Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik
Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik
Kabupaten Banyuwangi dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang memikat. Salah satu destinasi wisata yang menarik dikunjungi adalah Pantai Parang Semar di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung.
-
Apa yang membuat Banyuwangi menjadi inspirasi bagi Indonesia? Hubungan harmonis antara agama dan budaya di Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi banyak kalangan. Di antaranya dari tokoh dan akademisi nasional dalam rangkaian kegiatan Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara (Ngariksa) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (22/9).“Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang di banyak tempat kerap kali mengalami ketegangan yang berkepanjangan, justru di Banyuwangi mampu didialogkan dan diharmonikan dengan baik,” ungkap Penasehat Ngariksa Lukman Hakim Syaifuddin.
-
Apa saja tempat wisata yang hits dan terbaru di Banyuwangi? Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Dimana letak Taman Sritanjung yang menjadi tempat rekreasi warga Banyuwangi? Taman ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
Dulu Tempat Pembuangan Sampah
Sebelum terkenal karena eksotisme ombak yang mencirikan pantai selatan, kawasan Pantai Parang Semar dulunya merupakan tempat pembuangan sampah. Saat itu, kawasan pantai ini terbengkalai.
Gotong Royong
Pada tahun 2019, pendeta GKJW Banyuwangi, Trisulo Agus Widodo mengajak masyarakat Dusun Purwosari membersihkan sampah. Setelah pantai bersih, Agus punya ide lain.
Agus mengajak para warga setempat yang tergabung dalam Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) untuk mengelola wisata Pantai Parang Semar. Destinasi ini dibangun dengan konsep wisata edukasi, terutama tentang mencintai lingkungan, melestarikan alam hingga konservasi.
Nama Pantai
Agus menceritakan, nama Parang Semar dilatarbelakangi oleh adanya parang atau karang besar berbentuk menyerupai lakon pewayangan Semar. Karang setinggi sekitar 30 meter itu menjadi penangkal gelombang besar. Mengutip Liputan6.com, pada tahun 1980-an, parang berbentuk semar itu masih menyatu dengan daratan dan bisa dijangkau. Seiring waktu, bibir pantai kian terkikis akibat dampal abrasi. Akibatnya, kini parang berbentuk semar tenggelam di dasar laut.
“Masyarakat sini mempercayai Parang Semar itu sebagai sebuah petunjuk, karena dinilai dari watak tokoh pewayangan Semar Itu sendiri,” jelas Agus, pengelola wisata Pantai Parang Semar.
- 126 Ribu Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Lebaran
- Mengunjungi Pulau Penyengat, Sajikan Wisata Budaya hingga Kuliner Khas Tanjung Pinang
- Mengunjungi Pasir Putih Parbaba, Pantai di Tepi Danau Toba yang Unik dan Wajib Dikunjungi
- Mengunjungi Pantai Mayang di Paser, Salah Satu Pasir Putih Terbaik di Kaltim
Harga Tiket Masuk
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Parang Semar cukup membayar uang retribusi sebesar Rp5 ribu. Uang ini dijadikan sebagai dana swadaya untuk pengembangan wisata.
Daya Tarik
Pantai Parang Semar yang fokus pada wisata edukasi dengan menampilkan kelestarian alam. Wisatawan bisa belajar tentang vegetasi seperti pohon mangrove, pohon stigi langka hingga diajak belajar lebih mencintai lingkungan. Pantai ini jadi pilihan cocok bagi pengunjung yang ingin melakukan camping serta membuat kegiatan terkait alam dan peduli lingkungan.
Selain memiliki camping ground, Pantai Parang Semar juga kerap menjadi tujuan penyu bertelur. Pengelola wisata Pantai Parang Semar berharap bisa membuat tempat konservasi penyu sebagai perlindungan telur penyu dari ancaman binatang dan manusia yang kurang bertangung jawab.
“Di sini (Pantai Parang Semar) biasanya pada bulan 4 sampai bulan 8 musim penyu bertelur,” jelas Agus.
Pengunjung juga tak perlu khawatir kelaparan. Pasalnya, di kawasan pantai ini ada banyak UMKM milik masyarakat sekitar yang menjual makanan dan minuman.