Potret Bangunan Mewah di Surabaya dengan Arsitektur Asli Indonesia, Ada Pabrik Cokelat hingga Rumah Pribadi
Bangunan-bangunan ini bertolak belakang dengan konsep arsitektur modern saat ini.
Bangunan-bangunan ini bertolak belakang dengan konsep arsitektur modern saat ini.
Potret Bangunan Mewah di Surabaya dengan Arsitektur Asli Indonesia, Ada Pabrik Cokelat hingga Rumah Pribadi
Arsitektur jengki merupakan gaya arsitektur asli Indonesia. Gaya arsitektur ini muncul karena keinginan kuat para arsitek Indonesia lepas dari bayang-bayang gaya arsitektur kolonial.
-
Siapa yang mengembangkan arsitektur jengki? Mengutip Instagram @disperkim.surabaya, gaya arsitektur ini dikembangkan oleh para lulusanSTM atau ahli bangunan di masa Belanda.
-
Kenapa arsitektur jengki diciptakan? Berbekal keinginan lepas dari bayang-bayang gaya arsitektur kolonial, para arsitek Indonesia menciptakan gaya arsitektur lokal yang menawan.
-
Apa yang menjadi inspirasi arsitektur jengki? Ide Langgam Jengki terilhami adegan duel satu lawan satu dengan mencabut pistol dan menembak lawan dengan cepat pada film koboi Amerika.
-
Kapan arsitektur jengki populer? Mengutip situs unair.ac.id, arsitektur jengki sangat populer di kota-kota besar Indonesia pada tahun 1970-an.
-
Bagaimana Rumah Rungko dibangun? Rumah Rungko ini dibangun menggunakan kayu pilihan dan proses penebangannya memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hal ini disebabkan masyarakat Kluet menggunakan parang untuk menebang pohon. Apabila parang tersebut terjatuh, maka tidak boleh dilanjutkan karena tidak diizinkan oleh Tuhan.
-
Bagaimana arsitek memastikan rumah sesuai kebutuhan penghuni? "Kami sebagai arsitek bertanggung jawab untuk menyediakan solusi yang tidak hanya memenuhi ekspektasi visual, tetapi juga berfungsi optimal sesuai dengan kebutuhan klien," ungkap Nuning.
Sang Arsitek
Gaya arsitektur jengki tersebar di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an.
Menurut Josef Prijotomo, profesor Perkembangan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, sebagian besar pencetus lahirnya gaya jengki adalah lulusan STM yang pernah menjadi aannemer (ahli bangunan) di perusahaan Belanda.
Mereka dipekerjakan saat arsitek Belanda harus pulang kampung ke negerinya.
Gaya jengki tenggelam dan hanyut terbawa oleh arus ilmu rancang bangun yang diajarkan kepada arsitek-arsitek baru lulusan perguruan tinggi dalam negeri.
Tak heran jika hanya sedikit bangunan jengki yang sempat didirikan, apalagi yang masih bertahan hingga kini.
Beberapa bangunan bergaya jengki masih bisa dijumpai di Kota Surabaya, Jawa Timur. Mulai dari rumah pribadi hingga pabrik cokelat. Arsitektur Jengki
Rumah Salim Martak
Pada tahun 1952, Salim Martak, warga Surabaya membeli mess TNI AD bergaya kolonial di Jalan Untung Suropati Kota Surabaya. Pada tahun 1963, ia merenovasinya dengan jasa seorang pemborong bernama Timboel.
Bekas mess TNI AD itu diperluas bagian depannya serta ditambahkan lantai dua dengan gaya khas jengki. Fasad yang berubah total membuat bangunan ini lebih cantik.
Pabrik Cokelat
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, bangunan ini merupakan pabrik roti bernama De Ruiter Bread. Pada tahun 1950-1950-an, bangunan awalnya bergaya kolonial.
Agar berbeda dari sebelumnya, bangunan ini kemudian diubah menjadi gaya arsitektural jengki.
Arsitektur Jengki
Taman Makam Pahlawan
Tak jauh dari pabrik cokelat, ada Taman Makam Pahlawan yang juga mengadopsi gaya arsitektur jengki. Beton dilipat berulang. Setiap lipatan membentuk kurva yang diulang hingga berhenti di bagian tengah kurva.
- Potret Rumah Mewah Tiga Lantai Inara Rusli, Maia Estianty Sampai Melongo di Kamarnya ada Ranjang Multifungsi
- Potret Rumah Unik di Atas Kolam Ikan Dikelilingi Hamparan Sawah, Suasananya Adem dan Asri
- Potret Rumah Mewah Arsitektur Kolonial Belanda Terbengkalai, Ruang Tamunya Luas 'Subhanallah Bagus Banget'
- Potret Rumah Baru Lala Pengasuh Rafathar, Mewah Bergaya Modern tapi Ada Kejadian Menyedihkan
Kolom penyangganya juga dibuat tidak simetri. Karakteristik ini menjadi salah satu ciri khas bangunan jengki yang ada pada beberapa bangunan lainnya seperti Wisma Djendral Ahmad Yani di Kabupaten Gresik.