Kisah Anak Nelayan Bangun Kerajaan Bisnis dari Nol, Jualan Cacing sejak SMP Kini Punya Banyak Toko Besi hingga Kapal Laut
Ia dididik jadi seorang pekerja keras oleh kedua orang tuanya
Ia dididik jadi seorang pekerja keras oleh kedua orang tuanya
Kisah Anak Nelayan Bangun Kerajaan Bisnis dari Nol, Jualan Cacing sejak SMP Kini Punya Banyak Toko Besi hingga Kapal Laut
Sejak kecil, Pradita Adityya hidup pas-pasan sebagai anak seorang nelayan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Meski demikian, kedua orang tuanya mendidik dia menjadi sosok pembelajar yang pantang menyerah.
- Cerita Prajurit TNI AD, Anak Nelayan Papua Sekali Tes Langsung Lolos Latihan Berenang di Laut
- Kisah Anak Pedagang Es Keliling Berhasil Angkat Derajat Orang Tua, Raih Gelar Magister hingga Jadi ASN Guru
- Lahir dari Keluarga Sederhana, Alman Mulyana Nekat jadi TKI di Arab Saudi Kini Sukses Miliki Beberapa Bisnis
- Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Merantau
Pradita merantau ke Surabaya sejak SMP. Momen itu jadi masa penting bagi dirinya belajar mandiri.
"Sebulan dikasih uang saku emak (ibu) Rp60 ribu. Jadi sehari jatah saya Rp2 ribu," terangnya.
Lulus SMP, Pradita melanjutkan pendidikan tingkat SMA hingga perguruan tinggi di kota yang sama.
Jualan sejak SMP
Jiwa bisnis Pradita sudah tumbuh sejak usianya masih belia. Ia menjual cacing laut kepada orang tua teman sekolahnya. Sayangnya, bisnis ini hanya berjalan dalam waktu singkat.
"Awalnya aman saya kirim (dari Lamongan ke Surabaya) pakai travel, terus kedua pakai bus. Habis itu travel dan busnya sudah enggak mau karena mereka kena komplain penumpang soalnya bau (cacing laut) ini tidak enak," ungkapnya, dikutip dari YouTube PecahTelur, Selasa (4/6/2024).
Pandai Baca Peluang
Saat SMA, Pradita juga mencoba merintis beberapa usaha. Dua di antaranya parfum dan jus buah.
"Di desa kan enggak ada orang jual jus buah. Nah, di deket kos saya di Surabaya itu banyak orang jualan jus, jadi terinspirasi (untuk jual di desa)," kata Pradita.
Sayangnya bisnis parfum dan jus buah yang ia rintis terpaksa diberhentikan. Ia berhenti jualan parfum setelah tahu ternyata produk yang ia jual merupakan barang palsu.
Sementara itu, bisnis jus buahnya ia tutup karena pegawai yang ia pekerjakan tidak jujur. Alih-alih untung, Pradita justru merugi akibat ulah karyawannya.
Saat kuliah, jiwa bisnis Pradita semakin menjadi-jadi. Beberapa kali bisnisnya gagal, tak membuat ia patah semangat.
"Saya pernah jual kuda laut kering dan untung lumayan banyak. Kemudian saya stop setelah saya tahu ternyata itu ilegal," ungkap Pradita, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Pantang Menyerah
Saat kuliah, Pradita bersama seorang kawannya nekat buka toko besi rongsokan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bisnis ini mengalami pasang surut. Kini, Pradita sudah memiliki 16 toko besi yang menjual spesifikasi barang berbeda-beda.
Mengutip YouTube PecahTelur, selain memiliki 16 toko besi, kini Pradita juga memiliki tiga kafe dan delapan kapal laut.
"Saya tidak punya cita-cita menjadi pengusaha. Jujur awalnya saya ingin jadi jaksa, tetapi di bisnis ini menurut saya, saya jadi bisa bermanfaat bagi banyak orang. Saya lebih nyaman di sini, lebih tenang," ungkap Pradita.