Gunakan Metode Tanam yang Berbeda, Pria Ini Ungkap Rahasia Sukses Bisnis Sayuran Hidroponik di Riau
Bisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Bisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Gunakan Metode Tanam yang Berbeda, Pria Ini Ungkap Rahasia Sukses Bisnis Sayuran Hidroponik di Riau
Bisnis sayuran hidroponik di Indonesia kian berkembang. Banyak petani-petani yang menggunakan metode tersebut untuk menghasilkan sayuran dengan kualitas yang baik, sekaligus layak untuk dijual maupun dikonsumsi. Di Provinsi Riau, terdapat salah satu usaha yang bergerak di bidang serupa yang bernama Kebun Kita milik Ricky Octaviandy. Usaha yang terletak di Jl. Serasi II No.7, Delima, Tampan ini menghasilkan ragam jenis sayuran dengan metode hidroponik yang inovatif. (Foto: Youtube/DPMPTSP Pekanbaru) Menurut Ricky, Provinsi Riau saat ini hanya sedikit sekali yang memproduksi sayuran sendiri. Kebanyakan jenis sayuran itu diimpor dari luar daerah, seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Di beberapa konsumen, kesulitan mereka untuk mendapatkan sayuran yang segar dan bersih menjadi alasan kita untuk melihat suatu peluang di Riau ini. Yang masih tergantung dengan daerah tetangga," katanya mengutip dari kanal Youtube DPMPTSP Pekanbaru.
Metode Hidroponik Berbeda
Kelebihan dari usaha milik Ricky tersebut menggunakan metode hidroponik yang berbeda, yaitu menggunakan floating raft atau rakit apung. Tidak menggunakan pipa sebagai media tanamnya, melainkan dengan semacam bak kecil.
Kemudian, seluruh tanaman itu diletakkan dibagian atas bak kecil tersebut dan tidak langsung menyentuh permukaan bak, alias mengapung. Ricky pun menggunakan gabus sebagai modulnya atau penahan tanaman agar tetap berada di atas permukaan bak.
Dibagian paling atas modulnya, ia menggunakan alumunium foil untuk mencegah suhu meningkat pada tanaman dan juga air yang berada di bawah bak tersebut.
"Apabila temperaturnya terlalu panas, perkembangan akar tidak bagus. Jika akar tidak bagus, maka tanaman yang dihasilkan pun juga tidak baik," ungkapnya.
Keuntungan Hidroponik Apung
Meski metode tanam yang berbeda dari biasanya, ada banyak keuntungan dan manfaat dari penggunaan metode hidroponik apung ini. Mulai dari waktu pertembuhan lebih cepat dan lebih baik ketimbang biasanya.
"Apabila ada usia tanaman yang berbeda, menggunakan metode ini bisa dengan mudah memindahkannya. Agar tempat penanaman ini rapi dan terawat, biasanya kami akan cek secara periodik," kata pemilik Kebun Kita.
Ricky menggunakan bak berukuran 6 x 1,8 meter, dalam satu bak tersebut bisa ditanami sebanyak 250 sampai 400 batang tanaman. Maka dari itu, dari penggunaan lahan akan semakin hemat.
Ragam Jenis Tanaman
Melansir dari akun Instagram Kebun Kita (@kebunkita705), ada banyak jenis tanaman sayur-sayuran yang ada di tempat ini. Mulai dari Sawi jenis Samhong King, kemudian ada Selada jenis Green Coral dan Butterhead Rex.
Kualitas dari sayur-sayuran milik Kebun Kita ini juga tidak main-main. Hal ini juga berkaitan dengan penggunaan Green House. Di dalamnya terdapat puluhan bak berisikan beragam jenis sayuran yang masih dalam proses penanaman.
Kemudian, untuk menjaga kualitasnya, Green House ini dilengkapi dengan atap UV atau anti radiasi. Lalu, di bagian tembok rumah tersebut terdapat jaring-jaring berwarna putih yang berfungsi untuk menyaring serangga-serangga kecil.
Pembibitan Rockwool
Selain hasil panen yang berkualitas dan higienis, ada pula media pembibitan yang diterapkan di Kebun Kita ini menggunakan Rockwool. Metode ini cukup menggunakan nampan kecil sembari menunggu terjadinya pecah benih.
"Setelah pecah benih, selang beberapa hari akan tumbuh benih setinggi 1 sampai 2 cm yang biasanya terjadi pada hari ketiga atau keempat pembibitan," lanjut Ricky.
Kemudian, apabila tahap pembibitan selesai, lalu dipindahkan ke modul peremajaan. Artinya di bagian ini akan menjadi proses penumbuhan hingga menjadi tanaman dewasa.
Pada modul dewasa, jarak tanam pun sudah semakin lebar yaitu bisa mencapai 30 cm antar tumbuhannya. Hal ini mencegah terjadinya setiap daun tanaman terjadi bersenggolan.
