Mengenal Nasi Lethok Khas Ngawi, Sayur "Tempe Busuk" yang Lezat dan Menggugah Selera
Lethok memiliki rasa yang gurih dan sedikit pedas. Biasanya ia akan nikmat disantap bersama nasi hangat di waktu sarapan. Tak heran jika kuliner tersebut selalu jadi buruan masyarakat saat berkunjung ke kota bambu tersebut.
Biasanya tempe semangit akan ditinggalkan karena aromanya yang kuat. Namun siapa sangka, di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, makanan yang sudah membusuk itu ternyata bisa diolah menjadi kuliner lezat bernama Lethok.
Lethok memiliki rasa gurih dan sedikit pedas. Biasanya ia akan nikmat disantap bersama nasi hangat di waktu sarapan. Tak heran jika kuliner tersebut selalu jadi buruan masyarakat saat berkunjung ke kota bambu tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Mengapa Candi Jawi dibangun menghadap ke timur? Berbeda dari candi-candi lain di Jawa Timur yang dibangun menghadap ke barat, Candi Jawi dibangun menghadap ke timur, sedikit menyerong ke arah timur laut. Pintu masuk candi hanya satu, otomatis pintu dan tangga masuk terdapat di sisi timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Penasaran seperti apa rasanya? Simak informasi selengkapnya yang dilansir Merdeka.com Sabtu (12/3).
Disantap Bersama Jeroan dan Daun Singkong
©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Kelezatan nasi lethok tak perlu diragukan. Isiannya pun sangat lengkap, mulai dari daging, jeroan sapi, daun singkong hingga urapan. Semuanya kemudian dicampur ke dalam kuah lethok yang terbuat dari tempe busuk serta aneka macam rempah-rempah.
Secara sepintas, lethok memang mirip dengan sambal tumpang. Namun yang membedakan, lethok memiliki isian yang lebih lengkap seperti daging, urapan serta babat. Sedangkan sambal tumpang kerap disajikan tanpa isian.
Afdolnya, kuliner ini akan makin nikmat jika disanding dengan nasi pecel serta renyahnya kerupuk yang terbuat dari nasi dan dituntaskan dengan teh hangat maupun es teh.
Tersaji di Atas Daun Jati
Hal yang membuat kuliner tersebut unik adalah tempat penyajiannya yang dilapisi oleh daun jati, mirip nasi jamblang di Cirebon Jawa Barat.
Awalnya daun jati (beberapa ditambahi daun pisang), dibuat menyerupai mangkuk yang kemudian ditaruh nasi serta daun singkong dan urap. Kemudian campuran tersebut disiram kuah lethok hangat yang menggugah selera.
Salah satu yang masih menggunakan daun jati adalah nasi lethok di warung Mbah Jan, di Jalan Trunojoyo nomor 06, Karang Tengah, Ngawi.
Pengolahan Tempe Busuk Jadi Lethok yang Lezat
©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Pemilik warung lethok Mbah Jan, Budiyanto mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kuah lethok dibutuhkan dua jenis tempe yakni tempe biasa dan tempe semangit. Kemudian semuanya dihaluskan dengan perbandingan 20 untuk tempe biasa dan lima tempe semangit.
Menurutnya pencampuran tersebut guna mengurangi kuatnya aroma semangit, serta dapat menambah cita rasa otentik. Proses pengolahannya sendiri memakan waktu selama dua hari.
“Kalau untuk lethok, itu ada tempe yang terdiri dari tempe biasa dan tempe semangit. Sebagai perbandingan itu 20 untuk tempe yang biasa, dan lima yang semangit. Aroma yang keluar dari tempe tersebut adalah ciri khas dari lethok,” terangnya, melansir YouTube Fokus Indosiar.
Sejarah Lethok Khas Ngawi Berasal dari Kelurahan Pelem
Mengutip dari laman Balai Bahasa Jatim Kemdikbud, lethok mulanya dibuat oleh warga di Kelurahan Pelem saat masa zaman penjajahan Belanda.
Di kawasan yang kini bernama Jalan Ronggolawe tersebut dulunya terdapat rumah jagal sapi yang cukup terkenal. Saat itu daging-daging yang dihasilkan digunakan oleh Belanda, sedangkan bagian jeroannya diberikan ke warga sekitar.
Dari situ, bagian babat yang melimpah tersebut dijadikan menu sehari-hari yang kemudian diolah dengan tempe bosok alias semangit dengan campuran bawang merah, bawang putih dan cabai.
Hingga kini keotentikan lethok (nasi lethok) masih terus terjaga dan diwariskan oleh masyarakat Ngawi sebagai kuliner khas saat sarapan.