Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
Ia kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024.
Ia kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024.
Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
Momen pesta demokrasi lima tahunan menjadi berkah bagi banyak pihak, salah satunya pemilih usaha percetakan. Mereka kebanjiran pesanan berbagai alat peraga kampanye (APK). Begini kisah pengusaha percetakan asal Jember.
- Pengusaha Susu Pramono Terjerat Pajak Rp670 Juta hingga Usaha Terancam Tutup, Komwasjak Gelar Mediasi
- Capai Omzet hingga Rp50 Juta per Hari, Kisah Pasutri Bangun Usaha Sembako di Lahan Sempit Ini Curi Perhatian
- Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
- Sampaikan Surat Terbuka, IALA Minta KPU Jaga Amanah dalam Penyelenggaraan Pemilu
Banjir Pesanan
Seorang pengusaha percetakan di Kabupaten Jember, Jawa Timur kebanjiran pesanan alat peraga kampanye hingga merchandise. Bahkan, pesanan yang datang dari berbagai pihak sejak tahun 2023 lalu membuat sang pengusaha kewalahan. Banyak partai politik hingga calon legislatif yang sudah memesan jauh-jauh hari sebelum masa kampanye dimulai.
Pesanan mereka beragam, ada banner, spanduk, baliho, kalender, spesimen surat suara, kaos, hingga merchandise untuk kampanye, seperti korek api, gantungan kunci dan pernak-pernik unik lain untuk memikat konstituen.
Rekrut Karyawan Sementara
Demi menyelesaikan target pesanan, pengusaha percetakan sampai merekrut 10-20 karyawan sementara. Warga lokal yang jadi karyawan dadakan ini dipekerjakan sewaktu-waktu ketika pesanan membeludak. Selain itu, pengusaha percetakan juga mendistribusikan beberapa pesanan yang diterima kepada sejumlah percetakan lain. Tujuannya agar pesanan konsumen selesai tepat waktu.
Omzet Ratusan Juta
Pada hari-hari biasa, pemilik usaha percetakan di Jember ini meraup omzet Rp100 juta dalam waktu beberapa bulan. Menjelang Pemilu, omzetnya naik berkali-kali lipat. Kini, omzetnya mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta per bulan.
Dampak Baik
Pemerintah Kabupaten Jember menyebut bahwa pesta demokrasi harus diwujudkan dengan meriah. Bukan sekadar kampanye dan pencoblosan, namun harus memiliki dampak baik kepada masyarakat, terutama sektor perekonomian dan UMKM. Setiap penyelenggaraan Pemilu menjadi kesempatan meningkatkan perekonomian lokal melalui ekonomi kemasyarakatan. Kegiatan apapun terkait Pemilu bisa melibatkan pelaku UMKM demi mendongkrak produk lokal.
Mengutip ANTARA, tahun politik meningkatkan perputaran ekonomi pada berbagai sektor. Salah satunya jasa konsumsi, seperti katering, restoran, kafe, hingga warung makan, yang sangat dibutuhkan selama kegiatan kampanye Pemilu karena meningkatnya aktivitas masyarakat yang membutuhkan makanan dan minuman. Kedatangan sejumlah tokoh nasional, baik calon presiden maupun wakil presiden di Jember memiliki dampak terhadap sektor perhotelan dan restoran yang menjadi tempat singgah rombongan.
Perhelatan pesta demokrasi diyakini juga bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jember dan menjadi daya ungkit bangkitnya UMKM pascapandemi Covid-19.
(Foto: Liputan6)