Ciri-Ciri Husnul Khotimah dan Bacaan Doa untuk Meraihnya
Husnul khotimah adalah apa yang ingin diraih oleh seorang muslim, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal soleh.
Mendapatkan husnul khotimah saat meninggal artinya kepergiannya diridai oleh Allah SWT.
Ciri-Ciri Husnul Khotimah dan Bacaan Doa untuk Meraihnya
Setiap insan di dunia ini akan menghadapi kepastian yang tak terelakkan, yakni saat akhir hayat atau kematian. Dalam konteks kehidupan Islam, peristiwa ini menjadi momen yang sangat krusial, karena kita sebagai umat muslim mengenal istilah "Husnul Khotimah".
Husnul khotimah merujuk pada kondisi seseorang pada saat-saat terakhir hidupnya, di mana keimanan yang kuat dan amal perbuatan yang baik menjadi penentu utama nasib di akhirat.
-
Apa arti husnul khotimah? Husnul khatimah adalah kondisi akhir kehidupan seseorang yang baik di sisi Allah.
-
Apa yang dimaksud dengan husnul khotimah? Pada bacaan yang pertama dalam 3 doa sujud terakhir, umat Islam sangat dianjurkan untuk meminta agar diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah.
-
Bagaimana cara meraih husnul khotimah? Untuk meraih kematian husnul khatimah, pertama-tama, seseorang perlu memperkuat ketaqwaannya kepada Allah SWT.
-
Bagaimana cara meraih husnul khatimah? Dalam Islam, telah diberikan beberapa cara atau kiat agar umat muslim bisa meraih kematihan dalam keadaan husnul khatimah, sebagai berikut: 1. Memperbanyak sedekah. Dengan bersedekah, kita memberikan sebagian harta kita kepada yang membutuhkan. Dalam agama Islam, bersedekah merupakan amal perbuatan yang sangat dianjurkan. Dengan memperbanyak sedekah, kita dapat membersihkan hati dari sifat serakah dan terikat pada harta dunia.
-
Apa pengertian "husnul khotimah" dalam Islam? Dalam bahasa Arab, khusnul memiliki arti hina, sedangkan husnul memiliki arti baik. Jika dilihat dari bahasa, memang tidak tepat jika disebut khusnul khotimah untuk arti kematian yang baik.
Mengenal husnul khotimah bukan hanya sebatas pandangan religius semata, tetapi juga sebagai landasan untuk membentuk hidup yang bermakna dan penuh berkah.
Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai apa itu husnul khotimah, meliputi definisinya, pentingnya dalam Islam, serta ciri-ciri dan doa yang bisa membawa seseorang mencapai akhir hidup yang baik.
merdeka.com
Pengertian Husnul Khatimah
Pengertian husnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal saleh. Husnul khotimah berasal dari bahasa Arab, yaitu hasna yang artinya baik dan khotimah yang berarti akhir.
Kebalikan dari husnul khotimah adalah su’ul khotimah, yaitu meninggal dalam keadaan buruk atau berpaling dari Allah SWT.
Untuk meraih husnul khatimah, seseorang harus berusaha untuk selalu berbuat baik, beribadah dengan tulus ikhlas, dan menghindari segala bentuk dosa dan kesalahan.
Selain itu, seseorang juga harus senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
merdeka.com
Ciri-ciri Husnul Khatimah
Husnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal saleh. Orang yang mendapatkan husnul khatimah biasanya memiliki beberapa ciri-ciri berikut:
- Meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat “La ilaha illallah”. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya.
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud.)
- Meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT, dan dijaga dari fitnah kubur.
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan hadits ini dha’if)
- Meninggal dengan keringat di dahi. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang mukmin yang berjuang di jalan Allah SWT dan meninggalkan dunia dengan tenang.
“Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad.)
merdeka.com
- Meninggal dalam keadaan sedang melakukan amal saleh.
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)
- Meninggal saat sedang nifas atau sedang hamil bagi wanita.
“Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz. Beliau menyatakan bahwa sanad hadis ini shahih)
- Meninggal karena sakit perut, wabah penyakit, tenggelam, atau saat melahirkan. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang syahid, yaitu orang yang mati di jalan Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
Perbedaan Kata Khusnul dan Husnul
Penyebutan "doa khusnul khotimah" nampaknya masih lekat dalam kebiasaan masyarakat Indonesia. Meski demikian, menurut literatur dan edukasi yang marak beredar belakangan ini, telah ada koreksi terhadap penyebutan khusnul khotimah menjadi husnul khotimah.
Kata husnul diambil dari kata hasan yang artinya baik. Khotimah sendiri berarti sebuah akhir. Jadi, husnul khotimah memiliki arti sebuah akhir yang baik. Maknanya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik alias diridhai Allah SWT. Jadi sekali lagi, kata yang benar adalah husnul khotimah.
Hal ini tentunya membuat Anda harus ekstra hati-hati dalam menyampaikan pesan pada seseorang, terutama jika pesan tersebut disampaikan dengan tulisan dan dalam bahasa asing. Dalam penyebutannya secara lisan pun, Anda wajib berhati-hati agar tidak salah.
Bacaan Doa Husnul Khotimah
1. Berikut adalah bunyi bacaan doa husnul khotimah beserta artinya yang bisa Anda panjatkan, dilansir dari laman NU Online;
رَبَّنَاۤ اِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِيًا يُّنَادِىۡ لِلۡاِيۡمَانِ اَنۡ اٰمِنُوۡا بِرَبِّكُمۡ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَاغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوۡبَنَا وَكَفِّرۡ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الۡاَبۡرَار رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخۡزِنَا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ ؕ اِنَّكَ لَا تُخۡلِفُ الۡمِيۡعَادَ
Rabbanaaa innanaa sami'naa munaadiyai yunaadii lil iimaani an aaminuu bi Rabbikum fa aamannaa; Rabbanaa faghfir lanaa zunuubanaa wa kaffir 'annaa saiyi aatina wa tawaffanaa ma'al abraar
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu," maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji."
2. Ada juga doa husnul khotimah lain yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani yang dikutip dari umma.id:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ
Allahummaj’al khoiro ‘umrii aakhirohu, wa khoiro ‘amalii khowaatimahu, wa khoiro ayyaamii yaumaalqoo-ka fiih.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.
3. Selain itu, ada juga doa husnul khotimah selanjutnya yang diajarkan oleh Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Berikut bunyi doanya:
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْخَيْرِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالسَّعَادَةِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Allahummakhtim lanaa bil islaami, wakhtim lanaa bil iimaani, wakhtim lanaa bil khoiri, wakhtim lanaa bis sa’aadah, wakhtim lanaa bihusnil khootimah.
Artinya: “Ya Allah akhirilah hidup kami dengan Islam, dengan membawa iman, dengan kebaikan, dengan kebahagiaan dan dengan husnul khotimah.”
Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah
Sejak awal, sesungguhnya Allah SWT telah memperingatkan bagi umat muslim untuk selalu mempersiapkan diri. Sebagaimana dalam firman Allah pada QS. Al-Hasyr ayat 18:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Cara agar seorang muslim meninggal dalam keadaan husnul khotimah menurut Imam Sufyan Al-Tsauri adalah;
- Menjaga iman dan ketakwaan secara istiqomah kepada Allah SWT.
- Berusaha sungguh memperbaiki lahir dan batin.
- Senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan iman.
- Senantiasa berdzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.
Apabila seorang muslim meninggal bukan dalam keadaan husnul khotimah, hal itu karena dirinya sendiri yang memilih demikian. Sebagaimana diungkapkan Imam Suyuthi dalam Syarh As Shudur bahwa penyebab seseorang menjadi khusnul khotimah (meninggal dalam keadaan dihinakan) adalah seperti menyepelekan urusan salat, minum khamr, durhaka kepada orangtua, hingga menyakiti saudara kaum muslimin.