Peristiwa 14 Juli 1933: Pembubaran Seluruh Partai Politik Selain Nazi di Jerman
Sebagai langkah penting dalam transformasi masyarakat Jerman dari demokrasi menjadi kediktatoran, kepemimpinan Nazi mengesahkan Undang-Undang Pendirian Partai Baru. Dengan undang-undang ini, yang disahkan pada 14 Juli 1933, semua entitas politik lainnya dibubarkan atau dilarang untuk beroperasi.
Pada 14 Juli 1933 di Jerman terjadi pelarangan atas semua partai politik yang ada kecuali Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau Nazi. Hal ini tertuang dalam Law against the Founding of New Parties atau Hukum Menentang Pendirian Partai Baru.
Hukum Menentang Pendirian Partai Baru adalah salah satu dari serangkaian dekrit kunci, tindakan legislatif, dan kasus hukum dalam sebuah proses bertahap di mana kepemimpinan Nazi memindahkan Jerman dari sistem demokrasi ke kediktatoran.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Kapan cerita ini terjadi? Pada suatu pemilu, seorang calon kandidat datang ke desa untuk kampanye.
Sebagai langkah penting dalam transformasi masyarakat Jerman dari demokrasi menjadi kediktatoran, kepemimpinan Nazi mengesahkan Undang-Undang Larangan Pendirian Partai Baru. Dengan undang-undang ini, yang disahkan pada 14 Juli 1933, semua entitas politik lainnya dibubarkan atau dilarang untuk beroperasi.
Akibatnya, beberapa aktivis melarikan diri ke luar negeri dan yang lain bekerja dalam kerangka kerja partai ilegal. Beberapa partai bergerak di bawah tanah dan beberapa dibubarkan begitu saja karena intimidasi dan tekanan. Berikut ulasan selengkapnya.
Awal Mula Pembubaran Seluruh Parpol Jerman
Melansir encyclopedia.ushmm.org, konspirator Nazi menyebabkan semua partai politik, kecuali Partai Nazi, dilarang. Setelah kebakaran Reichstag pada 27 Februari 1933, organisasi Partai Komunis dihancurkan.
Pada 9 Maret 1933, Menteri Dalam Negeri Reich, Frick, mengumumkan bahwa Komunis akan dilarang mengambil bagian dalam pembukaan Reichstag pada 21 Maret 1933, karena aktivitas mereka yang suka menghasut.
Pada 26 Mei 1933, sebuah undang-undang diumumkan, ditandatangani oleh Hitler dan Frick yang mengatur penyitaan properti Komunis. Setelah penangguhan jaminan kebebasan Konstitusional pada 28 Februari 1933, sejumlah pembatasan diberlakukan terhadap Partai Sosial Demokrat, termasuk penangkapan sejumlah pemimpinnya dan wakil-wakil Reichstag.
Tulang punggung partai ini dipatahkan oleh pendudukan gedung-gedung serikat pekerja dan penghancuran serikat pekerja bebas pada Mei 1933. Pada 22 Juni 1933, Partai Sosial Demokrat ditekan di Prusia. Pada 7 Juli 1933, sebuah dekrit Reich menghapuskan kaum Sosial Demokrat dari Reichstag dan dari badan-badan pemerintahan Provinsi dan Kotamadya.
The Law against the Founding of New Parties
Pada tanggal 14 Juli 1933, ketentuan Undang-undang 26 Mei 1933 tentang penyitaan properti Komunis diberlakukan untuk aset dan kepentingan Partai Sosial Demokrat dan organisasi afiliasinya.
Ini juga diberlakukan untuk aset dan kepentingan yang digunakan atau ditujukan untuk mempromosikan Marxis atau kegiatan lainnya yang ditemukan oleh Menteri Dalam Negeri Reich sebagai subversif terhadap rakyat dan negara.
Menghadapi tekanan yang sama, Partai Jerman lainnya dibubarkan atau digabungkan dengan Nazi. Para konspirator Nazi kemudian mengumumkan undang-undang yang menyatakan Partai Nazi sebagai satu-satunya partai politik di Jerman dan melarang mempertahankan partai politik lain atau membentuk partai politik baru.
Undang-undang ini, yang ditandatangani oleh Hitler, Frick dan Guertner menyatakan bahwa Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei) atau Nazi merupakan satu-satunya partai politik di Jerman.
Barang siapa berusaha mempertahankan susunan organisasi partai politik lain atau membentuk partai politik baru, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga tahun atau pidana penjara paling lama enam bulan sampai tiga tahun.
Dalam pidatonya pada 6 Juli 1933 Hitler menyatakan; "Partai-partai politik akhirnya telah dibubarkan. Ini adalah peristiwa sejarah, di mana makna dan implikasinya belum dapat disadari sepenuhnya. Sekarang, kita harus mengesampingkan sisa-sisa demokrasi yang terakhir, khususnya metode pemungutan suara dan pengambilan keputusan mayoritas yang saat ini digunakan di pemerintah daerah, di organisasi ekonomi dan di dewan buruh; sebagai gantinya kita harus mengesahkan tanggung jawab individu. Pencapaian kekuatan eksternal harus diikuti oleh pendidikan batin rakyat."
Dalam pidato yang sama, Hitler juga mengumumkan bahwa; "Partai telah menjadi Negara. Semua kekuasaan terletak pada Otoritas Reich."