Juara Festival Dunia, Ini 4 Fakta Menarik Film Land of Blessings Ceritakan Kekayaan Tanah Lamongan
Film ini menceritakan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang melahirkan tokoh-tokoh penting
Film ini menceritakan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang melahirkan tokoh-tokoh penting
Juara Festival Dunia, Ini 4 Fakta Menarik Film Land of Blessings Ceritakan Kekayaan Tanah Lamongan
Film dokumenter Land of Blessings yang menceritakan kekayaan Lamongan baru saja menyabet penghargaan dalam acara bergengsi, Asia Pacific Film Festival (APFF) 2023. Penghargaan diberikan di Macau, Tiongkok.
- Kenang Sejarah, Kemendikbudristek & Pemkab Batanghari Bakal Gelar Festival Kota Minyak Bajubang
- Festival Junjung Pusako Kenduri Swarnabhumi: Lestarikan Tradisi, Hidupkan Ekosistem Kebudayaan
- Ada Atraksi Udara TNI AU, Festival Gandrung Sewu Hipnotis Ribuan Wisatawan
- Festival Pangkalan Jambu: Merawat Budaya Merangin Melalui Pagelaran Tradisi Unik
Dokumenter Terbaik
Land of Blessings dinobatkan sebagai film dokumenter terbaik dalam APFF 2023. Selain film besutan sutradara Adisurya Abdy itu, ada dua film Indonesia lain yang menyabet penghargaan pada festival bergengsi tersebut.
Film Autobiography karya sutradara Makbul Mubarak meraih penghargaan Best Photography dan KKN di Desa Penari karya Awi Suryadi menerima penghargaan Best Scenario.
(Foto: Freepik)
Tanah yang Diberkahi
Mengutip Instagram @infolamongan, film ini menceritakan segala daya tarik dan potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan. Khususnya dari segi sejarah, mulai era Airlangga hingga pasca Airlangga.
Lamongan juga diyakini sebagai tanah kelahiran Gajah Mada. Hal ini didasarkan pada keberadaan ibunya Dewi Andongsari di daerah Ngimbang.
(Foto: dream.co.id)
Di Kabupaten Lamongan juga ditemukan prasasti batas-batas wilayah. Daerah ini juga memiliki beragam potensi, serta hasil bumi melimpah.
(Foto: YouTube
Kinokkonik Film Studio Pte. Ltd.)
Libatkan Warga Lokal
Film Land of Blessings menghadirkan duo aktor-aktris, Sofie Asdenie dan Vira Lovie. Selain kedua aktof tersebut, film dokumenter berdurasi 40 menit ini melibatkan banyak warga Lamongan asli. Pembuatan film juga dilakukan di sejumlah tempat bersejarah di Kabupaten Lamongan.
Apresiasi
Pemkab Lamongan melalui Disparbud mengapresiasi prestasi tim film Land of Blessings. Film ini diharapkan semakin mengangkat potensi kearifan lokal Lamongan di level internasional.