Mengenal Rosacea, Penyakit Kulit Wajah yang Kerap Jangkiti Wanita Paruh Baya
Rosacea adalah penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan pada wajah. Area wajah yang paling umum terkena rosacea adalah hidung, pipi, dan dahi. Rosacea terdiri dari beberapa jenis yang di antaranya dapat menyebabkan jerawat dan pembengkakan pada kulit. Ini penjelasannya.
Rosacea adalah penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan pada wajah. Area wajah yang paling umum terkena rosacea adalah hidung, pipi, dan dahi. Rosacea terdiri dari beberapa jenis yang di antaranya dapat menyebabkan jerawat dan pembengkakan pada kulit.
Rosacea merupakan kondisi kulit menahun, sehingga dapat kambuh sewaktu-waktu sepanjang hidup dan biasanya dimulai setelah seseorang menginjak usia 30 tahun. Jadi Anda bisa mengalami kekambuhan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk kemudian mereda dan hilang sementara waktu.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Kenapa kulit kendur? Munculnya kerutan atau kulit wajah yang mengendur ini disebabkan oleh adanya penurunan kadar elastin dan kolagen pada jaringan kulit.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Ketupat Lemak Melayu? Ketupat lemak enak dimakan begitu saja, atau bisa juga dipadu dengan gulai, rendang atau kalio. Kombinasi tekatur yang empuk, rasa yang gurih dengan aroma santan membuat Ketupat lemak menjadi hidangan favorit bagi banyak orang.
-
Apa saja ciri-ciri rambut lepek dan berminyak? Rambut lepek dan berminyak merupakan masalah umum yang sering kali mengganggu penampilan dan rasa percaya diri seseorang. Kondisi ini ditandai dengan rambut yang tampak rata, tidak bervolume, dan terasa lengket karena produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous di kulit kepala.
Rosacea dapat disalahartikan sebagai jerawat atau masalah kulit lainnya. Obat-obatan, krim, dan losion dapat membantu mengontrol dan mengurangi gejalanya namun kondisi ini tak bisa disembuhkan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai rosacea yang menarik untuk Anda ketahui.
Jenis-Jenis Rosacea
Rosacea adalah sebuah kondisi kulit yang terdiri dari beberapa jenis. Mengutip laman clevelandclinic.org, berikut empat jenis rosacea yang umum terjadi:
1. Erythematotelangiectatic: Ini adalah jenis rosacea persisten dan menyebabkan kemerahan pada wajah dengan pembuluh darah yang membesar dan terlihat (vaskular). Jenis ini yang paling sering kambuh, di mana gejalanya datang dan pergi secara tidak terduga.
2. Papulopustular: Pada rosacea jenis papulopustular, jerawat berisi nanah atau cairan terbentuk di kulit. Kulit bisa membengkak dan gejalanya mirip dengan jerawat.
3. Phymatous: Gejala dari jenis rosacea ini menyebabkan kulit membengkak dan menebal. Kulit bisa terasa kasar dan bergelombang, paling sering memengaruhi bagian hidung. Gejala jenis rosacea phymatous bisa membuat hidung tampak bulat (rhinophyma).
4. Ocular: Rosacea jenis ocular dapat memengaruhi mata, menyebabkannya terasa iritasi dan merah atau berair. Mata adalah bagian tubuh yang peka terhadap cahaya, dan benjolan yang menyakitkan dapat terbentuk di kelopak mata akibat kondisi ini.
Tanda dan Gejala Rosacea
Lantas, apa saja tanda-tanda rosacea? Rosacea bisa tampil dengan sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Seringkali, tidak semua tanda potensial dari kondisi ini muncul. Rosacea selalu menyertakan setidaknya satu dari tanda-tanda utama, seperti:
- Flushing: Banyak orang yang menderita rosacea memiliki riwayat sering memerah pada wajahnya yang disebut flushing. Kemerahan pada wajah yang datang dan pergi adalah tanda paling awal dari rosacea.
- Kemerahan yang terus-menerus: Kemerahan pada wajah yang terus-menerus menyerupai perona pipi atau sengatan matahari yang tidak kunjung hilang adalah tanda rosacea.
- Benjolan dan jerawat: Benjolan kecil, merah, padat atau jerawat berisi nanah sering muncul di kulit penderita rosacea. Terkadang benjolan tersebut menyerupai jerawat, tetapi rosacea tidak menyebabkan komedo. Rasa terbakar atau menyengat mungkin terasa pada sebagian orang.
- Pembuluh darah yang terlihat: Pembuluh darah kecil yang terlihat seperti garis merah tipis terlihat di kulit penderita kondisi ini.
Selain tanda-tanda di atas, berikut beberapa gejala rosacea yang dapat Anda perhatikan:
- Iritasi mata: Mata teriritasi dan tampak berair atau merah. Kondisi ini dapat menyebabkan bintil serta kemerahan dan pembengkakan pada kelopak mata. Kasus yang parah, jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kerusakan kornea dan kehilangan penglihatan.
- Rasa terbakar atau menyengat: Rasa terbakar atau menyengat mungkin terjadi di wajah, dan rasa gatal atau rasa sesak juga bisa berkembang seiring dengannya.
- Penampilan kering: Kulit wajah bagian tengah mungkin akan terasa kasar, dan tampak sangat kering.
- Plak: Bercak merah (plak) yang terlihat seperti ruam dapat berkembang tanpa perubahan pada kulit di sekitarnya.
- Penebalan kulit: Dalam beberapa kasus rosacea, kulit dapat menebal dan membesar, mengakibatkan kondisi yang disebut rhinophyma. Kondisi ini terjadi pada hidung, menjadikannya terlihat bulat.
- Pembengkakan: Pembengkakan wajah (edema) dapat terjadi sendiri atau dapat menyertai tanda-tanda rosacea lainnya.
Penyebab Rosacea
Penyebab rosacea hingga saat ini masih belum diketahui. Namun studi menunjukkan bahwa rosacea bisa menjadi gejala dari:
1. Suatu kondisi yang memengaruhi pembuluh darah, sistem kekebalan tubuh, atau sistem saraf.
2. Tungau kulit mikroskopis (Demodex). Tubuh memiliki tungau mikroskopis alami yang hidup di hidung dan pipi. Memiliki terlalu banyak tungau ini dapat menyebabkan gejala rosacea.
3. Infeksi. Bakteri H. pylori dapat menyebabkan infeksi. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengalami infeksi ini dapat mengembangkan rosacea.
4. Kerusakan protein. Protein cathelicidin melindungi kulit dari infeksi. Jika protein tidak berfungsi sebagaimana mestinya, Anda akan mengalami gejala rosacea.