Daftar Obat Cacing Kucing dan Cara Penggunaannya, Dijamin Efektif
Jangan salah dalam memilih obat cacing untuk anabul Anda, ya!
Jangan salah dalam memilih obat cacing untuk anabul Anda, ya!
Daftar Obat Cacing Kucing dan Cara Penggunaannya, Dijamin Efektif
Obat cacing kucing memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan dan mencegah potensi risiko kesehatan bagi pemiliknya. Kucing, sebagai hewan yang sering menjelajahi lingkungan luar, rentan terhadap infeksi cacing yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Jenis cacing yang paling umum menginfeksi kucing adalah cacing gelang (A. Lumbricoides), cacing tambang (Nematoda), cacing pita (Taenia), dan cacing cambuk (T.trichiura). Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan dan pentingnya obat cacing kucing menjadi suatu hal yang sangat diperlukan bagi para pecinta hewan.
Kucing bisa terinfeksi cacing saat mengonsumsi makanan atau menjilat bagian tubuhnya yang terpapar telur cacing. Selain itu, kucing juga bisa tertular cacing dari infeksi kutu atau setelah memangsa hewan pengerat, seperti tikus.
-
Apa itu obat cacing? Obat cacing, seperti namanya, dirancang untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia. Cacing-cacing yang sering diatasi oleh obat cacing termasuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.
-
Kapan obat cacing efektif? Obat ini bekerja dengan cara membunuh cacing dewasa, larva, dan telurnya di dalam tubuh manusia.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Kenapa pemberian obat cacing pada kucing penting? Obat cacing kucing perlu diperhatikan takaran penggunannya. Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak digemari masyarakat. Salah satu penyakit kucing yang perlu diwaspadai adalah cacingan. Biasanya penyakit ini disebabkan dari kontak telur cacing yang terdapat di kotoran, makanan, atau hewan buruan kucing. Telur cacingi dapat masuk ke dalam tubuh kucing dan dapat menyerang pencernaan serta kesehatan kucing.Dengan begitu, penting untuk mengetahui gejala yang muncul ketika kucing terkena cacingan. Selain itu, obat cacing kucing apa yang bisa diberikan untuk mengatasi gangguan tersebut.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Obat cacing apa yang ampuh untuk membasmi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang? Konvermex adalah obat yang efektif untuk mengatasi infeksi cacing. Obat ini mampu memberantas berbagai jenis cacing, termasuk cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), serta cacing tambang dari spesies Ancylostoma duodenale dan Necator americanus, serta cacing Trichastrongylus colubriformis dan Trichastrongylus orientalis.
Investasi cacing dapat menyebabkan masalah pencernaan, kehilangan berat badan, kelemahan, dan bahkan dapat membahayakan kehidupan kucing jika tidak diobati. Oleh karena itu, memberikan obat cacing secara rutin merupakan langkah preventif yang efektif untuk menjaga kesehatan kucing dan mencegah penularan cacing kepada manusia.
Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa daftar obat cacing kucing yang biasa digunakan. Pilih salah satunya untuk kucing peliharaan Anda.
Penyebab dan Gejala Cacingan pada Kucing
Sebelum masuk pada daftar obat cacing kucing, ada baiknya Anda tahu dulu apa yang menjadi penyebab dan gejala kucing cacingan. Cacingan pada kucing disebabkan oleh infeksi cacing parasit yang dapat merugikan kesehatan hewan peliharaan tersebut. Adapun beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi kucing, antara lain:
1. Castoda
Jenis cacing yang acap menginfeksi kucing yang pertama adalah castoda. Jenis cacing kucing ini biasanya berada di saluran pencernaan dan menempel pada usus. Saat keluar, bentuknya menyerupai butiran beras.
2. Trematoda
Jenis cacing yang sering menginfeksi kucing selanjutnya adalah trematoda. Cacing ini tergolong sangat jarang ditemukan pada kucing dan sering ditemukan di hewan ternak, seperti sapi.
3. Nematoda
Nematoda adalah jenis cacing yang dapat beradaptasi di air tawar, tanah, bahkan suhu yang panas. Cacing gelang dan telurnya keluar bersamaan dengan fases dan bertahan hidup di tanah dalam waktu berbulan-bulan.
Sementara itu, gejala cacingan pada kucing dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum yang dapat diamati antara lain:
- Muntah: Muntah dapat menjadi tanda adanya cacing di saluran pencernaan kucing.
- Berat Badan Menurun: Infeksi cacing dapat menyebabkan kucing mengalami penurunan berat badan atau kurangnya nafsu makan.
- Perubahan dalam Frekuensi Buang Air Besar: Kucing yang terinfeksi cacing dapat mengalami perubahan dalam frekuensi dan tekstur tinja, seperti diare atau konstipasi.
- Bulu Kusam dan Tidak Sehat: Infeksi cacing dapat menyebabkan perubahan pada kondisi bulu kucing, membuatnya terlihat kusam dan tidak sehat.
- Perut Membesar: Beberapa jenis cacing, terutama cacing pita, dapat menyebabkan pembesaran perut atau penampilan "gelembung" di daerah perut.
- Menggesek-gesekan Pantat:
Kucing yang sering menggesek-gesekan pantat atau menjilat daerah anus mungkin menunjukkan tanda-tanda adanya cacing tambang.
Daftar Obat Cacing Kucing
1. Drontal Cat
Setelah mengetahui pengertian dan beberapa gejalanya, berikutnya terdapat rekomendasi obat cacing kucing yang bisa Anda berikan.
Obat yang pertama, yaitu Drontal Cat. Obat ini dapat bekerja membantu membasmi cacing pada sistem pencernaan kucing secara optimal, seperti cacing pita, cacing tambang, dan cacing gelang.
Drontal cat ini berupa obat tablet yang bisa Anda berikan sesuai berat badan kucing, berikut penjelasannya :
Berat badan 4 kg: 1 tablet
Berat badan 2 kg: ½ tablet
Berat badan 6 kg: 1 ½ tablet
Anda juga bisa memberikan obat cacing ini pada kitten atau anak kucing di usia 6, 8, 10, serta 12 minggu.
Dianjurkan pula untuk memberikan obat cacing ini pada kucing usia 1 hingga 6 bulan. Sebaiknya, berikan obat cacing ini setiap 3 bulan sekali ketika kucing sudah dewasa untuk mengurangi risiko penyakit cacingan yang bisa terjadi kapan saja.
2. Pet Derm
Obat cacing kucing berikutnya, yaitu Pet Derm. Obat ini juga dapat menghilangkan berbagai jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh kucing. Mulai dari cacing pita, cacing tambang, cacing gelang, hingga cacing cambuk.
Obat ini mengandung bahan aktif seperti praziquantel, pyrantel, dan febantel yang efektif merusak kulit parasit.
Anda bisa memberikan obat Pet Derm yang disesuaikan dengan berat badan kucing, berikut aturannya :
1 tablet per 10 kg berat badan
Kurang dari 2kg = 1/4 tablet
Kurang dari 2-5 kg = 1/2 tablet
Kurang dari 6-10 kg= 1 tablet
Setelah pemberian obat pertama, Anda perlu memberikan obat cacing ini lagi satu minggu atau dua minggu kemudian.
Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa memberikan obat cacing kucing ini setiap tiga bulan sekali.
Untuk anak kucing atau kitten, sebaiknya jangan langsung diberikan, tunggu sekitar 4 minggu terlebih dahulu untuk bisa mengonsumsi obat cacing ini.
3. Albenworm
Albeworm juga bisa menjadi rekomendasi obat cacing kucing yang bisa diberikan.
Obat cacing ini tersedia dalam bentuk tablet maupun sirup. Jenis obat ini dapat bekerja membasmi beberapa cacing parasit yang mengganggu kesehatan kucing, seperti cacing pita, cacing hati, cacing paru, cacing tambang, dan cacing gilig.
Obat cacing ini dapat diberikan dua kali sehari dan diulang setiap 2 hingga 3 bulan sekali. Namun, hindari pemberian obat cacing ini pada kucing yang sedang hamil.
Berikut aturan pakai obat albenworm yang perlu diperhatikan :
Kucing dewasa: berikan 2,5 ml (1,5 sendok teh) per 10 kg berat badan kucing dewasa
Anak kucing: berikan 1/2 sendok teh untuk kucing berbobot 5 kg berat badan.
4. Wormix
Obat cacing kucing rekomendasi selanjutnya, yaitu Wornmix. Ini merupakan jenis bat tetes yang lebih mudah diserap pada lembung cacing.
Obat ini sangat cocok untuk mengatasi gangguan cacingan berat yang terjadi pada kucing. Anda bisa memberikan obat cacing ini selama 3 hari berturut-turut dan lihat perubahan yang dihasilkan.
Sebaiknya obat ini diberikan 2 hingga 3 jam sebelum waktu makan kucing.Sebagai langkah pencegahan, Anda juga bisa memberikan obat cacing ini setiap 1 atau 2 bulan sekali.
Berikut aturan pakai yang perlu Anda perhatikan :
Berat badan 0.5-1 kg: 1 sdt
Berat badan 2 kg: 10 ml
Berat badan 3 kg: 20 ml
Berat badan 4 kg: 30 ml atau 1 botol
5. Catyzole Drop
Obat cacing kucing yang terakhir namun tak kalah efektif adalah Catyzole Drop. Obat ini dikatakan ampuh membunuh berbagai jenis parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh kucing. Anda bisa memberikan obat cacing ini 3 kali sehari, 2 jam sebelum makan.
Sebagai upaya pencegahan, obat ini dapat diberikan setiap 1 hingga 2 bulan sekali. Berikut dosis pemakaian berdasarkan berat badan kucing yang perlu Anda perhatikan :
Berat badan 3 kg: ½ sdt
Berat badan 6 kg: 1 sdt
Berat badan 12 kg: 15 ml atau ½ botol
6. Fenbendazole
Fenbendazole biasa digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang, dan cacing pita pada kucing di atas usia 6 minggu.
Obat ini tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet, yang bisa dibeli bebas tanpa resep dokter. Pastikan untuk memberikannya sesuai dengan petunjuk penggunaan dan dosis pemakaian yang ada pada kemasan produk. Penting juga diingat bahwa meski fenbendazole bisa dibeli secara bebas, obat ini tidak direkomendasikan bagi kucing yang memiliki penyakit hati, kucing hamil, dan kucing menyusui.
7. Pirantel pamoat
Obat cacing kucing pirantel pamoat biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi cacing tambang dan cacing gelang pada kucing. Namun, obat ini tidak efektif untuk melawan cacing pita dan cacing cambuk. Oleh sebab itu, obat ini kerap diberikan dengan kombinasi obat cacing lainnya.
Pirantel pamoat berguna untuk membunuh larva cacing yang sudah berkembang menjadi cacing dewasa. Menariknya adalah, obat ini terbilang cukup aman untuk diberikan pada anak kucing berusia 2–12 minggu yang memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing.