhan jumlahnya tetaplah hanya Allah SWT yang tahu. Tugas kita hanyalah percaya kesemua Rasul tersebut.
Seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Gafir ayat 78 berikut:
وَلَقَدْاَرْسَلْنَارُسُلًامِّنْقَبْلِكَمِنْهُمْمَّنْقَصَصْنَاعَلَيْكَوَمِنْهُمْمَّنْلَّمْنَقْصُصْعَلَيْكَ
Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu” (QS. Gafir:78).
Di masa hidupnya, para Rasul tidaklah pernah meninggalkan berdoa. Baik itu saat senang maupun ketika menghadapi kesulitan. Doa-doa yang dipanjatkan Rasul pun terdapat di dalam Al-Qur'an dan hal tersebut bisa dibaca oleh umat Islam untuk diamalkan. Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا وَأُرِيْدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً ِلأُمَّتِيْ فِي اْلآخِرَةِ (رواه البخاري و مسلم)
Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akhirat.” [HR. Bukhari (6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].
Cara beriman kepada Rasul yang selanjutnya adalah dengan selalu membaca sholawat. Karena dengan bersholawat, hal ini menunjukkan kecintaan seorang umat kepada Rasul. Hal ini seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Al-Ahzab ayat 56 berikut:
اِنَّاللّٰهَوَمَلٰۤىِٕكَتَهٗيُصَلُّوْنَعَلَىالنَّبِيِّۗيٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِوَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Meneladani Akhlak Rasul
Rasul sebagai manusia pilihan Allah SWT, tentunya sudah pasti memiliki akhlak yang baik. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu meneladani akhlak-akhlak Rasul yang juga sangat disukai oleh Allah SWT. Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis berikut:
نما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
Cara beriman kepada Nabi dan Rasul selanjutnya adalah dengan memperbanyak amal. Hal ini karena ada banyak sekali amalan yang dilakukan oleh Rasul semasa hidupnya. Misalnya saja dengan menjalankan puasa dan menjalankan sholat sunah.
Rasul pun juga mengatakan dalam sebuah hadis agar melakukan amal yang memang sanggup untuk dilakukan. Karena Allah SWT tidak akan pernah bosan untuk memberikan pahala oleh orang-orang yang banyak beramal. Rajin Membaca Al-Qur'an
Cara beriman kepada Nabi dan Rasul yang terakhir adalah dengan rajin membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an adalah hal yang sangat disukai oleh Rasul dan Allah SWT. Bahkan barangsiapa yang membaca Al-Qur'an, maka ada pahala yang akan didapatkan. Sehingga biasakanlah untuk selalu membaca Al-Qur'an, meskipun hanya sedikit.