Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Momen bulan Ramadan sekaligus menjelang Lebaran seperti sekarang membawa berkah bagi banyak orang, termasuk para penjahit permak di pinggir jalan. Hal ini dirasakan oleh para penjahit permak di pinggir Jalan Adi Sucipto Gang I Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
- Ini Tampang Pemutilasi di Garut Saat Digiring ke Kantor Polisi
- Cek Langsung ke Lapangan, Polisi Pastikan Tol Cimanggis-Cibitung Aman Buat Pemudik
- Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
- Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan
Pesanan Naik
Dua pekan terakhir, pesanan permak pakaian di sekitar eks Swalayan Belga Tulungagung naik hingga 2-3 kali lipat.
Pada bulan biasa permintaan jasa permak berkisar antara 3-5 orang per hari.
Sementara pada hari-hari menjelang Lebaran warga yang mereparasi pakaian di jasa permak mencapai 10-20 orang.
Batasi Pelayanan
Jasa permak menjadi tujuan warga membenahi ukuran baju atau perbaikan lain. Biasanya untuk baju baru mereka meminta dipotong karena ukuran aslinya kepanjangan.
"Saat ini, kami membatasi hanya melayani jasa permak potong ukur atau perbaikan resleting dan sejenisnya. Intinya kami batasi untuk kerjaan yang bisa cepat selesai sehingga yang lain juga bisa terlayani," ujar Marni, salah satu penjahit permak di Tulungagung.
Ketua Komunitas Permak Pinggir Aspal Kota Tulungagung (Comppast), Sujono mengungkapkan, saking banyaknya permintaan jasa permak pakaian, ada kalanya ia dan kawan-kawannya menolak karena tidak sanggup menyelesaikan.
Tarif Permak
Penjahit permak pakaian mengenakan ongkos Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per helai pakaian.
Tarif ini berlaku rata pada semua penjahit permak yang membuka lapak di gang kecil tak jauh dari Pasar Wage, Kota Tulungagung itu.
Jam operasional penjahit permak mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Pada momen ramai seperti sekarang, mereka bisa pulang jam 17.00 WIB karena harus menyelesaikan pekerjaan lebih banyak.
"Paling sulit permak gamis, soalnya motongnya lebar, tarifnya paling mahal," imbuh Marni.
Kesan Pengguna Jasa
Salah satu pelanggan jasa permak, Anik warga Ngantru Kabupaten Tulungagung mengaku sudah biasa menggunakan jasa permak pinggir jalan ini.
"Selain harganya murah, juga bisa ditunggu," ujarnya, dikutip dari ANTARA, Jumat (5/4/2024).