Bahan Aktif Skincare untuk Anti Aging Terbaik, Lawan Tanda Penuaan
Rawat kulit Anda agar selalu awet muda dengan pemilihan kandungan skincare yang tepat.
Rawat kulit Anda agar selalu awet muda dengan pemilihan kandungan skincare yang tepat.
Bahan Aktif Skincare untuk Anti Aging Terbaik, Lawan Tanda Penuaan
Perawatan kulit dengan klaim anti-aging sangat banyak diminati terutama oleh para wanita yang memasuki usia paruh baya. Dalam masyarakat yang mengutamakan penampilan awet muda, klaim seputar bahan anti-aging dalam produk perawatan kulit adalah hal yang sangat mampu menarik perhatian konsumen.
Namun yang penting Anda ketahui, tidak ada perawatan kulit berupa skincare apapun yang mampu sepenuhnya mencegah, menghentikan, atau membalikkan proses penuaan. Sebab, penuaan adalah hal yang sangat normal dan alami, yang pasti akan dialami oleh siapa saja. Dan kecepatan penuaan kulit bergantung pada banyak faktor berbeda, termasuk genetika dan lingkungan serta kebiasaan perawatan kulit Anda.
Meski demikian, tak ada salahnya merawat kulit untuk memperlambat proses penuaan. Dengan beberapa bahan aktif skincare untuk anti-aging terbaik berikut, pastikan kulit wajah Anda terawat dengan baik saat mulai memasuki masa-masa penuaan. Dilansir dari Web MD dan Eveyday Health, ini dia ulasannya.
-
Bagaimana cara skincare anti aging bekerja? Skincare anti-aging umumnya menawarkan manfaat khusus untuk kulit usia 40 tahun ke atas.
-
Siapa yang membutuhkan skincare anti-aging? Setiap individu memiliki tanda-tanda penuaan yang berbeda, jadi perhatikan komposisi skincare sebelum membeli.
-
Dimana kita bisa menemukan skincare anti-aging? Tersedia banyak skincare anti-aging di pasaran.
-
Apa saja manfaat skincare untuk kulit di atas 40 tahun? Pada usia tersebut, skincare dapat membantu mengurangi flek hitam, menjaga elastisitas, dan memberikan kelembapan pada kulit.
-
Kenapa retinol dianggap sebagai kandungan antiaging yang unggul? "Retinoid dianggap sebagai kandungan antiaging unggulan," tutur Dr. Mamima Turegano, ahli dermatologi dan dermatopatologi yang berbasis di Old Metairie, Los Angeles.
-
Bagaimana cara membuat masker anti aging dari pisang, susu murni, dan madu? Manfaatkan tiga bahan alami ini untuk meracik masker wajah yang ampuh melawan kerutan dan mengencangkan kulit. Berikut langkah-langkah pembuatan dan penggunaannya. Bahan Pembuatan 1 buah pisang yang sudah matang 1 sendok makan madu 1 sendok makan susu murni Langkah-langkah Pembuatan Kupas pisang, lalu potong kecil. Campur susu dan madu, lalu haluskan hingga teksturnya menyerupai pasta Cara Penggunaan: Pastikan wajah dan leher dalam keadaan bersih. Gosokkan bagian dalam kulit pisang pada wajah (kulit pisang mengandung vitamin dan potasium yang dapat menghidrasi kulit). Oleskan masker ke wajah dan biarkan selama 20 menit. Bilas wajah dengan air hingga bersih. Keringkan wajah dan aplikasikan pelembap.
Bahan Aktif Skincare untuk Anti Aging
1. Retinol dan Vitamin C untuk Atasi Keriput
Jika Anda memiliki masalah kulit berupa keriput atau garis-garis halus, retinoid (yang berasal dari vitamin A) seperti retinol adalah pilihan bahan aktif skincare untuk anti-aging terbaik yang dapat dicoba.
Retinol dapat membuat kulit menjadi lebih halus karena membantu kulit menghasilkan lebih banyak kolagen. Retinol yang dijual bebas dan retinoid yang diresepkan seperti Retin-A adalah turunan dari vitamin A.
Retinoid dan retinol mempercepat dan merangsang pergantian sel dan produksi kolagen untuk kulit lebih halus dan tampak lebih muda.
Produk anti-aging yang mengandung vitamin C juga dapat Anda pilih, sebab bahan ini dapat membantu menghilangkan garis-garis halus, serta membantu mengurangi kerusakan akibat sinar matahari pada kulit. Jadi, vitamin C juga bisa membantu menghilangkan kerutan.
Vitamin C adalah antioksidan yang menetralkan kerusakan akibat radikal bebas dan membantu melengkapi efek tabir surya. Terlebih lagi, produk yang mengandung vitamin C juga menjaga serat kolagen dan mencegah kerusakan pada struktur pendukung kulit menurut ulasan yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology.
Selain menggunakan serum vitamin C, konsumsi juga makanan kaya vitamin C (seperti stroberi dan paprika), karena mengonsumsi vitamin juga membantu tubuh Anda membuat kolagen baru, catat National Institutes of Health.
2. Peptida dan Ceramide untuk Kulit Kendur
Peptida dan ceramide adalah bahan aktif skincare untuk anti aging lain yang dapat Anda coba, terutama jika permasalahan Anda adalah kulit yang kendur.
Perawatan dengan faktor pertumbuhan topikal atau peptida dapat membantu mengencangkan kulit yang kendur. Peptida adalah kelompok asam amino yang membantu membuat protein, termasuk kolagen. Itulah protein utama yang ditemukan di kulit.
Dalam penelitian yang diterbitkan di International Journal of Peptide Research and Therapeutics, peptida dikatakan sebagai bahan perawatan kulit anti penuaan yang semakin populer.
Peptida adalah rantai pendek asam amino, bahan penyusun protein. Kebanyakan krim peptida topikal dirancang untuk merangsang kolagen guna memperbaiki tampilan kerutan.
Namun tidak semua krim peptida diciptakan sama, jadi pilihlah produk yang telah melalui uji klinis.
Pelembap harian dengan kandungan bahan ceramide atau lemak yang ditemukan di lapisan kulit yang hilang seiring bertambahnya usia, juga merupakan pilihan tepat dan biasanya lebih murah.
3. Hidrokuinon, Retinoid, Vitamin C, Asam Kojic untuk Bintik-Bintik Penuaan
Jika bintik-bintik penuaan adalah masalah kulit Anda, maka Hidrokuinon, Retinoid, Vitamin C, dan Asam Kojic adalah bahan-bahan yang harus ada dalam skincare anti-aging Anda.
Hydroquinone adalah obat bebas yang dapat memutihkan kulit dan dapat memudarkan flek hitam. Sementara retinoid dapat membuat warna kulit jadi lebih merata. Sebuah penelitian mengatakan vitamin C juga mampu membantu memudarkan bintik-bintik penuaan apabila digunakan selama 12 minggu. Dan asam kojic, bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pemutih kulit dalam produk, juga dapat membantu. Saat menggunakan salah satu produk ini, pastikan untuk memakai tabir surya. Sebab bintik hitam mungkin akan muncul kembali jika kulit terlalu banyak terkena sinar matahari.
4. AHA dan Retinoid Untuk Warna Kulit Tidak Merata dan Kusam
AHA dan Retinoid adalah bahan aktif skincare untuk anti-aging apabila Anda bermasalah dengan warna kulit yang tidak rata dan kusam. Jika Anda merokok atau kulit Anda kering, kemungkinan besar Anda akan memiliki kulit yang kusam dengan warna tidak merata.
Asam alfa hidroksi (AHA) dikenal mampu menghilangkan sel kulit mati. Kandungan bahan ini dapat membantu menampilkan warna kulit baru yang lebih merata. Sementara itu, retinoid juga diketahui dapat melakukan hal yang sama. Selain menyamarkan kerutan dan garis halus, retinoid juga melawan perubahan warna dan mencerahkan noda kecil dan bintik-bintik, serta memperbaiki tekstur kulit.
Tidak ada bahan topikal lain yang lebih teruji dan dibuktikan oleh komunitas medis sebagai penangkal penuaan selain retinoid. Namun jangan mengharapkan hasil dalam semalam ya, sebab dibutuhkan beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan agar retinol dapat memberikan efek melawan kerutan, sehingga harus digunakan dalam jangka waktu yang lama
Penting juga diketahui bahwa kedua bahan ini dapat mengiritasi kulit Anda, jadi gunakanlah dengan berhati-hati terutama jika jenis kulit Anda kering atau sensitif.
5. Vitamin E untuk Membalikkan Kerusakan dan Meremajakan Kulit
Vitamin E sangat ampuh dalam melindungi dari kerusakan kulit yang dapat menyebabkan garis-garis halus dan kerutan. Vitamin ini menetralkan radikal bebas yang merusak sel, yang dipicu oleh faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari.
Vitamin E adalah antioksidan hebat yang harus ada dalam krim peremajaan kulit, dan juga dapat membantu penyembuhan luka, dengan memperkuat pelindung kulit.
Inilah sebabnya mengapa minyak vitamin E murni tetap menjadi salep yang populer (dan murah) untuk mengatasi kutikula retak dan bekas luka akibat sayatan, luka bakar, dan pembedahan.
Mengoleskan vitamin C dan E secara topikal memberikan manfaat terbesar, karena kedua vitamin antioksidan ini bekerja sama untuk melestarikan dan membangun kolagen, catat ulasan di Journal of American Academy of Dermatology.