Festival Lom Plai dan Cara Kutai Timur Pertahankan Budaya dengan Memperkuat Kearifan Lokal
Sebagai tanah penuh keajaiban, Kabupaten Kutai Timur tak hanya kaya akan Sumber Daya Alam.
Sebagai tanah penuh keajaiban, Kabupaten Kutai Timur tak hanya kaya akan Sumber Daya Alam.
Festival Lom Plai dan Cara Kutai Timur Pertahankan Budaya dengan Memperkuat Kearifan Lokal
Sebagai tanah penuh keajaiban, Kabupaten Kutai Timur tak hanya kaya akan Sumber Daya Alam. Tidak pula keindahan bentang alamnya. Kabupaten yang menahbiskan dirinya sebagai Magic Land ini kaya akan budaya. Budaya tersebut bahkan memiliki jejak sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Di kawasan Karst, banyak ditemukan goa-goa yang meninggalkan jejak peradaban masa lampau. Kawasan karst ini memberi informasi tentang jejak manusia purba yang bisa dilihat dari lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang yang tergambar jelas pada dindingdinding gua dan konon telah ada sekitar 10.000 tahun Sebelum Masehi.
-
Kenapa Kemilau Batik Festival di Kutai Timur diadakan? KBF juga menjadi ajang untuk membangkitkan gairah kreatifitas desainer lokal dan menggerakkan perekonomian masyarakat terutama sektor UMKM.
-
Dimana Kemilau Batik Festival di Kutai Timur diadakan? Kemilau Batik Festival digelar di Polder Ilham Maulana Sangatta selama 2 hari yakni 2 hingga 3 Desember 2023.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Apa saja yang ditampilkan di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? Festival ini di isi serangkai penampilan wastra batik karya designer lokal Kutim yang diperagakan oleh model.
-
Bagaimana budaya masyarakat Sekerat dilestarikan di Kutai Timur? Budaya ini yang akan terus dilestarikan dan dikolaborasikan dengan keindahan pantai dan wisata edukasi lingkungan seperti mangrove.
-
Apa yang istimewa dari Kutai Timur? 'Kutai Timur adalah magic land,' kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman pada pertengahan Oktober 2023 silam. Sebutan tersebut bukan tanpa alasan.Tanah yang penuh keajaiban menjadi julukan karena kabupaten seluas 35.748 km² ini memang memiliki segalanya. Mulai dari bentang alam, wisata, budaya, hingga flora dan fauna masih lengkap tersedia.
Di sini juga ditemukan tulang, wadah yang terbuat dari tanah liat, serta alat-alat yang terbuat dari batu. Masih dari hasil penelitian, diperkirakan penyebaran rumpun manusia purba Austronesia diawali dari pegunungan karst Sangkulirang. Beberapa peneliti menyimpulkan, Karst Sangkulirang Mangkalihat menjadi titik awal kemunculan manusia purba yang ada di Indonesia.
Tak heran jika budaya sejak masa lampau masih melekat hingga kini. Salah satunya Suku Dayak Wehea yang hingga kini masih mempertahankan budaya, termasuk ritual. Salah satunya adalah Lom Plai.
Suku Dayak Wehea punya pesta adat tahunan yang menggambarkan rasa syukur, pensucian, hingga harapan. Nuansa budaya dayak yang menjaga kuat warisan leluhurnya terasa kuat dalam pesta adat ini.
Nah di sisi lain kearifan lokalnya adalah mereka sampai saat ini masih memelihara budayanya, salah satu budayanya Lom Plai itu salah satu budayanya. Ibarat hari raya, ini adalah lebarannya masyarakat Dayak Wehea. semua warga yang merantau untuk kuliah atau kerja, seolah harus wajib pulang merayakan bersama keluarga. pesta adat ini dilaksanakan setiap tahun selama sepekan. Biasanya dilaksanakan di bulan Mei.
Segala kemeriahan akan menghiasi sudut desa mengalahkan perayaan Idul Fitri maupun Natal. Anak-anak dan remaja memakai pakaian adat terbaiknya. Berkeliling kampung menyapa para tetua adat.
"Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan rejeki yang sudah didapatkan selama satu tahun. Jadi Lom Plai ini kita ungkapkan dalam bentuk kegembiraan bersama. Di dalamnya itu juga ada proses ritual adat yang berjalan. Untuk itu kami tetap mempertahankan agar menjadi tradisi bagi kami sebagai generasi penerus di Wehea ini,” kata Siang Geah, seorang warga Dayak Wehea.
Pada puncak Lom Plai di akhir pekan, kemeriahan pesta adat dimulai dari sungai. Sungai adalah simbol kehidupan suku Dayak. Ada beragam upacara adat yang dimulai dari Sungai. salah satu yang paling menarik adalah aksi perang-perangan di Sungai.
Ini adalah simbol perlawanan warga adat terhadap pengganggu desa. perang-perangan ini diiringi musik dan tari-tarian khas suku dayak wehea. saat perang-perangan di sungai berlangsung, kaum ibu suku dayak wehea akan berkeliling kampung melakukan ritual pensucian. tujuannya untuk membuang kesialan dan kejahatan yang ada di dalam kampung.
"Pada awal kita membuat acara ini sampai penutup, itu selalu bersiram-siraman air kemudian ditambah dengan arang. Tapi tujuannya adalah mengharapkan kesuburan tanaman kita."
udahan padi yang kita tanam dan tananam lain itu mendapat hujan yang cukup sehingga tanaman padi dan tanaman lain itu tumbuh dengan subur dan memberikan hasil yang berlimpah," kata Ketua Adat Dayak Wehea, Ledjie Taq.
Bagi warga Suku Dayak Wehea, Pesta Adat Lom Plai adalah simbol menghormati padi. Mereka meyakini padi berasal dari manusia.
Puncak dari Pesta Adat Lom Plai adalah tarian hudoq. Para pemuda desa akan menuju ke lapangan menggunakan pakaian hudoq. Di tengah lapangan, tetua adat mempersiapkan ritual sebelum tarian hudoq dilaksanakan.
Ritual tari hudoq dimaksudkan untuk mendatangkan roh padi agar memberikan semangat berladang dan bertani.
Tarian hudoq juga melambangkan tarian jin yang dapat membantu manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur memasukkan Pesta Adat Lom Plai sebagai festival budaya yang jadi agenda rutin kebudayaan setiap tahun.