Masih Eksis hingga Kini, Ini 5 Potret Hewan Purba di Indonesia
Hewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Hewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Masih Eksis hingga Kini, Ini 5 Potret Hewan Purba di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman flora dan fauna. Bahkan, hingga kini beberapa jenis hewan zaman purba masih bisa dijumpai di negeri kepulauan ini.
Apa saja hewan purba di Indonesia yang masih eksis hingga kini? Berikut selengkapnya.
-
Apa yang ditemukan di hutan purba tersebut? Ratusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan hewan purba seperti Semut Martialis Heureka berevolusi? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Mengapa Curug Lembah Purba disebut Lembah Purba? Asal-usul penamaan Lembah Purba berasal dari lokasi air terjun yang ternyata merupakan sebuah lembah. Ini ditandai dengan adanya tebing yang pinggiran air terjun tersebut, dengan bagian tengah yang membentuk ruang luas. Konon lembah tersebut terbentuk ribuan bahkan jutaan tahun lalu karena aktivitas alam di zaman purba.
-
Siapa yang melakukan penggalian di hutan purba ini? Penggalian di Pulau Evia dilakukan Museum Sejarah Alam Fosil Hutan Lesvos.
Kadal Terbesar di Dunia
Indonesia memiliki hewan endemik berupa kadal terbesar di dunia, yakni komodo.
Kadal ini memiliki anjang tubuh mencapai hingga tiga meter atau lebih dan eratnya bisa mencapai 70 kilogram atau lebih. Mengutip laman Taman Safari Bali, komodo merupakan predator puncak di ekosistemnya.
Reptil purba endemik Indonesia ini memiliki struktur tubuh mirip fosil dinosaurus.
Mengutip laman komododragon.org, terdapat lima daerah di Indonesia yang menjadi pusat kehidupan komodo.
Pulau Komodo, Rinca, Nusa Kode dan Gili Motang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo.
Trenggiling
Mengutip Instagram @indonesiago.id, fosil Trenggiling ditemukan pada masa Oligosen dan Miosen. Trenggiling merupakan mamalia pemakan serangga, terutama semut dan rayap.
Nama Trenggiling berasal dari Bahasa Melayu yang berarti mengguling, menggulung atau melingkar seperti bola. Biasanya trenggiling akan menggulung tubuhnya saat berada dalam kondisi terancam.
Mengutip laman budaya.jogjaprov.go.id, saat terancam, sisik yang dimiliki trenggiling akan digunakan sebagai senjata.
Hewan ini mengibaskan sisinya ke arah lawan. Selain itu, ia akan menyemprotkan cairan berbau busuk dari kelenjar anal untuk mengusir predator yang mengganggunya.
Belangkas
Hewan yang hidup di perairan dangkal dan kawasan bakau ini tidak berubah bentuk sejak 250-400 juta tahun yang lalu.
Mengutip laman Balai KSDA Sumsel, Hewan yang juga dikenal dengan sebutan ketam tapal kuda (horseshoe crab) merupakan satwa purba dari bangsa Xiphosura yang masih bertahan hidup di dunia hingga sekarang.
- Potret Pasutri Hesti Purwadinata & Edo Borne Liburan di Inggris, Selalu Kompak Pakai Baju Warna Senada
- 13 Hewan Purba yang Masih Hidup di Bumi Hingga Saat Ini
- Potret Bunga Citra Lestari Didampingi Tiko Aryawardhana Hadir di Pemakaman Ayah Bimbim Slank
- 7 Hewan Purba yang Masih Hidup Sampai Sekarang, Beberapa Ada di Indonesia
Ada tiga jenis belangkas yang hidup di wilayah perairan Indonesia, yakni: belangkas besar (Tachypleus gigas), belangkas tiga duri (Tachypleus tridentatus) dan belangkas pad.
Hewan PurbaPenyu Belimbing
Penyu belimbing merupakan sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup hingga sekarang. Hewan purba ini sudah mendiami bumi sejak 100 juta tahun yang lalu. Mengutip Instagram @indonesiago.id, penyu belimbing memiliki berat hingga 900 kilogram.
Buaya Muara
Buaya ini merupakan jenis buaya terbesar di dunia. Penamaan hewan ini merujuk pada tempat hidupnya di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).
Panjang tubuh buaya ini rata-rata berkisar antara 4,5 meter hingga 5,5 meter. Meski demikian, ada juga yang mencapai lebih dari 6 meter.
Adapun berat buaya ini bisa mencapai lebih dari 1000 kg. Buaya ini memiliki moncong cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya.
Buaya ini aktif pada siang dan malam hari. Bisa memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya antara lain Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk manusia).