Kerusakan Lingkungan Adalah Mundurnya Mutu Alam, Ini Penjelasannya
Kerusakan lingkungan adalah proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumberdaya tanah, air udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Berikut ulasan selengkapnya.
Kerusakan lingkungan adalah proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumberdaya tanah, air udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Dewasa ini, manusia memang sedang dihadapkan dengan peningkatan kerusakan lingkungan yang terjadi di seluruh bumi.
Sejak zaman dulu, alam memiliki peran yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia melalui siklus ekosistemnya. Kerusakan yang terjadi pada berbagai ekosistem alam menyebabkan komponen-komponen yang menyusun suatu ekosistem seperti keanekaragaman varietas, keanekaragaman jenis juga ikut terganggu sehingga perkembangan alam pun mengalami kemunduran.
-
Apa dampak negatif utama dari kerusakan lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global. Pencemaran udara, air, dan tanah menyebabkan berkurangnya kualitas sumber daya alam dan berdampak pada kesehatan manusia. Kebakaran hutan merusak ekosistem dan habitat satwa liar. Sementara pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim yang menyebabkan bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai yang lebih sering terjadi.
-
Kenapa kebersihan lingkungan sangat penting? Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan, kenyamanan, dan kualitas hidup manusia.
-
Kenapa menjaga kebersihan lingkungan penting? Kebersihan adalah sebagian dari iman. Bersih itu indah, bersih itu anugerah. Kebersihan menjadi awal dari penilaian baik buruknya seseorang. Kepribadian yang baik akan menjaga kebersihan dirinya, lingkungannya dan sekitarnya.
-
Bagaimana cara manusia bisa mencegah kerusakan lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
-
Kenapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan? Fakta tentang kebersihan lingkungan akan menyadarkan kita bahwa setiap sisi kehidupan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Banyak dari kita lupa akan pentingnya kebersihan lingkungan. Terdengar sepele mungkin, tapi ini adalah fondasi yang menopang kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan hidup kita.
-
Apa masalah utama dalam pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
Tak heran jika kerusakan lingkungan adalah salah satu isu global yang diprioritaskan. Sebab telah disadari dan diakui bahwa dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, aktivitas yang dilakukan manusia terhadap alam selalu menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan itu sendiri.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai kerusakan lingkungan adalah proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan dan penjelasannya.
Memahami Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan.
Kerusakan lingkungan hidup akan mengakibatkan suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat peran dan arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak berfungsi lagi.
Menurut Undang-undang RI tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No: 32 Tahun 2009 bahwa, kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
Alam berpengaruh secara pasif terhadap manusia sementara manusia berpengaruh secara aktif terhadap alam. Hal ini terlihat dari banyaknya aktivitas-aktivitas manusia yang merugikan alam seperti penebangan hutan, pembakaran lahan, dan masih banyak lagi. Manusia umumnya bersikap eksploitatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Kebiasaan-kebiasaan eksploitatif inilah yang berujung pada terjadinya kerusakan lingkungan. Kerusakan yang terjadi terdapat pada berbagai lingkungan dan ekosistem, menyebabkan gangguan pada komponen-komponen yang menyusun ekosistem tersebut seperti keanekaragaman varietas dan keanekaragaman jenis. Hal ini selanjutnya akan berdampak kepada kepunahan varietas atau jenis hayati di dalam suatu ekosistem.
Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan adalah isu yang telah diperhatikan dalam skala internasional sejak tahun 1970an. Perilaku manusia terhadap alam sangat tergantung pada bagaimana cara pandangnya terhadap alam itu sendiri. Jika alam dipandang sebagai hal yang penting dan menguntungkan, maka perilaku yang muncul adalah perilaku yang menghargai. Namun jika tidak, maka perilaku yang muncul adalah perilaku yang merusak.
Merupakan rahasia umum bahwa kerusakan lingkungan adalah hal yang menjadi taruhan dari pesatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Keberhasilan suatu negara dalam mengangkat perekonomian umumnya kurang diimbangi dengan kesuksesan mereka mengatasi sejumlah masalah lingkungan yang terjadi akibat dari hal tersebut.
Menurut Chaerina (2016) dalam tulisannya yang berjudul Korespondensi Antara Kerusakan Ekologi dan Faktor Penyebabnya, faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan adalah faktor alam dan faktor manusia seperti pembangunan yang tidak terkendali, kurangnya pengetahuan tentang kepentingan ekologi, dan pola tingkah laku dan kebiasaan buruk serta faktor ekonomi dan sosial.
Perilaku Merusak Lingkungan Hidup
Mengutip Mohammad Kemal Dermawan, Dosen Departemen Kriminologi FISIP-UI dalam tulisannya di Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 6 No. 1 - Maret 2009, perilaku yang merusak lingkungan hidup digolongkan ke dalam tiga kategori yakni; (1) pertumbuhan populasi manusia; (2) konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya alam: hutan, perikanan, sungai, dan seterusnya, dan; (3) polusi udara, air, dan daratan.
1. Pertumbuhan Populasi Manusia
Populasi dunia sedang berkembang sekitar 1,5 persen setiap tahun, dan secara kasar bertambah 90 juta orang setiap tahunnya. Pada tahun 1990, populasi dunia telah berjumlah 5,3 milyar. Pada tahun 2025, penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 8,5 milyar. Pada saat itu petani akan memerlukan hasil tanaman padi 50 persen lebih banyak dibandingkan sekarang, dan itu hanya untuk memenuhi permintaan populasi saja.
Lebih dari 90 persen pertumbuhan populasi dunia terjadi di negara-negara berkembang, di mana pertumbuhan rata-ratanya 2,3 persen. Afrika misalnya, laju pertumbuhan populasinya 3,0 persen per tahun. Sebagai hasilnya, sebagian besar dari sekitar 20 hingga 25 persen populasi dunia hidup di dalam “kemiskinan absolut” dan tinggal dalam negara-negara berkembang.
2. Konsumsi Berlebihan Atas Sumberdaya Alam
Kebutuhan untuk memperluas dukungan materi bagi perkembangan populasi dunia mengakibatkan masyarakat industri menempatkan permintaan terhadap lingkungan hidup alam untuk pertumbuhan serta stabilitas mereka yang berkelanjutan.
Pengembangan di seluruh dunia memaksa permintaan yang signifikan atas pemenuhan dari sumberdaya alam dengan demikian mengancam stabilitas dari ekosistem. Untuk mendukung kebutuhan populasi masa kini, banyak sumber-sumber daya alam yang sedang dieksploitasi sehingga akan menghalangi manfaatnya bagi generasi masa depan.
Contohnya, kebutuhan pembangunan gedung-gedung menuntut pemenuhan berbagai bahan material seperti kayu, semen dan pasir yang diperoleh dari pengerukan sumberdaya alam yang berlebih, sehingga semakin mempertajam kerusakan lingkungan hidup alam. Pembangunan-pembangunan seperti ini juga semakin mempersempit lahan hijau di muka bumi.
3. Polusi
Selain perusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan konsumsi yang berlebihan atas sumberdaya alam, masyarakat industri juga memberikan dampak perusakan lingkungan hidup lebih lanjut, yakni terhadap ekosistem melalui emisi dari hasil sampingan limbah dari materi yang digunakan serta dimanipulasi.
Sebagian besar dari hasil polusi dunia adalah dari pemborosan sistem produksi, menghasilkan perusakan sumber-sumber daya alam yang berpengaruh pada merosotnya jaminan kesehatan manusia dan binatang, serta mahluk hidup non hewani lainnya, yang sebetulnya adalah populasi yang sedang dilayani.