Ciri-Ciri DBD Serta Cara Mencegahnya yang Wajib Diketahui, Pelajari Lebih Lanjut
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam berdarah akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus dikenal dengan nama Virus Dengue. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai penyakit, gejala, dan ciri-ciri DBD yang perlu diketahui.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam berdarah akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus dikenal dengan nama Virus Dengue. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
-
Bagaimana cara terbaik untuk mencegah DBD? Langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah terjangkitnya kembali DBD. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui vaksinasi.
Demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan yang disertai ruam.
Setelah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus, tubuh akan memiliki kekebalan terhadap virus itu, tapi tidak menjamin kekebalan terhadap tiga jenis virus lainnya. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai penyakit, gejala, dan ciri-ciri DBD yang perlu diketahui:
Penyebab Penyakit DBD
Dilansir dari publikasi unimus.ac.id, penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4), termasuk dalam grup B Arthropod Borne Virus (Arbovirus).
Keempat serotipe virusini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1 dan Dengue-4.
Demam berdarah ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes yang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini tidak dapat ditularkan langsung dari orang ke orang. Penyebar utama virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti, tidak ditemukan di Hong Kong, namun virus dengue juga dapat disebarkan oleh spesies lain yaitu Aedes albopictus.
Ciri-Ciri DBD
Ciri-ciri DBD ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan (petechie), lebam (echymosis), atau ruam (purpura), kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun atau renjatan (shock).
Demam dengue ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh tubuh, ruam, pendarahan dan renjatan (shock). Berikut penjelasan mengenai ciri-ciri DBD secara klinis:
1. Demam
Ciri-ciri DBD yang pertama adalah demam. Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue timbul secara mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40oC) dan dapat disertai dengan menggigil.
Demam hanya berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat demam ini berakhir, sering kali suhu badan turun secara tiba-tiba (lysis), disertai dengan berkeringat banyak, di mana penderita tampak agak loyo.
Demam ini dikenal juga dengan istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun di tengahnya dan menjadi normal, kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh.
Demam secara mendadak disertai gejala klinis yang tidak spesifik seperti, anorexia lemas, nyeri pada tulang, sendi, punggung dan kepala.
2. Nyeri Seluruh Tubuh
© pixabay / nastya_gepp
Ciri-ciri DBD yang kedua adalah nyeri di seluruh tubuh. Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue, hal selanjutnya yang terjadi adalah munculnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh.
Secara umum, keluhan ini berada di seputar nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung, nyeri ulu hati dan nyeri pada bola mata yang dalam kalangan masyarakat awam disebut dengan istilah flu tulang.
3. Ruam
Ciri-ciri DBD yang ketiga adalah timbulnya ruam pada tubuh. Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue dapat timbul pada saat awal panas yang berupa (flushing), yaitu kemerahan pada daerah muka, leher dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil, seperti bercak pada penyakit campak.
4. Pendarahan
Ciri-ciri DBD yang ke empat adalah pendarahan. Infeksi virus dengue terutama pada bentuk klinis Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu disertai dengan tanda pendarahan. Tanda pendarahan tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita muncul setelah dilakukan test tournique.
Uji tourniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) karena uji tourniquest positif pada hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita demam berdarah dengue.
Namun uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak, demam chikungunya), infeksi bakteri (thypus abdominalis), dan lain-lain.
5. Renjatan
Ciri-ciri DBD yang selanjutnya adalah renjatan. Renjatan disebabkan karena perdarahan atau kebocoran plasma kedaerah ekstra vaskuler melalui kapiler darah yang rusak. Tanda-tanda renjatan adalah:
- Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki.
- Penderita menjadi gelisah.
- Sianosis atau kebiruan yang mati rasa di sekitar mulut.
- Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba.
- Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang).
- Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun hingga 80 mmHg atau kurang).
Cara Mencegah Penyakit DBD
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit menular lainnya didasarkan pada usaha pemutus rantai penularannya. Pada penyakit DBD yang merupakan komponen epidemiologi adalah terdiri dari virus dengue, nyamuk Aedes Aegypti dan manusia.
Belum adanya vaksin untuk pencegahan penyakit DBD dan belum ada obat-obatan khusus untuk penyembuhannya maka pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti.
Penderita penyakit DBD diusahakan sembuh guna menurunkan angka kematian, sedangkan yang sehat terutama pada kelompok yang paling tinggi resiko terkena, diusahakan agar jangan mendapatkan infeksi virus dengan cara memberantas vektornya.
Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD adalah upaya untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti, dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Menguras dengan menggosok tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali yang bertujuan untuk merusak telur nyamuk, sehingga jentik-jentik tidak bisa menjadi nyamuk atau menutupnya rapat-rapat agar nyamuk tidak bisa bertelur di tempat penampungan air.
- Mengganti air vas bunga, perangkap semut, air tempat minum burung seminggu sekali dengan tujuan untuk merusak telur maupun jentik nyamuk.
- Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas dan sampah-sampah lainnya yang dapat menampung air hujan sehingga tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
- Mencegah barang-barang/pakaian-pakaian yang bergelantungan di kamar ruang yang remang-remang atau gelap disukai nyamuk untuk beristirahat.
Dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD secara rutin oleh semua masyarakat, diharapkan perkembangbiakan penyakit di suatu wilayah tertentu dapat dicegah atau dibatasi.