Pemkab Trenggalek Minta Warga Belanja Produk Lokal, Sebut Akan Beri Dampak Ini
Masyarakat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, didorong untuk menggunakan produk-produk lokal. Ini dampak baiknya bagi mereka.
Masyarakat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, didorong untuk menggunakan produk-produk lokal. Menurut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, penggunaan produk lokal bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Pemkab Trenggalek memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui penggunaan produk lokal dengan menggalakkan gerakan 4T, yakni "Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek".
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi âUMKM Pun Bisa Punya Pensiunâ dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
"Kami sudah melakukan penggunaan produk lokal pada pemakaian seragam. Aksi afirmasi seperti itu terus kita dorong. Jangan sampai kita membeli produk dari luar, kalau di lokal (Trenggalek) saja ada,” ungkap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Selasa (5/4).
Perputaran Ekonomi
©2014 Merdeka.com
Gerakan “Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek” ini sebenarnya mirip dengan gerakan “Dari Trenggalek, oleh Trenggalek, dan untuk Trenggalek”. Artinya, unsur kebanggaan daerah terus digaungkan agar masyarakat memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap produk lokal Trenggalek.
Melalui gerakan tersebut, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bumi Menak Sopal tumbuh subur. Pasalnya, masyarakat yang bernaung pada sektor UMKM di Trenggalek terbilang tinggi angkanya.
"Kita semua wajib melaksanakan perintah Presiden bahwa 40 persen dari APBD harus dibelanjakan untuk produk dalam negeri. Pemerintah yakin bisa membawa perputaran ekonomi lebih tinggi,” lanjut Bupati Nur Arifin, dikutip dari Antara.
Kebijakan Pemkab
Upaya Pemkab Trenggalek mendukung pertumbuhan produk lokal salah satunya diterapkan melalui kebijakan penggunaan pakaian ASN setiap Kamis dan Jumat. Para ASN diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa dan kasual yang merupakan produk UMKM lokal.
"Penggunaan produk UMKM untuk pakaian dinas ini diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi lokal, karena ada perputaran uang melalui pelaku UMKM,” jelasnya Bupati Trenggalek.
Keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMKM lokal dilakukan untuk menggeliatkan kembali sektor ekonomi yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. Selain itu, penggunaan pakaian ASN dari produk lokal juga menjadi ajang promosi ke luar daerah.
Untuk itu, Pemkab Trenggalek terus menggaungkan gerakan "Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek" dalam setiap kesempatan guna mempromosikan berbagai macam produk lokal.
Target Pertumbuhan Ekonomi
©2020 123rf
Sementara itu, merujuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) periode 2016-2021, target pertumbuhan ekonomi di Trenggalek belum tercapai. Dari target 5 persen, yang terealisasi baru sekitar 3,65 persen.
Kondisi tersebut dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 yang melumpuhkan banyak sektor perekonomian. Oleh karena itu, aksi afirmasi bangga buatan Indonesia diharapkan dapat menggeliatkan sektor ekonomi lokal.
"Diharapkan ada peningkatan ekonomi, nanti itu naik 1,7 persen di tahun berikutnya. Sampai 31 Mei secara nasional Pak Presiden menargetkan ada transaksi Rp400 triliun untuk barang-barang dalam negeri,” pungkas Bupati Nur Arifin.
(mdk/rka)