Mengunjungi Griya Moeziek Kayutangan di Malang, Sering Didatangi Gitaris Ian Antono
Griya Moeziek jadi tempat nostalgia yang asyik di wilayah Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur.
Di sini terpajang napak tilas musik-musik lawas untuk bernostalgia.
Mengunjungi Griya Moeziek Kayutangan di Malang, Sering Didatangi Gitaris Ian Antono
Griya Moeziek jadi tempat nostalgia yang asyik di wilayah Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur. Di lokasi itu, para pecinta lagu-lagu lawas biasa berkumpul dan berdiskusi bersama musisi lokal. Salah satu yang sering datang adalah gitaris legendaris, Ian Antono. Pengunjung akan disuguhkan berbagai pernak pernik seputar musik periode 50-an, sampai 90-an. Terdapat juga beberapa foto musisi legendaris Indonesia, yang mewarnai blantika dunia hiburan di masa lalu. Menurut sang pemilik, tempat tinggalnya masih menjadi tongkrongan favorit bahkan oleh pecinta musik dari luar kota.
-
Apa daya tarik utama dari wisata Malang yang beragam? Malang adalah kota di Jawa Timur yang menawarkan keindahan wisata yang memukau. Wisatawan dapat menikmati pesona Gunung Bromo, salah satu gunung berapi paling ikonik di Indonesia, yang menawarkan pemandangan matahari terbit yang memukau dari puncaknya.Selain pesona alamnya, Malang juga dikenal dengan keberagaman budayanya. Tak kalah menarik, Malang juga dikenal dengan kuliner khasnya yang lezat.
-
Apa saja wisata populer di Malang yang bisa dinikmati? Malang mempunyai berbagai destinasi wisata unik dan menarik. Malang adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam budaya, serta merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia.
-
Apa saja yang menarik dari wisata Kota Malang? Wisata Kota Malang memang selalu menarik untuk dikunjungi. Banyak tempat wisata Kota Malang yang bisa jadi pilihan saat hari libur. Selain wisata alam yang masih asri, Kota Malang juga memiliki berbagai destinasi wisata lain yang patut untuk dikunjungi.
-
Apa saja wisata di Malang yang cocok untuk wisata edukasi? Jatim Park 1 adalah obyek wisata yang memadukan unsur edukasi dengan pariwisata yang menarik. Jika Anda tertarik dengan wisata edukasi seperti teknologi, fisika, kimia, matematika, dan biologi, maka Jawa Timur Park 1 bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dikunjungi.
-
Siapa saja yang bisa menikmati wisata di Malang? Mengunjungi Bromo merupakan salah satu tempat wisata Malang yang sangat difavoritkan.
-
Apa yang ditawarkan oleh Wisata Petik Apel Malang? Wisata petik apel memberikan pengalaman seru dan menarik. Berlibur bersama keluarga di akhir pekan tentu menjadi salah satu kegiatan menarik yang bisa dilakukan. Terutama, bagi Anda yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas pekerjaan hingga jarang bertemu pasangan dan anak-anak.
Surganya Pecinta Musik Lawas
Rumah ini diketahui milik seorang musisi keroncong legendaris asal Kota Malang tahun 50-60-an bernama Soewi Soesilo. Saat ini rumah ini dikelola oleh putra bungsunya yang bernama Handoko. Tempat itu jadi lokasi berkumpulnya para pecinta musik saat datang ke Kota Malang. “Rumah ini jadi tempat kumpulnya anak-anak musik. Gitaris God Bless, Ian Antono juga sering main ke sini. Dulu juga sempat ke sini sama Ahmad Albar, Gombloh,” kata Handoko, mengutip laman Pemkot Malang, Minggu (9/7).
Bisa Dengarkan Tembang-Tembang Kenangan
Tak hanya memanjakan mata, rumah ini juga kerap memutar tembang-tembang kenangan, sehingga membangkitkan nostalgia dari para pecinta musik yang singgah. Menurut Seowi, tempatnya juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk bersilaturahmi, bahkan bertukar ilmu oleh musisi lintas generasi. “Sekarang rumah ini juga masih jadi tempat kumpulnya anak-anak, gak cuma dari Malang aja, tapi sampai luar daerah. Ke sini ya main musik, nyanyi-nyanyi saja,” katanya.
Memainkan Musik
Selain mendengarkan musik lawas, pengunjung juga bisa bermain alat musik di sana. Beberapa yang tersedia adalah gitar, keyboard, drum, bongo, hingga alat musik gesek rebab. Menurut Handoko, untuk bermain musik pengunjung bisa menggunakannya, dan tidak dipatok tarif.
“Ini alatnya masih banyak yang keluar, karena untuk persiapan manggung besok di koridor Kayutangan. Tapi biasanya pengunjung ke sini ya bisa main musik, nyanyi bareng. Seperti studio musik lah, tapi saya tidak matok harga sewa, biasanya pengunjung beri seikhlasnya untuk perawatan,” katanya.
Didatangi Pecinta Musik luar Negeri
Handoko mengatakan jika tempatnya memang dibuat untuk berkumpul antar musisi. Bahkan, Griya Moeziek juga didatangi pecinta musik Mancanegara. Tempat ini bak museum yang berisi artefak musik lawas. “Saya pasang poster, tambah lampu-lampu biar lebih menarik. Sejak ada heritage ini, tambah banyak pengunjung, apa lagi kalau akhir-akhir pekan dan musim libur. Dari luar kota, luar negeri juga kayak Belanda, Spanyol ke sini untuk nyanyi-nyanyi. Mereka minta lagu disetel lagu keroncong, saya punya kasetnya, ada yang minta dangdut saya juga siap, lagu-lagu lawas juga bisa saya setel. Mau main gitar atau yang lain ya monggo,” tutur pria 66 tahun itu.
- Tersenyum, Kapolri Kunjungi Rumah Masa Kecilnya di Lanud Pattimura Ambon, Ternyata Sang Ayah Seorang Perwira TNI Angkatan Udara
- Ciptakan Suasana Nostalgia, Begini Vibes Pasar Tradisional Ledok Tinjom di Jogja, Hampir Seluruh Pengunjungnya Pakai Kebaya
- Serunya Keliling Istana Dongeng Bogor, Ada Kastil Megah hingga Kebun Binatang, Bangkitkan Nostalgia Masa Kecil
- Gagah Berseragam, Jenderal Bintang 3 Polri Jalan Kaki Demi Sarapan Menu Khas Kampung Halaman
Layaknya Rumah Sendiri
Untuk menambah kenyamanan pengunjung, Handoko mempersilakan bermain dan menikmati suguhan nostalgia musik layaknya di rumah sendiri. Bahkan dia juga kerap menyuguhkan para pengunjung dengan makanan maupun minuman, sebagai tanda persaudaraan. Adapun rumah ini milik sang ayah bernama Soewi Soesilo yang merupakan musisi keroncong di Kota Malang tahun 50-an.
Soewi sendiri sempat tergabung ke dalam grup musik keroncong Mandarin, sebagai pemain biola. Kiprahnya yang moncer, membuat Soewi kerap manggung di banyak tempat, dan sempat membuka toko gitar di wilayah Pasar Besar, Malang. Soewi diketahui meninggal tahun 2005, dan seluruh peninggalannya sebagai pegiat seni musik terarsip apik di Griya Moeziek Kayutangan Heritage.