Mengenal Penyakit Ain dalam Islam, Ketahui Bacaan Doa untuk Melindungi Diri
Penyakit ain berkaitan dengan rasa iri dengki, yang berawal dari pandangan mata.
Penyakit ain berkaitan dengan rasa iri dengki, yang berawal dari pandangan mata.
Mengenal Penyakit Ain dalam Islam, Ketahui Bacaan Doa untuk Melindungi Diri
Penyakit ain adalah sebuah gangguan yang dipercaya dalam Islam dan bisa dialami oleh siapa saja, baik oleh orang tua, muda, laki-laki, maupun perempuan. Ain adalah penyakit hati dari pandangan mata yang menciptakan rasa iri, dengki, hasad, dan takjub. Penyakit ini bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik dan psikologis.
Penyakit ain berkaitan dengan kejahatan dan pengaruh setan, serta telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Penyakit Ain sering kali disebut juga sebagai mata jahat, karena berkaitan dengan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri.
Untuk menjaga kesehatan spiritual dan melindungi diri dari penyakit ain, Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan zikir, doa, dan menghadirkan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Berikut penjelasan selengkapnya tentang penyakit ain dan bacaan doa yang bisa Anda panjatkan agar terhindar darinya.
-
Apa itu penyakit ain? Penyakit ain adalah sebuah gangguan yang dipercaya dalam Islam, dan bisa dialami oleh siapa saja, dari orang tua, muda, laki-laki, maupun perempuan. Penyakit ain adalah penyakit hati yang bermula dari pandangan mata yang kemudian menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub. Penyakit ini bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik dan psikologis.
-
Bagaimana cara menghindari penyakit ain? Salah satu cara menghindari penyakit ain yang dianjurkan di agama Islam adalah membaca doa dan beribadah. Allah SWT berfirman:"Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri." (QS. Yusuf ayat 67).
-
Kenapa penyakit ain bisa terjadi? Penyabab penyakit Ain yang paling utama adalah pikiran negatif. Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh kebencian. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk menyimpang dari kebaikan.
-
Kenapa Aksin memilih bertani pepaya? “Ternyata kegagalan saya yang pertama itu di operasional transportasi. Setelah itu saya mulai lagi mencari pasar. Di sana mulai ada keuntungan walau hanya sedikit. Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,” ungkap Aksin.
-
Siapa saja yang bisa terkena penyakit ain? Penyakit ain adalah sebuah gangguan yang dipercaya dalam Islam, dan bisa dialami oleh siapa saja, dari orang tua, muda, laki-laki, maupun perempuan.
-
Kapan penyakit ain bisa muncul? Seiring perkembangan teknologi internet, orang-orang bisa dengan mudah membagikan ragam kegiatannya untuk ditonton khalayak ramai meski hanya lewat dunia maya. Namun ternyata, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif, yaitu munculnya penyakit ain.
Mengenal Apa Itu Penyakit Ain
Penyakit ain adalah suatu penyakit yang bukan seperti penyakit fisik maupun rohani yang biasa diketahui masyarakat, tetapi langsung memberi perubahan terhadap fisik seseorang tanpa disadari seseorang yang terkena penyakit tersebut.
Penyakit ain bersal dari kekaguman seseorang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji dan dengan menggunakan tatapan matanya, mereka menyampaikan racun yang ada pada jiwanya kepada orang yang dilihat. Tatapan yang ia lontarkan dengan hati hasad ini dapat membahayakan orang lain.
Penyakit ain dapat menjadi
penyakit hati yang sangat merugikan orang yang berada disekeliling dan diri sendiri. Tak boleh diangap sepele, penyakit ain bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi
kesehatan.
Penyakit ain sangat berbahaya karena kemunculannya tidak disadari, namun bisa menyebabkan gangguan fisik hingga mengakibatkan kematian bagi korbannya. Mengutip Liputan6, penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Penyakit ain bisa berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain.
Rasulullah SAW bersabda (an-Naisaburi, 1998):
“Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka mandilah!" (HR. Muslim: 5831).
Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif. Pandangan mata tersebut menjadi jalan bagi setan dan dimanfaatkannya untuk menciptakan sifat iri dan dengki.
Hadis Terkait Penyakit Ain
Adapun beberapa hadis lain yang berkaitan dengan penyakit ain sebagai berikut;
Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).
Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:
“Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no.2195).
Penyakit ain pernah menimpa sahabat Rasulullah SAW yaitu Sahl bin Hunaif, sebagaimana dijelasakan dalam hadits Nabi yang berbunyi (al-Asbahi, t.th):
“Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif berkata; "Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif mandi lalu ia berkata; 'Tidak pernah kulihat seperti (yang kulihat) hari ini, bahkan kulit seorang gadis dalam pingitannya sekalipun.' Kemudian Sahl terkapar di atas tanah, maka dibawalah ia ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian kepada Rasulullah dikatakan,
"Wahai Rasulullah, apakah Anda mengetahui sesuatu yang menimpa Sahl bin Hunaif? Demi Allah, ia tidak dapat mengangkat kepalanya. "Beliau bertanya: 'Apakah kalian menduga ada seseorang yang melakukan hal itu kepadanya?' Mereka menjawab, "Kami menuduh bahwa yang melakukannya adalah Amir bin Rabi'ah. "Abu Umamah bin Sahl berkata; "Kemudian beliau memanggil Amir dan memarahinya. Beliau bertanya: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian membunuh saudaranya. Tidakkah kalian mendoakannya agar dia diberkati? Bersihkanlah dirimu segera untuknya!' Lalu Amir mencuci wajah dan kedua tangannya sampai sikunya,
kedua lutut dan ujung-ujung kakinya, lalu apa yang ada di dalam sarungnya dalam sebuah bejana. Kemudian air sisa mandinya tersebut disiramkan ke tubuh Sahl. Maka setelah itu, Sahl pun berangkat bersama orang-orang dalam keadaan sehat." (HR. Malik: 3460).
Hadis tersebut menjelaskan, bahwa sahabat Rasulullah SAW yang diyakini mempunyai hati yang bersih, dan tidak memiliki rasa dengki di dalam hati mereka terhadap sesama
mereka, dengan takdir dan izin Allah pengaruh ain dapat terjadi terhadapa mereka.
Penyebab Penyakit Ain
Penyebab utama penyakit ain adalah pikiran negatif. Penyakit Ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh kebencian.
Penyakit Ain adalah salah satu kejahatan yang dipicu oleh rasa iri manusia di bawah pengaruh setan. Arogansi dan iri hati adalah dua sifat setan yang menempati sifat manusia untuk menyimpang dari kebaikan.
Selain itu, penyakit ain juga bisa disebabkan oleh perasaan kagum. Ya, perasaan kagum yang menimbulkan kekhawatiran juga bisa menyebabkan penyakit ain.
Manusia di bawah obsesi kekaguman ini dapat membahayakan sesamanya, baik sengaja maupun tidak sengaja. Dalam kasus yang khusus, penyakit ini bahkan dapat terjadi meski tanpa melihat langsung korbannya semisal melalui foto atau video.
Oleh karenanya, melalui pemahaman akan apa itu penyakit ain, umat Muslim diberikan panduan dan pengajaran yang dapat membantu mereka menjaga kesehatan spiritual dan menghadapi energi negatif di sekitar mereka.
Gejala Penyakit Ain
Orang yang mengalami ain diyakini dapat mengalami gangguan kesehatan, kecelakaan atau masalah dalam kehidupan mereka. Dalam tradisi Islam, ain sering dianggap sebagai ujian atau gangguan yang dapat diatasi melalui doa, perlindungan, dan amalan spiritual.
Seperti halnya penyakit fisik, seseorang yang menderita penyakit ain juga mengalami beberapa gejala. Gejala yang mungkin dikaitkan dengan penyakit ain dalam keyakinan dan tradisi tertentu dapat bervariasi tergantung pada budaya dan keyakinan masyarakat tertentu.
Beberapa gejala yang mungkin dikaitkan dengan penyakit ain meliputi:
- Kelelahan atau kelemahan yang tidak dapat dijelaskan secara medis.
- Sakit atau ketidaknyamanan fisik yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
- Gangguan tidur atau mimpi buruk secara terus-menerus.
- Perubahan emosi, seperti depresi, cemas, atau perasaan tidak nyaman yang terus-menerus.
- Gangguan dalam hubungan atau kehidupan pribadi.
- Masalah dalam keberuntungan atau ketidakberhasilan dalam meraih tujuan.
Adapun Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan hafidzahullahu Ta’ala menjelaskan gejala penyakit ain sebagai berikut:
- Sakit kepala yang berpindah-pindah.
- Wajah pucat.
- Sering berkeringat dan buang air kecil.
- Nafsu makan lemah.
- Mengalami mati rasa.
- Mengalami panas atau dingin di anggota badan.
- Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
- Mengalami rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
- Merasa bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada.
- Berkeringat di malam hari.
- Memiliki perilaku (emosi) berlebihan.
- Memiliki ketakutan yang tidak wajar.
- Sering bersendawa.
- Menguap atau terengah-engah.
- Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
- Diam atau malas bergerak.
- Senang (terlalu banyak) tidur.
- Mengalami masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.
Gejala-gejala yang disebut di atas adalah penggambaran bahwa adanya penyakit ain atau penyakit iri, dengki, hingga hasad berdampak pada hal-hal tersebut.
Cara Melindungi Diri dari Penyakit Ain
Dalam tradisi Islam, ain sering dianggap sebagai ujian atau gangguan yang dapat diatasi melalui doa, perlindungan, dan amalan spiritual.
Nabi Muhammad SAW pernah melihat anak perempuan Ummu Salamah RA yang masih kecil dengan wajah yang cenderung berwarna hitam. Nabi Muhammad SAW bersabda; "Mintakanlah ruqyah untuknya karena dia terkena nadzarah (penyakit ain)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu cara menghindari penyakit ain yang dianjurkan di agama Islam adalah membaca doa dan beribadah.
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain yang bisa Anda lafalkan;
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ
U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.
Artinya: “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”
Sementara itu, dalam buku berjudul Ruqyah Online Solusi di Tengah Pandemi oleh Ahmad Ahid, Lc, M.S.I, bacaan doa agar terhindar dari penyakit ain lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut;
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh 'ain (pandangan mata) yang jahat."
Meskipun tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan cara menghindari penyakit ain, terdapat beberapa praktik yang disarankan dalam Islam. Berikut beberapa contohnya:
1. Membaca doa perlindungan (ayat al-Kursi)
Dalam Islam, membaca doa perlindungan seperti ayat al-Kursi (Surah Al-Baqarah, ayat 255) diyakini dapat memberikan perlindungan dari segala bentuk kejahatan dan gangguan, termasuk pandangan mata yang jahat. Rasulullah Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk membaca ayat ini setiap selesai salat.
2. Membaca surah-surah perlindungan
Selain ayat al-Kursi, ada beberapa surah dalam Al-Qur'an yang diyakini memiliki kekuatan perlindungan.
Contohnya adalah Surah Al-Falaq (Surah 113) dan Surah An-Nas (Surah 114). Membaca surah-surah ini secara rutin diyakini dapat memberikan perlindungan dari gangguan dan bahaya.
3. Membaca zikir dan doa perlindungan
Selain surah-surah perlindungan, ada juga zikir dan doa yang dianjurkan dalam Islam untuk memohon perlindungan dari Allah SWT.
Contoh doa perlindungan seperti "A'udhu billahi minash shaytanir rajiim" (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk) dan dzikir seperti "Hasbiyallahu la ilaha illa Huwa 'alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul 'Arshil 'Azim" (Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain-Nya, hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb Penguasa 'Arasy yang agung).