Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas, Cocok untuk Lahan Sempit
Cara menanam hidroponik dengan botol bekas adalah kegiatan berkebun yang populer. Kegiatan ini masih terus digemari oleh banyak orang hingga kini. Karena selain untuk mengisi waktu luang, hasil tanaman hidroponik juga dapat dinikmati bersama.
Cara menanam hidroponik dengan botol bekas adalah kegiatan berkebun yang populer. Kegiatan ini masih terus digemari oleh banyak orang hingga kini. Karena selain untuk mengisi waktu luang, hasil tanaman hidroponik juga dapat dinikmati bersama.
Terdapat beberapa cara menamam hidroponik, dan yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah cara menanam hidroponik dengan botol bekas. Anda pasti sering melihat limbah botol bekas yang tak terpakai. Nah daripada terbuang sia-sia, lebih baik dimanfaatkan, bukan? Semua ini hanya butuh sedikit modifikasi.
-
Apa itu hidroponik dan bagaimana cara kerjanya? Hidroponik adalah metode bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah, melainkan air yang kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Di antara berbagai teknik hidroponik, Deep Water Culture (DWC) adalah salah satu yang paling mudah diterapkan. Dalam sistem DWC, tanaman tumbuh dengan akarnya terendam langsung dalam air yang kaya nutrisi.
-
Kapan sebaiknya dilakukan pemanenan sayuran hidroponik? Pemanenan sayur hidroponik sebaiknya dilakukan pada saat sayuran sudah mencapai ukuran matang yang diinginkan.
-
Kapan selada hidroponik siap dipanen? Selada hidroponik biasanya memiliki waktu panen yang lebih singkat dibandingkan dengan selada yang ditanam secara konvensional.
-
Bagaimana cara menanam kangkung dengan metode hidroponik? Untuk menanam kangkung, kita dapat menggunakan metode hidroponik. Anda hanya perlu mempersiapkan bibit kangkung, pupuk, ZPT (Zat Pengatur Tumbuh), dan plastik berbentuk saringan.
-
Mengapa hidroponik cocok untuk lahan sempit? Tanaman hidroponik adalah solusi modern untuk bercocok tanam tanpa memerlukan lahan yang luas. Teknik ini memungkinkan Anda menanam tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media utama, bukan tanah.
-
Apa yang menjadi rahasia kesuksesan bisnis Kebun Kita dalam menghasilkan sayuran berkualitas dengan metode hidroponik? Bisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Hidroponik menjadi metode menanam yang disukai karena dalam pengerjaannya, ia tidak membutuhkan lahan yang luas. Warga yang tinggal di area berhalaman sempit juga bisa berkebun dengan cara hidroponik. Cara yang relatif mudah, murah, hemat tenaga dan waktu ini sangat cocok untuk dilakukan.
Berikut selengkapnya mengenai cara menanam hidroponik dengan botol bekas yang telah kami rangkum khusus untuk Anda.
Siapkan Botol Bekas
Cara menanam hidroponik dengan botol bekas yang pertama tentu adalah dengan menyiapkan alat dan bahannya. Kumpulkan botol-botol bekas yang hendak Anda gunakan sebagai wadah tanaman. Bersihkan botol dari segel plastik dan segala kotoran yang menempel. Lantas, potong botol menjadi dua bagian.
Potongan botol bagian atas difungsikan sebagai tempat media tanam. Nantinya, potongan atas botol ini digunakan dengan cara dibalik hingga menyerupai corong. Sementara itu, bagian bawah botol akan difungsikan sebagai tempat air yang bernutrisi atau zat hara bagi tanaman.
Langkah selanjutnya adalah, beri lubang pada setiap botol bekas. Untuk menghubungkan kedua bagian botol yang telah dipotong tadi, Anda bisa menggunakan kain flanel. Namun, ada baiknya Anda buat lubang terlebih dahulu pada tutup botol sebagai jalan lewat bagi kain, agar kain dapat menjuntai ke bawah.
Dalam metode cara menanam hidroponik dengan botol bekas ini, kain flanel akan berfungsi sebagai penghubung antara nutrisi air dengan media tanam.
Siapkan Zat Hara, Bibit, dan Media Tanam
Jika botol bekas sebagai wadah menanam sudah selesai dibuat, maka cara menanam hidroponik dengan botol bekas selanjutnya adalah tuangkan air bersih berzat unsur hara pada potongan botol bagian bawah. Anda bisa memasukkan air sebanyak kira-kira 2/3 bagian. Lalu, taruh botol bagian atas dengan posisi mulut botol di bawah. Pastikan agar kain flanel masuk ke dalam air.
Media tanam yang paling umum digunakan pada hidroponik adalah air. Namun, masih banyak jenis media tanam lain yang bisa Anda gunakan seperti sekam, rockwool, kerikil, spons dan pasir. Pilih media tanam sesuai dengan preferensi Anda. Lalu, masukkan bibit tanaman atau sayuran hidroponik Anda di dalamnya.
Cara menanam hidroponik dengan botol bekas, atau dengan bahan apapun yang paling penting adalah dengan rutin mengganti airnya. Tanaman hidroponik memang tidak ribet ataupun mahal. Namun, Anda tetap harus konsisten mengganti airnya dengan rutin dan memperhatikan tumbuh kembangnya.
Tanaman hidroponik membutuhkan banyak asupan air. Oleh karena itu, saat zat hara mulai menyusut sebaiknya segera ganti dengan air yang baru. Pastikan juga tanaman hidroponik Anda mendapatkan asupan cahaya matahari yang cukup.