Cara Unik Pemuda Malang Kenang Mbah Arifin, Pria yang Tunggu Kekasih hingga Meninggal
Beberapa pemuda di Kota Malang memiliki cara unik mengenang sekaligus mengapresiasi perjuangan Mbah Arifin, pria yang menunggu kekasih hingga akhir hayatnya.
Sebagian masyarakat Malang Raya sudah akrab dengan kisah Mbah Arifin, pria yang selalu menunggu kedatangan sang kekasih selama berpuluh-puluh tahun hingga akhirnya meninggal dunia. Sejak tahun 1970-an, hampir setiap hari Mbah Arifin duduk di emperan toko kawasan Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur.
Selama puluhan tahun, Mbah Arifin setia menunggu kedatangan sang pujaan hati. Namun, sosok yang ia tunggu tidak kunjung datang. Tidak diketahui pasti apakah kekasih Mbah Arifin itu masih hidup atau sudah meninggal.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Kegigihan Mbah Arifin berpegang pada janji membuat banyak orang terharu. Beberapa pemuda di Kota Malang mengenang sekaligus mengapresiasi perjuangan Mbah Arifin dengan menggambar mural sosok dirinya di toko-toko kawasan Kayutangan Heritage.
Mengenang Mbah Arifin
Sekelompok pemuda yang memiliki kemampuan seni melukis wajah Mbah Arifin di salah satu toko di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Dalam lukisan itu, Mbah Arifin digambarkan dengan wajah agak menunduk dengan raut muka seperti menunggu kedatangan seseorang.
Di sisi lain, tatapan matanya tajam menggambarkan pendiriannya yang tak tergoyahkan. Sikap ini ditunjukkan dengan tekadnya yang bulat menunggu kedatangan sang kekasih sebagaimana mereka membuat janji bertemu puluhan tahun silam.
Sekelompok pemuda di Kota Malang menggambar wajah Mbah Arifin karena sosoknya telah begitu akrab dan menyatu dengan kawasan Kayutangan. Bahkan, kisah perjuangan cintanya tak hanya dikenal oleh masyarakat Kota Malang, tetapi juga banyak dibicarakan di dunia maya.
Kisah Pilu Cinta Mbah Arifin
Facebook @Muhammad Nur Yusron ©2021 Merdeka.com
Menurut informasi yang dihimpun Merdeka.com, Mbah Arifin dan sang kekasih terpisah setelah terjadi peristiwa politik di Kota Malang. Mereka berdua berjanji akan bertemu kembali di tempat yang sama jika situasi sudah aman. Janji inilah yang dipegang teguh oleh Mbah Arifin, sebagaimana dikutip dari akun Instagram @malangraya_info, Selasa (25/4/2023).
Pemilik Facebook bernama Muhammad Nur Yusron menceritakan bahwa Mbah Arifin selalu berpenampilan rapi saat duduk di emperan toko kawasan Kayutangan, seperti hendak bertemu seseorang. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk kesiapan jika suatu saat kekasihnya datang.
Pria yang akrab disapa Mbah Gombloh itu rela menempuh perjalanan 46 kilometer dari kediamannya menuju kawasan pertokoan Kayutangan dengan harapan akan bertemu sang kekasih. Namun, hingga meninggal dunia pada 8 April 2017, Mbah Gombloh tidak juga bertemu dengan sang kekasih.