Jenis Imunisasi untuk Orang Dewasa dan Fungsinya, Ketahui Lebih Dini
Jenis imunisasi untuk orang dewasa ada bermacam-macam. Imunisasi menawarkan perlindungan dari berbagai penyakit menular. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan imunisasi untuk orang dewasa. Ini selengkapnya.
Jenis imunisasi untuk orang dewasa ada bermacam-macam. Imunisasi menawarkan perlindungan dari berbagai penyakit menular. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan imunisasi untuk orang dewasa berdasarkan usia, imunisasi sebelumnya, kesehatan, gaya hidup, pekerjaan, tujuan perjalanan dan aktivitas seksual.
Jadi, imunisasi bukan hanya untuk anak-anak. Perlindungan dari beberapa imunisasi masa kanak-kanak dapat hilang seiring waktu. Anda mungkin juga berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi karena usia, pekerjaan, gaya hidup, perjalanan, atau kondisi kesehatan Anda.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Mengapa penting untuk memberikan imunisasi kepada anak? Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehilangan pendengaran pada anak. Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), serta vaksin meningitis dan influenza, sangat disarankan untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat mempengaruhi pendengaran mereka.
-
Kapan Tengku Dewi Putri menemani Zeya melakukan imunisasi? Baru rasanya Minggu lalu lahiran , Eh hari ini udh nemenin Baby LUV imunisasi aja , Time Fliesss , sekalian hari ini Mommy cek jaitan pasca operasi jg yg udah udh mulai kering," tulis Tengku Dewi Putri.
-
Siapa yang mengatakan bahwa imunisasi penting untuk anak dengan PJB? Ahli kardiologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr. Sarah Rafika Nursyirwan, Sp.A(K), menegaskan bahwa imunisasi pada anak-anak dengan PJB sangatlah penting.
-
Apa yang dimaksud dengan imunodefisiensi? Imunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti kesulitan memproduksi antibodi atau sel darah putih (limfosit) yang tidak berfungsi secara normal.
-
Bagaimana cara untuk mencegah imunodefisiensi sekunder? Risiko terjadinya gangguan sekunder terkadang dapat diturunkan melalui pilihan gaya hidup. Misalnya, Anda dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dengan mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup. Tidur sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Menurut CDC, kurang tidur dalam waktu lama tidak hanya menyebabkan berbagai kondisi kronis, tetapi juga melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Untuk mengumpulkan informasi tentang status imunisasi Anda, Anda bisa bertanya pada orang tua atau orang yang merawat Anda sewaktu kecil. Jika tidak dapat menemukan catatan sejarah imunisasi Anda, dokter dapat melakukan tes darah untuk melihat apakah Anda kebal terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan vaksin.
Berikut informasi selengkapnya mengenai jenis imunisasi untuk orang dewasa yang wajib Anda ketahui, dilansir dari mayoclinic.org dan cdc.gov.
1. Imunisasi Influenza
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang pertama adalah influenza. Untuk mencegah flu, CDC merekomendasikan imunisasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih.
Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas tidak boleh mendapatkan imunisasi jenis flu semprot hidung. Flu sendiri adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dewasa yang lebih tua.
2. Imunisasi pneumokokus
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang kedua adalah pneumokokus. CDC merekomendasikan imunisasi pneumokokus untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.
Orang dewasa yang lebih muda dengan peningkatan risiko penyakit pneumokokus juga mungkin memerlukan dosis imunisasi ini. Penyakit pneumokokus menyebabkan infeksi, seperti pneumonia, meningitis dan infeksi aliran darah.
3. Imunisasi Tetanus Toksoid, Toksoid Difteri Tereduksi dan Pertusis Aselular (Tdap)
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang ketiga adalah tetanus toksoid, toksoid difteri tereduksi dan pertusis aselular (Tdap). Satu dosis Tdap secara rutin diberikan pada usia 11 atau 12 tahun. Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin Tdap, CDC merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin Tdap sesegera mungkin.
Satu dosis vaksin Tdap juga dianjurkan selama setiap kehamilan, idealnya antara minggu ke-27 dan ke-36 kehamilan. Tdap dapat melindungi Anda dari tetanus (lockjaw), batuk rejan (pertusis), dan difteri, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan. Penguat Td direkomendasikan setiap 10 tahun.
4. Imuniasasi Herpes Zoster
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang ke empat adalah herpes zoster. Untuk mencegah herpes zoster, CDC merekomendasikan vaksin Shingrix untuk orang dewasa sehat berusia 50 tahun ke atas. Ini diberikan dalam dua dosis. Meskipun tidak mengancam jiwa, herpes zoster bisa sangat menyakitkan.
5. Imunisasi Virus papiloma manusia (HPV)
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang kelima adalah HPV. CDC merekomendasikan imunisasi HPV untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 11 atau 12 tahun. Remaja dan dewasa muda yang memulai seri vaksin kemudian, pada usia 15 hingga 26 tahun, harus terus menerima tiga dosis vaksin.
FDA juga telah menyetujui imunisasi HPV Gardasil 9 untuk pria dan wanita berusia 9 hingga 45 tahun. HPV adalah virus umum yang dapat menyebabkan kanker.
6. Imunisasi COVID-19
Jenis imunisasi untuk orang dewasa yang ke enam adalah COVID-19. Jika Anda memenuhi syarat, segera dapatkan vaksin penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Vaksin COVID-19 dapat mencegah Anda terkena COVID-19 atau menjadi sakit parah atau meninggal karena COVID-19.
Untuk tetap mengetahui perjalanan imunisasi yang telah Anda lakukan, mintalah formulir catatan imunisasi dari dokter. Bawalah formulir tersebut ke semua kunjungan dokter Anda dan mintalah penyedia layanan kesehatan untuk menandatangani dan memberi tanggal pada formulir untuk setiap vaksin yang Anda terima.
(mdk/edl)